Jadwal Penelitian METODE PENELITIAN

perpustakaan masih sedikit karena lokasi perpustakaan yang kurang strategis yaitu yang terletak di belakang sehingga sulit dijangkau oleh pemustaka. Ruang perpustakaan juga terbilang kecil sehingga tidak dapat menampung materi perpustakaan secara keseluruhan. f. Tahun 2004, atas ide dari Bapak Aksa Darmad yang pada saat itu merupakan pimpinan MPR RI. Perpustakaan MPR RI mengalami renovasi setelah beliau mengikuti studi banding ke luar negeri. g. Akhir tahun 2007, Perpustakaan MPR RI dipindahkan kembali ke gedung Nusantara IV yang berlokasi di lantai dasar, hal ini menjadikan perpustakaan MPR RI menjadi lebih mudah diakses. Dari tahun 2007 sampai dengan sekarang sudah banyak terjadi perpindahan ruangan dan telah banyak terjadi perubahan-perubahan yang semakin baik untuk kemajuan perpustakaan. Ruangan perpustakaan yang baru merupakan gabungan dari tiga ruangan rapat yang dilebur menjadi satu ruangan yang cukup luas. Dengan tersedianya ruangan yang cukup luas maka koleksi perpustakaan mulai diolah. Pengolahan perpustakaan dimulai dengan pengklasifikasian menggunakan sistem penomoran DDC, penentuan tajuk subjek, dan penataan perpustakaan yang dimulai dari awal. Kegiatan tersebut dilakukan oleh pustakawan dan tenaga perbantuan. Perpustakaan MPR RI termasuk kategori Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, karena berada di bawah organisasi induk yaitu Sekretariat Jenderal MPR RI. Perpustakaan MPR RI dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Jenderal Mejelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Mejelis Permusyawaratn Rakyat Republik Indonesia. Perpustakaan MPR RI telah mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan yaitu: a. Tahun 1990-2005 dipimpin oleh Bapak Riskandar b. Tahun 2005-2007 dipimpin oleh Bapak Oni Arief Benyamin c. Tahun 2007-2014 dipimpin oleh Bapak Ahmadi Rufransyah d. Tahun 2014-sekarang dipimpin oleh Ibu Roosiah Yuniarsih

2. Visi dan Misi Perpustakaan MPR RI

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Perpustakaan MPR RI menetapkan visi dan misinya. Adapun visi yang dibuat oleh perpustakaan MPR RI bertujuan untuk mewujudkan visi Sekretariat Jenderal MPR RI yaitu “Profesional, Modern, dan Akuntabel melayani MPR RI 2014”. Perpustakaan membuat visi fungsional dari Perpustakaan MPR RI adalah “Terwujudnya Perpustakaan MPR RI sebagai pusat layanan koleksi sumber daya informasi legislatif yang layak, lengkap, akurat dan terbuka.” Sebagai usaha dalam mewujudkan visi tersebut maka Perpustakaan MPR RI memiliki misi yaitu: a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan perpustakaan untuk mendukung upaya pengkajian sistem ketatanegaraan, Undang- Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 serta pelaksanaya. b. Memberikan informasi legislatif secara lengkap, akurat, dan terbuka guna mendukung kegiatan pemasyarakatan ketetapan MPR RI, pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia Dan Bhineka Tunggal Ika. c. Melestarikan sumber daya informasi legislatif.

3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan MPR RI

Sesuai dengan visi Sekretariat Jenderal MPR RI serta visi dan misi perpustakaan MPR RI, maka sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata kerja Sekretariat Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan penyediaan bahan pustaka serta pelayanan perpustakaan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian perpustakaan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan penyediaan dan pemeliharaan bahan pustaka. b. Pelaksanaan pelayanan perpustakaan. Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut bagian perpustakaan, terdiri atas: a. Subbagian Penyediaan dan Pemeliharaan Bahan Pustaka yang mempunyai tugas melakukan urusan penyediaan dan pemeliharaan bahan pustaka. b. Subbagian Pelayanan Perpustakaan yang mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi perpustakaan.

4. Struktur Organisasi

Perpustakaan MPR RI dibentuk berdasarkan surat Keputusan Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor 2