32
2.4.2. Analisa data
Data Etiologi
Masalah
Data Subjek : -
Klien mengeluh tidak puas tidak nyenyak
dan sulit memulai tidur
Data Objek : -
Klien sering menguap pada pagi hari,
kantung mata klien tampakberwarna hitam
gelap, wajah klien tampak lesu.
Berdasarkan pengkajian, waktu
tidur malam klien: ±5 jam.
Kegelisahan dan sering terbangun saat malam hari
Ketidaknyamanan
Gangguan kebutuhan tidur 1.
Gangguan kebutuhan tidur
Data Subjek : -
Klien mengeluh ada luka ditelapak tangan
dan kaki sebelah kiri Data Objek :
- Kulit tampak adanya
luka bekas garukan, luka berwarna abu dan
terkelupas. Tingginya kadar gula dalam
darah melebihi batas normal
Iritabilitas ujung saraf
Menimbulkan kelainan metabolik di kulit
Kerusakan integritas kulit 2.
Kerusakan integritas kulit
33
Data Subjek : -
Klien mengeluh cemas dengan
kondisinya. Data Objek :
- Klien tampak cemas,
klien selalu bertanya tentang gangguan
kondisinya. Perubahan sistem saraf dan
hormonal
Cemas 3.
Cemas
34
2.4.3 Rumusan masalah
1. Gangguan kebutuhan tidur
2. Kerusakan integritas kulit
3. Cemas
2.4.3. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan kebutuhan istirahat bd penyakit diabetes melitus dd rasa gatal di kedua
kaki, kantung mata berwarna hitam, mata tampak cekung, wajah tampak lesu, sering menguap di pagi hari.
2. Gangguan integritas kulit bdrasa gatal dd klien mengeluh luka di kedua tangan
bekas garukan. 3.
Cemas bdkurangnya informasi mengenai gangguan tidur dd klien mengeluh tentang gangguan tidurnya, wajah klien tampak cemas.
2.4.4. Perencanaan Keperawatan
1. Gangguan kebutuhan tidur bd penyakit diabetes melitus
Tujuan dan Kriteria hasil : - Jam tidur sesuai kebutuhan
- Pola tidur teratur -
Kualitas tidur baik -
Efisiensi tidur baik -
Tidur sesuai dengan jamnya
No. Intervensi
Rasional
1. Tentukan jam tidur klien.
Jam tidur yang teratur dapat meningkatkan kualitas tidur klien.
2. Jelaskan pentingnya tidur yang
cukup selama sakit, tekanan psikososial.
Meningkatkan pengetahuan mengenai tidur.
35
3. Dorong klien untuk menetapkan
rutinitas tidur. Rutinitas tidur dapat membuat jadwal
tidur klien semakin terjadwal. 4.
5. Anjurkan klien mengurangi
aktivitas menjelang tidur karena dapat mengganggu kebutuhan
tidur seperti nonton, merokok dan lain- lain.
Anjurkan klien relaksasi tarik nafas dalam sebelum tidur,
tenangkan pikiran dan anjurkan juga klien untuk tidak banyak
minum sebelum tidur. Hal-hal yang dapat mengganggu tidur
klien menyebabkan kebutuhan tidur klien terganngu.
Relaksasi dapat memberikan ketenangan pada klien dan minum sedikit menjelang
tidur mencegah klien untuk bangun di malam hari.
2. Gangguan integritas kulit bd adanya luka bekas ngarukan di kedua tangan
Tujuan dan Kriteria hasil : -
Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan sensasi, elastisitas, temperature, hidrasi pigmentasi
- Tidak ada lukalesi pada kulit
- Perfusi jaringan baik
- Menunjukkan terjadinya proses penyembuhan luka
No. Intervensi
Rasional
1. Jaga agar luka tetap bersih dan
kering dengan membersihkan luka dan memberi bedak anti septik.
Penyembuhan luka bergantung pada keadaan yang bersih dan lembab untuk
proses epitelisasi dan deposisi jaringan granulasi.
2.
3. Anjurkan klien atau keluarga
untuk mengkaji dan merawat luka dan minta klienkeluarga untuk
mendemonstrasikannya. Menganjurkkan klien untuk tidak
Pengkajian luka dan kulit disekitarnya secara teratur dan akurat merupakan hal
yang penting dalam rencana asuhan keperawatan untuk manajemen rasa
gatal agar tidak menimbulkan luka.
36
menggaruk daerah yang terasa gatal tetapi dengan mengompres
hangat daerah yang terasa gatal.
3. Cemas bd kurangnya informasi mengenai gangguan tidur
Tujuan dan Kriteria hasil : -
Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas -
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontrol cemas
- Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan -
Tanda-tanda vital dalam batas normal
No. Intervensi
Rasional
1. Kaji tingkat kecemasan klien
dari ringan sampai berat. Mengetahui sampai sejauh mana tingkat
kecemasan klien sehingga memudahkan penanganan pemberian askep
selanjtnya. 2.
Berikan ketentraman dan kenyaman hati.
Agar klien tidak terlalu memikirkan kondisinya.
3. Berikan aktivitas yang dapat
mengurangi kecemasan ketegangan.
Agar klien senang dalam melakukan aktivitas karena sesuai dengan
keinginannya dan tidak bertentangan dengan program perawatan.
4. Dorong percakapan untuk
mengetahui perasaan dan tingkat kecemasan klien terhadap
kondisinya. Mempermudah mengetahui tingkat
cemas klien dan menentukan intervensi selanjutnya.
37
2.4.5. Pelaksanaan Keperawatan