Data yang diperoleh dan dihitung menggunakan rumus yang telah dijelaskan pada sebelumnya. Data diterjemahkan atau dideskripsikan
dengan menggunakan parameter-parameter penafsiran data. Parameter yang digunakan untuk menafsirkan nilai persentase adalah sebagai
berikut: = Tidak Satupun
1-25 = Sebagian Kecil
25-49 = Hampir Setengahnya
50 = Setengahnya
51-75 = Sebagian Besar
76-99 = Hampir Seluruhnya
100 = Seluruhnya
F. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. Yang berdasarkan tema penelitian mengenai
Pemanfaatan Grey Literature di perpustakaan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, maka penulis menentukan melakuakan
penelitian di tempat tersebut. Setelah penentuan tempat dipilih, langkah selanjutnya yang penulis
lakukan adalah melakukan observasi dan permintaan izin untuk melakukan penelitian di tempat yang telah ditentukan. Penelitian ini dilaksanakan dari
bulan Mei sampai dengan Juni 2015.
Tabel 1 Jadwal Penelitian
No. JenisKegiatan
Tahun 2015 Feb
Mar Apr Mei
Jun Jul Agust Sept
1. Penyerahan Proposal
Skripsi dan Dosen Pembimbing
2. Pelaksanaan Bimbingan
Skrispi 3.
Pengumpulan Literatur Mengenai Skripsi
4. Menyebarkan angket atau
kuisioner kepada responden dan wawancara
5. Analisis Data dan
Pengolahan Data 6.
Penyerahan Laporan Skripsi 7.
Sidang Skripsi
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perpustakaan MPR RI
Perpustakaan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia MPR RI berdiri seiring dengan berdirinya gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia MPR RI untuk mendukung pelaksanaan tugas serta menyediakan dan memenuhi kebutuhan informasi. Dalam sejarahnya
Perpustakaan MPR RI telah mengalami beberapa kali perpindahan tempat, yaitu:
a. Tahun 1946, Perpustakaan MPR RI terletak di Yogyakarta. Pada masa itu
Republik Indonesia masih terbentuk Negara Republik Indonesia Serikat. Perpustakaan MPR RI ini merupakan kelanjutan dari Bibliothea
Volkstraad milik pemerintahan Hindia Belanda. b.
Tahun 1949, Perpustakaan MPR RI pindah ke Jakarta menempati gedung di Lapangan Banteng. Sebagian besar koleksi yang terdapat di dalamnya
merupakan koleksi Perpustakaan Volkstraad. c.
Tahun 1961, Perpustakaan MPR RI pindah ke Senayan dan bertempat di Gedung Pemuda.
d. Tahun 1968, pada masa MPRS Perpustakaan MPR RI mengalami
perpindahan lagi ke ruang GBHN Jl. Jenderal Gatot Subroto Komplek MPRDPR.
e. Tahun 1990, Perpustakaan MPR RI melakukan perpindahan lokasi ke
belakang Nusantara V tepatnya di basement. Pada saat itu pengunjung
perpustakaan masih sedikit karena lokasi perpustakaan yang kurang strategis yaitu yang terletak di belakang sehingga sulit dijangkau oleh
pemustaka. Ruang perpustakaan juga terbilang kecil sehingga tidak dapat menampung materi perpustakaan secara keseluruhan.
f. Tahun 2004, atas ide dari Bapak Aksa Darmad yang pada saat itu
merupakan pimpinan MPR RI. Perpustakaan MPR RI mengalami renovasi setelah beliau mengikuti studi banding ke luar negeri.
g. Akhir tahun 2007, Perpustakaan MPR RI dipindahkan kembali ke gedung
Nusantara IV yang berlokasi di lantai dasar, hal ini menjadikan perpustakaan MPR RI menjadi lebih mudah diakses.
Dari tahun 2007 sampai dengan sekarang sudah banyak terjadi perpindahan ruangan dan telah banyak terjadi perubahan-perubahan yang
semakin baik untuk kemajuan perpustakaan. Ruangan perpustakaan yang baru merupakan gabungan dari tiga ruangan rapat yang dilebur menjadi
satu ruangan yang cukup luas. Dengan tersedianya ruangan yang cukup luas maka koleksi perpustakaan mulai diolah. Pengolahan perpustakaan
dimulai dengan pengklasifikasian menggunakan sistem penomoran DDC, penentuan tajuk subjek, dan penataan perpustakaan yang dimulai dari
awal. Kegiatan tersebut dilakukan oleh pustakawan dan tenaga perbantuan. Perpustakaan MPR RI termasuk kategori Perpustakaan Khusus Instansi
Pemerintah, karena berada di bawah organisasi induk yaitu Sekretariat Jenderal MPR RI. Perpustakaan MPR RI dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Sekretaris Jenderal Mejelis Permusyawaratan Rakyat Republik