10
Ada beberapa hal yang perlu dikaji sehubungan kebutuhan istirahat dan tidur,yaitu :
a. Kebiasaan tidur
Dalam mengkaji kebiasaan tidur, perawat perlu memperhatikan : 1.
Kebiasaan banyaknya tidur pasien 2.
Kebiasaan menjelang tidur 3.
Jam berangkat tidur 4.
Waktu yang diperlukan untuk dapat tidur 5.
Jumlah terjaga selama tidur 6.
Obat-obat yang diminum pasien dan pengaruhnya terhadap tidur 7.
Lingkungan tidur sehari-hari 8.
Persepsi pasien terhadap kebutuhan tidur 9.
Posisi tubuh sewaktu tidur
b. Symptom dan tanda-tanda klinis kebutuhan tidur
Ada beberapa tanda klinis yang perlu diketahui perawat terhadap pasien yang kurang istirahat atau tidur, yaitu :
1. Pasien mengungkapkan rasa capai
2. Pasien mudah tersinggung dan kurang santai
3. Apatis
4. Warna kehitam-hitaman disekitar mata, konjungtiva merah
5. Sering kurang perhatian
6. Pusing
7. Mual
Apabila gangguan tidur atau kurang istirahat ini berlangsung lama, maka dapat terjadi gangguan tubuh. Beberapa tannda gangguan tidur yang perlu
diperhatikan adalah : a
Perubahan kepribadian dan perilaku, seperti agresif, menarik diri, atau depresi b
Rasa capai meningkat c
Ganguan persepsi d
Halusinasi pandangan atau pendengaran e
Bingung dan disorientasi terhadap tempat dan waktu f
Koordinasi menurun g
Bicara tidak jelas
11
c. Perubahan Perkembangan Usia
Lama tidur yang dibutuhkan seseorang tergantung pula pada tahap perkembangan atau usianya. Semakin tua usia seseorang, semakin sedikit pula lama
tidur yang diperlukan atau dengan kata lain waktu yang diperlukan untuk tidur bagi anak-anak lebih banyak jika dibandingkan dengan orang tua. Pada mulanya, bayi
yang baru lahir akan menghabiskan waktunya untuk tidur, dan hanya akan terbangun bila merasa lapar, ngompol, ataupun kedinginan. Namun demikian,
sebenarnya kebutuhan waktu untuk tidur bagi setiap orang adalah berlainan. Kebiasaan tidur setiap orang adalah bervariasi tergantung pada kebiasaan yang
dibawa semasa perkembangannya menjelang dewasa, aktivitas pekerjaan, usia, kondisi kesehatan dan lain sebagainya.
Kebutuhan tidur yang cukup ditentukan selain oleh faktor jumlah jam tidur kuantitas, juga oleh faktor kedalaman tidur kualitas tidur. Seseorang dapat tidur
dengan waktu yang pendek, namun dengan kedalaman tidur yang cukup. Sehingga dengan demikian, pada saat bangun tidur, akan terasa segar kembali dan pola tidur
yang demikian tidak akan mengganggu kesehatan. Kurang tidur yang sering terjadi dan berkepanjangan, dapat mengganggu kesehatan fisik dan mempengaruhi sistem
syaraf, menyebabkan terjadinya perubahan suasana kejiwaan psikis, kurang tanggap terhadap adanya rangsangan lamban, dan kurang dapat berkonsentrasi.
Dibawah ini dijelaskan tentang pola variasi tidur berdasarkan tingkat perkembangan atau usia :
Tabel. 2. Variasi Pola Tidur Berdasarkan Tingkat Perkembangan atau Usia No
Tingkat Perkembangan Pola Tidur Normal
1. Bayi baru lahir BBL
Tidur 14 sampai 18 jamhari Pernafasan teratur, gerak tubuh sedikit
50 tidur REM Siklus tidur 45 sampai 60 menit
2. Bayi
Tidur 12 sampai 14 jamhari
12
20 sampai 30 tidur REM Mungkin tidur sepanjang malam
3. Tahap merangkak
Usia 1 sd 3 tahun Tidur sekitar 11 sampai 12 jamhari
25 tidur REM Tidur sepanjang malam dan tidur siang
4. Prasekolah
Usia 3 sd 6 tahun Tidur sekitar 11 jamhari
20 tidur REM 5.
Akil balik Tidur sekitar 7sampai 8,5 jamhari
20 tidur REM 6.
Dewasa muda Tidur 7 sampai 8 jamhari
20 sampai 25 tidur REM 7.
Dewasa pertengahan Tidur 7 sampai 8 jamhari
20 tidur REM. Mungkin mengalami insomnia dan sulit untuk dapat tidur
8. Dewasa tua
Usia diatas 60 tahun Tidur sekitar 6 jamhari
20 sampai 25 tidur REM. Mungkin mengalami insomnia dan sering bangun
terjaga sewaktu tidur.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur