8
fisik dan tanda psikologis.Di bawah ini akan dijelaskan apa saja tanda fisik dan psikologis yang dialami.
1. Tanda fisik
Ekspresi wajah area gelap di sekitar mata, bengkak di kelopak mata, konjungtiva kemerahan dan mata terlihat cekung, kantuk yang berlebihan
sering menguap, tidak mampu untuk berkonsentrasi kurang perhatian, terlihat tanda-tanda keletihan seperti penglihatan kabur, mual dan pusing.
2. Tanda psikologi
Menarik diri, apatis dan respons menurun, merasa tidak enak badan, malas berbicara, daya ingat berkurang, bingung, timbul halusinasi, dan ilusi
penglihatan atau pendengaran, kemampuan memberikan pertimbangan atau keputusan menurun.
2.1.7. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur
Menurut Tarwoto dan Wartonah 2010 faktor-faktor yang mempengaruhi tidur yaitu :
1. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal. Namun demikian dalam keadaan sakit menjadikan pasien akan
mengalami kurang tidur, seperti pada pasien dengan gangguan pernafasan antara lain : asma, bronchitis, penyakit kardiovaskular dan penyakit
persyarafan. 2.
Lingkungan Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemudian
terjadi perubahan suasana seperti keributan ataupun kebisingan maka akan menghambat tidur seseorang.
3. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan rasa kantuk.
4. Kelelahan
Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM 5.
Kecemasan Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis
sehingga akan mengganggu suasana tidur
9
6. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alcohol dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah
7. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain : a.
Diuretik : menyebabkan insomnia
b.Antidepresan : menysupresi REM c.
Kafein : meningkatkan saraf simpatik
d.Narkotika : menysupresi REM
2.1.8. Gangguan tidur
Gangguan tidur sebenarnya bukanlah suatu penyakit melainkan gejala dari berbagai gangguan fisik, mental dan spiritual Johanna Jachens, 2004. Gangguan
tidur dapat dialami oleh semua lapisan masyarakat baik kaya, miskin, berpendidikan tinggi dan rendah, orang muda serta yang paling sering ditemukan pada usia lanjut.
Pada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur biologisnya, menurun daya tahan tubuh serta
menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi, kurangkonsentrasi, kelelahan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau
orang lain Potter Perry, 2001. Gangguan tidur merupakan masalah yang sangat umum. Di negara-negara industri khususnya, banyak orang menderita dari beberapa
bentuk gangguan tidur. Data tentang frekuensibervariasi antara 25-50 dari populasi Johanna Jachens, 2004.
Menurut International Classification of Sleep Disordersdalam Japardi 2002, gangguan tidur terbagiatas: disomnia dan parasomnia. Disomnia terdiri atas
gangguan tidur spesifik di antaranya adalah narkolepsi, gangguan gerakan anggota gerak badan secara periodik mioklonus nokturnal, sindroma kaki gelisah Restless
Legs Syndromeatau Ekboms Syndrome, gangguan pernafasan saat tidur sleep apneadan pasca trauma kepala, gangguan tidur irama sirkadian di antaranya adalah
gangguan tidur irama sirkadian sementara acute work shift jet lag, gangguan tidur irama sirkadian menetap shift worker. Sedangkan parasomniaterdiri atas tiga, yaitu
gangguan tidur berjalan sleep walking somnabulisme,gangguan terror tidur sleep terror, gangguan tidur berhubungan dengan fase REM.
10
Ada beberapa hal yang perlu dikaji sehubungan kebutuhan istirahat dan tidur,yaitu :
a. Kebiasaan tidur