Pendahuluan Tinjauan Literatur Pemanfaatan grey literature di Perpustakaan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI)

11

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan terbentuk dari asal kata pustaka, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti pustaka adalah kitab atau buku. 6 Dalam Kamus Kepustakawanan Indonesia menyebutkan perpustakaan dari berbagai bahasa yaitu dalam “bahasa Arab berarti maktabah, bibliotheca B. Italia, bibliotheque B. Perancis, bibliothek B. Jerman, bibliotheek B. Belanda.” 7 Semua istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani yaitu biblia yang artinya tentang buku atau kitab. Jika dilihat dari asal katanya perpustakaan erat kaitannya dengan buku, seperti yang diungkapkan oleh Sutarno. “Perpustakaan sebagai suatu ruangan, bagian dari gedungbangunan, atau gedung tersendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu- waktu diperlukan untuk pembaca.” 8 Berkembangnya informasi pada era teknologi modern, sepertinya sudah tidak relevan lagi bila perpustakaan hanya dipandang sebagai suatu ruangan yang hanya menyimpan buku saja. Pengertian tersebut merupakan paradigma yang berlaku untuk perpustakaan yang masih bersifat tradisional atau perpustakaan konvensional. Kini perpustakaan menjadi lebih berkembang berkat adanya teknologi informasi, karena kini merupakan era baru bagi perpustakaan dan pusat informasi information center dilihat dari 6 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemendikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1990, h. 951. 7 Lasa HS, kamus Kepustakawanan Indonesia Jogjakarta: Pustaka Book Publisher, 2009, h. 262. 8 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat Jakarta: Sagung Seto, 2006, h. pertumbuhan yang luar biasa dalam penyebaran informasi elektronik. Perpustakaan tidak lagi ditentukan oleh ukuran koleksi fisiknya saja, melainkan dengan jumlah informasi yang diberikan oleh perpustakaan untuk dapat diakses. 9 Tidak asing ditelinga ketika mendengar istilah “library without wall” yang berarti perpustakaan tanpa dinding, maksud dari istilah ini adalah kini perpustakaan sudah tidak dapat dibatasi hanya sebagai ruang dan memiliki koleksi sebatas buku tercetak saja. Tapi kini perpustakaan sudah berkembang menjadi perpustakaan digital digital library, e-library. Perpustakaan tradisional memiliki keterbatasan yang berkaitan dengan penyimpanan dan akses informasi, karena sebagian besar pengetahuan yang dikumpulkan oleh perpustakaan direkam dan dikumpulkan dalam media fisik. 10 Jadi dilihat dari perkembangannya perpustakaan berkembang dari perpustakaan tradisional, perpustakaan elektronik, perpustakaan digital, hingga pada perpustakaan virtual. Di Indonesia terdapat banyak jenis perpustakaan diantaranya adalah perpustakaan desa, perpustakaan masjid, perpustakaan pribadi, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, perpusakaan perguruan tinggi, dan lain sebagainya. Namun dari sekian jenis perpustakaan di Indonesia, perpustakaan secara umum dapat digolongkan menjadi perpustakaan umum dan perpustakaan khusus. Perpustakaan tersebut disesuaikan dengan cara pengelolaan, pengguna, tujuan, jenis koleksi serta tujuan perpustakaan tersebut didirikan. 9 Fourie, Denise K. dan Dowell, David R., Libraries in the Information Age: An Introduction And Career Exploration California: ABC-CLIO,LLC, 2009, h. 1. 10 Imam Yuadi, “Perpustakaan Digital: Paradigma, Konsep, dan Teknologi Informasi yang Digunakan”, Artikel diakses pada 08 Mei 2015 dari http:journal.unair.ac.idfilterPDFPERPUSTAKAAN20DIGITAL.pdf.