20
c. Latihan fisik ringan memperlancar sirkulasi dan melenturkan otot.
d. Minum hangat sebelum tidur.
2. Dx: Gangguan pola tidur
Intervensi :
a. Identifikasi faktor penyebab gangguan tidur dan cara mengatasinya.
b. Ciptakan lingkungan yang tenang kurangi kebisingan.
c. Batasi asupan cairan pada malam hari dan anjurkan berkemih sebelum tidur.
d. Batasi waktu tidur siang.
2.4. Asuhan Keperawatan Kasus
2.4.1. Pengkajian kasus 1.
Biodata Identitas Pasien
Nama :Tn. R
Jenis Kelamin :Laki-laki
Umur :61 tahun
Status Perkawinan :Menikah Agama
:Islam Pendidikan
:Tamat SMA Pekerjaan
:Tidak bekerja Alamat
:Bajak 2 H Gg. Mushola Kecamatan Medan Amplas Tanggal pengkajian : 18 Mei 2015
II. Keluhan Utama
Klien mengatakan tidak dapat tidur dengan cepat dan nyenyak di malam hari. Klien juga mengatakan bahwa sering terbangun pada malam hari karena kedua
tangannya terasa gatal. Klien mengatakan cemas dengan keadaannya karena mengganggu aktivitas hariannya karena sering mengantuk. Hal ini sudah di alami
klien selama ± 1 bulan yang lalu.
21
I. Riwayat Kesehatan Sekarang
A. Provocative palliative
1. Apa penyebabnya
Klien mengatakan bahwa penyakit yang di deritanya sekarang ini karena pernah mengalami sakit gula.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Tn. R mengatakan biasanya akan melakukan olahraga ringan seperti jalan santai disekitar rumah dan menghindari makan-makanan yang mengandung
gula.
B. Quantity quality
1. Bagaimana dirasakan
Tn. R mengatakan merasa tidak nyaman ketika tidur, tidak bisa memulai tidur dengan cepat.
Bagaimana dilihat Klien tampak lemah, mata klien tampak lelah, Tn. R sering menguap.
C. Severity mengganggu aktivitas
Klien mengatakan akibat dari kurang tidur tersebut Tn. R mengalami tidak dapat konsentrasi saat melakukan aktivitas rutin di rumah.
D. Time kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya
Klien tidak dapat tidur saat malam hari tiba ketika rasa gatal tersebut muncul.
II. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
A. Penyakit yang pernah dialami
Tn. R mengatakan 2 tahun yang lalu sudah mengalami sakit gula, sejak menderita sakit gula tersebut klien mengalami nyeri luka pada ekstremitas
bagian bawah dan rasa gatal di kedua tangan selama mengalami sakit gula Tn. R rutin mengkonsumsi obat dari dokter.
B. Pengobatan tindakan yang dilakukan
Klien tidak ada melakukan apa pun. C.
Pernah dirawat dioperasi Klien pernah mendapatkan perawatan di rumah sakit sembiring medan sejak 1
tahun yang lalu karena sakit gula yang dialami. D.
Lamanya dirawat Klien dirawat di rumah sakit sembiring selama 6 bulan.
22
E. Alergi
Tn. R tidak mengalami alergi. F.
Imunisasi Klien tidak mampu mengingat akan status imunisasinya.
III. Riwayat Kesehatan Keluarga
A. Orang tua
Tn. R mengatakan Ayah klien menderita sakit gula dan ibu klien menderita tekanan darah tinggi.
B. Saudara kandung
Adik laki-laki klien mengalami sakit tekanan darah tinggi. C.
Penyakit keturunan yang ada Klien mempunyai riwayat sakit gula dari Ayah klien sendiri.
D. Anggota keluarga yang meninggal
Tn. R mengatakan kedua orangtua klien sudah lama meninggal karena sakit yang dideritanya.
E. Penyebab meninggal
Tn. R mengatakan Ayah klien meninggal karena sakit gula yang dialaminya dan ibu klien meninggal karena sakit tua.
F. Genogram
Laki-laki Perempuan
Klien Tn. R 61tahun
Keterangan :
23
IV. Riwayat Keadaan Psikososial
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Tn. R mengetahui tentang penyakit yang dialaminya. Informasi ini dulunya didapat klien dari dokter dan perawat saat klien berada di rumah sakit. Klien
menganggap bahwa penyakitnya ini dapat disembuhkan lagi. Oleh karena itu klien teratur minum obat dan sering olahraga di rumah.
B. Konsep diri
1. Gambaran diri
Klien mengatakan bahwa dia menyukai semua bagian tubuhnya. 2.
Ideal diri Tn. R mengatakan bahwa dirinya ingin segera sembuh dari penyakit rasa
gatal yang dialaminya sehingga tidak menganggu kebutuhan tidur klien. 3.
Harga diri Tn. R merasakan sedih terhadap penyakit yang dialaminya.
4. Peran diri
Klien berperan sebagai kepala keluarga. 5.
Identitas Klien merupakan anak dari 6 bersaudara, sudah berkeluarga, memiliki istri
dan tiga orang anak yang masih duduk di bangku sekolah. C.
Keadaan emosi Keadaan emosi klien stabil.
D. Hubungan sosial :
a. Orang yang berarti
Bagi klien orang yang berarti bagi dirinya yaitu istri dan ketiga anaknya. b.
Hubungan dengan keluarga Hubungan klien dengan keluarga terjalin dengan baik dan harmonis.
c. Hubungan dengan orang lain
Hubungan klien dengan orang lain berjalan dengan baik. d.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Klien mengatakan tidak mengalami hambatan dalam berkomunikasi.
24
E. Spiritual :
1. Nilai dan keyakinan
Klien menganut agama Islam dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. 2.
Kegiatan ibadah Klien mengatakan rutin melaksanakan sholat lima waktu di rumah dan
mesjid.
V. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum
Compos mentis, klien tampak lemah, tampak kantung mata berwarna hitam, terdapat luka di bagian kaki sebelah kiri.
B. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 36,8
o
c Nadi
: 90 xm Tekanan darah
: 13090 mmHg RR
: 25 xm TB
: 160 cm BB
: 60 kg
C. Pemeriksaan kepala dan leher
1. Kepala dan rambut
Kepala a.
Bentuk : Simetris.
b. Ubun-ubun
: Letak di tengah, tidak ada nyeri tekan. c.
Kulit kepala : Bersih.
rambut a.
Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran rambut merata,
lurus keadaan rambut baik.
b. Bau
: Rambut tidak bau. c.
Warna kulit : Warna rambut hitam.
Wajah a.
Warna kulit : Sawo matang.
b. Struktur wajah
: Bentuk wajah bulat dan simetris.
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesemetrisan
: Bola mata simetris antara kanan kiri.
b. Palpebra
: Tidak ptosis
25
c. Konjungtiva dan sklera
: Konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik.
d. Pupil
: Reflek terhadap cahaya mengecil.
e. Kornea dan iris
: Kornea bening. f.
Visus : Tidak dikaji.
g. Tekanan bola mata
: Tidak ada kelainan. 3.
Hidung a.
Tulang hidung dan posisi septum nasi : Simetris, tidak ada polip.
b. Lulang hidung
: Terdapat sekret dalam batas normal
c. Cuping hidung
: Tidak ada pernafasan cuping hidung.
4. Telinga
a. Bentuk telinga
: Bentuk telinga normal, simetris
antara kanan kiri. b.
Ukuran telinga : Normal.
c. Lubang telinga
: Tidak ada serumen. d.
Ketajaman pendengaran : Baik dan tidak ada masalah.
5. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir
: Lembab, tanda sianosis tidak ada.
b. Keadaan gusi dan gigi
: Bersih. c.
Keadaan lidah : Bersih.
d. Orofaring
: Tidak ada kelainan. 6.
Leher a.
Posisi trakea : Tidak ada massa nyeri tekan.
b. Tiroid
: Tidak ada pembengkakan kelenjar
thyroid. c.
Suara : Kedengaran jelas.
d. Kelenjar limfe
: Tidak dikaji. e.
Vena jugularis : Teraba kuat dan teratur.
f. Denyut nadi karotis
: Teraba kuat.
26
D. Pemeriksaan integumen
1. Kebersihan
: Klien tampak bersih. 2.
Kehangatan : Suhu tubuh hangat 36,8
o
c. 3.
Warna : Sawo matang.
4. Turgor
: Baik 3 detik. 5.
Kelembaban : Keadaan kulit lembab.
6. Kelainan pada kulit
: Tidak ditemukan adanya kelainan.
E. Pemeriksaan payudara dan ketiak
a. Ukuran dan bentuk payudara :Bentuk payudara normal dan simetris.
b. Warna payudara dan areola : Berwarna hitam.
c. Kelainan payudara dan putting:Tidak ada kelainan.
d. Axila dan klavikula:Tidak ada kelainan.
F. Pemeriksaan thoraks dada
a. Inspeksi thoraks
1 Bentuk thoraks
: Normal. 2
Pernafasan Frekuensi
: 20xm Irama
: Vesikuler 3
Tanda kesulitan bernafas Klien tidak mengalami kesulitan saat bernapas.
b. Pemeriksaan paru
1 Palpasi getaran suara
Teraba ada getaran antara sisi kiri dan kanan paru. 2
Perkusi : Resonan 3
Auskultasi a
Suara nafas : Vesikuler b
Suara ucapan : Suara kurang terdengar jelas
c Suara tambahan : Tidak ada terdengar
c. Pemeriksaan jantung
1 Inspeksi
: Tidak ada pembesaran jantung
27
2 Palpasi
a Pulsasi : Terbatas
3 Perkusi
: Dullnes 4
Auskultasi Bunyi jantung normal lup-dup, suara tambahan dan mur-mur tidak ada, frekuensi
jantung 80xm.
G. Pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi
1 Bentuk abdomen
: Abdomen soepel. 2
Benjolan massa : Tidak ditemukan benjolan massa.
3 Bayangan pembuluh darah
: Tidak ditemukan bayangan pembuluh darah.
b. Auskultasi
1 Peristaltik usus
: Terdengar 16xm. 2
Suara tambahan : Tidak terdengar suara tambahan .
c. Palpasi
1 Tanda nyeri tekanan
: Tidak ada nyeri tekan. 2
Benjolan massa : Tidak ditemukan benjolan massa.
3 Tanda ascites
: Tidak ditemukan ascites. 4
Hepar : Tidak mengalami kelainan.
5 Lien
: Tidak teraba. 6
Titik Mc. Burney : Tidak ada.
d. Perkusi
1 Suara abdomen
: Tidak ada kelainan. 2
Pemeriksaan ascites : Tidak ditemukan ascites.
H. Pemeriksaan kelamin dan daerah dan sekitarnya.
a. Skrotum
1 Rambut pubis : Ada.
2 Lubang uretra : Tidak ada kelainan.
b. Anus
28
1 Lubang anus
: Ada. 2
Kelainan pada anus : Tidak ada kelainan.
I. Pemeriksaan musculoskeletal ekstremitas
a. Kesemetrisan otot
Otot simetris. b.
Pemeriksaan edema Tidak ada edema, Capillary Refill Time 3 detik.
c. Kekuatan otot
Kekuatan otot klien tidak berkurang. d.
Kelaianan pada ekstremitas dan kuku Tidak ditemukan kelainan pada ekstremitas dan kuku.
J. Pemeriksaan neurologi
a. Tingkat kesadaran
GCS : 15 E : 4 M : 6 V : 5 b.
Meningeal sign Tidak ada tanda meningeal pada klien.
c. Status mental
1 Kondisi emosi perasaan
Tn. R mampu mengendalikan perasaan dan emosinya. 2
Orientasi Tn. R mampu berorientasi pada tempat, waktu dan orang.
3 Proses berpikir ingatan, atensi, keputusan, perhitungan
Tn. R mampu untuk mengingat, melakukan perhitungan dan pengambilan keputusan.
4 Motivasi kemauan
Kemauan Tn. R untuk sembuh dari penyakit sangat besar. 5
Bahasa Tn. R menggunakan bahasa Indonesia.
d. Nervus Cranalis
1 Nervus Olfaktorius NI
Klien dapat membedakan bau. 2
Nervus optikus NII Klien mampu melihat dalam lapang pandang normal.
29
3 Nervus okulomotoris NIII, Trochliaris NIV, Abdusen NVI
Klien mampu melakukan gerakan, fleksi dan ekstensi. 4
Nervus trigeminus NV Klien tidak mampu menggigit dan menelan, otot meseter simetris dan lemah.
5 Nervus fasialis NVII
Klien tidak mampu untuk menahan tekanan pada saat pipi kiri digembungkan. 6
Nervus vestibulococcthealis NVIII Klien mendengar dengan baik.
7 Nervus Glosopharingeuss NIX, Vagus NX
Gerakan palatum dan uvula medial, reflek menelan klien kurang baik. 8
Nervus Asesorius NXI Klien mampu untuk mengangkat kedua bahu.
9 Nervus Hipoglosus NXII
Gerakan lidah klien simetris. e.
Fungsi Motorik 1
Cara berjalan Klien mampu untuk berjalan.
2 Romberg test
Klien mampu menyeimbangkan gerakan tubuh. 3
Tes jari hidung Klien mampu untuk melakukannya dengan baik.
4 Pronasi-supinasi test
Klien mampu melakukannya dengan baik. 5
Heel to shin test Klien mampu melakukannya dengan baik.
f. Fungsi sensorik
1 Identifikasi sentuhan ringan
Tn. R mampu merasakan sentuhan tangan perawat. 2
Test tajam-tumpul Tn. R mampu mengidentifikasi dengan baik.
3 Test panas dingin
Tn. R mampu mengidentifikasi rasa panas dingin di tubuhnya. 4
Test getaran Tn. R mampu merasakan getaran di tubuhnya.
30
5 Streognosis test
Tn. R mampu mengidentifikasi suatu objek. 6
Graphestesia test Tn. R mampu mengidentifikasi suatu angka.
7 Membedakan dua titik
Tn. R mampu mengidentifikasi dua titik pada tubuhnya. 8
Tropognosis test Tn. R mampu mengidentifikasi dengan baik pada tubuh yang diberi sentuhan.
g. Reflex
1 Refleks bisep
Kontraksi otot bisep ada. 2
Refleks trisep Kontraksi otot trisep ada.
3 Refleks Brachioradialis
Reflek tendon ada. 4
Refleks Patela Reflek patelar ada.
5 Refleks Tendon Achiles
Reflek tendon achiles sulit dikaji. 6
Refleks Plantar Reflek plantar ada.
VI. Kebiasaan Sehari-Hari
1. Pola makan dan minum
- Frekuensi makan sehari
: 3x hari. -
Nafsu selera makan : Baik.
- Nyeri ulu hati
: Tidak bermasalah. -
Alergi : Tidak ada riwayat alergi.
- Mual dan muntah
: Tidak ada. -
Waktu pemberian makan : Jadwal makan teratur pagi pukul 07.00 wib,
siang ,pukul 12.00 wib dan malam hari pukul 08.00 wib. -
Jumlah dan jenis makan : Habis 12 porsi makan biasa.
- Waktu pemberian minum
: Minum selesai makan.
31
- Masalah makan dan minum : Klien tidak mengalami kesulitan
mengunyah. 2.
Perawatan diri personal hygine -
Kebersihan tubuh : Tubuh klien tampak bersih dan tidak
berbau. -
Kebersihan gigi dan mulut : Gigi bersih dan tidak ada tanda stomatitis.
- Kebersihan kuku kaki dan tangan : Bersih
3. Pola kegiatan aktivitas
- Mandi
: Klien melakukannya secara mandiri. -
Makan : Klien melakukannya secara mandiri.
- BAB
: Klien melakukannya secara mandiri. -
BAK : Klien melakukannya secara mandiri.
- Ganti pakaian : Klien melakukannya secara mandiri.
Untuk aktivitas ibadah klien rajin ke mesjid dan rutin melakukan sholat lima waktu.
4. Pola eliminasi
BAB -
Pola BAB : Klien BAB 1 x hari di pagi hari
- Karakter feses
: Konsistensi lunak. -
Riwayat perdarahan : Tidak ada riwayat perdarahan. -
BAB terakhir : Hari saat melakukan pengkajian 18 Mei 2015.
- Diare
: Tidak ada. -
Penggunaan laksatif : Tidak ada. BAK
- Pola BAK
: Klien BAK ± 6-8 x hari. -
Karakter urin : Berwarna kuning jernih.
- Nyeri saat BAK
: Tidak ada. -
Penggunaan diuretik : Tidak ada. -
Riwayat penyakit ginjal dan saluran kemih : Tidak ada. 5.
Mekanisme koping b.
Adaptif -
Klien rutin melakukan olahraga. c.
Maladaptif -
Reaksi lambat.
32
2.4.2. Analisa data
Data Etiologi
Masalah
Data Subjek : -
Klien mengeluh tidak puas tidak nyenyak
dan sulit memulai tidur
Data Objek : -
Klien sering menguap pada pagi hari,
kantung mata klien tampakberwarna hitam
gelap, wajah klien tampak lesu.
Berdasarkan pengkajian, waktu
tidur malam klien: ±5 jam.
Kegelisahan dan sering terbangun saat malam hari
Ketidaknyamanan
Gangguan kebutuhan tidur 1.
Gangguan kebutuhan tidur
Data Subjek : -
Klien mengeluh ada luka ditelapak tangan
dan kaki sebelah kiri Data Objek :
- Kulit tampak adanya
luka bekas garukan, luka berwarna abu dan
terkelupas. Tingginya kadar gula dalam
darah melebihi batas normal
Iritabilitas ujung saraf
Menimbulkan kelainan metabolik di kulit
Kerusakan integritas kulit 2.
Kerusakan integritas kulit