Gambaran Minat Kunjungan Ulang Berdasarkan Harga

distribusi, iklan, dan penjualan yang tepat. Maka meskipun produk yang diberikan oleh RS Hermina Bekasi sudah diupayakan semaksimal mungkin, tanpa adanya harga, saluran distribusi, dan iklan yang tepat, sedikit kemungkinan produk rumah sakit akan sukses, hal ini juga berdampak pada rendahnya minat kunjungan ulang pengunjung.

6.3.2. Gambaran Minat Kunjungan Ulang Berdasarkan Harga

Berdasarkan Tabel 5.2., diketahui diketahui bahwa tidak ada hubungan antara harga dengan minat kunjungan ulang di Klinik Bobath RS Hermina Bekasi. Berdasarkan pengamatan peneliti, meski harga yang ditawarkan oleh Klinik Bobath RS Hermina Bekasi tidak terjangkau namun tidak adanya fasilitas kesehatan yang serupa di daerah sekitar membuat para pengunjung tidak memiliki pilihan selain berobat di Klinik Bobath RS Hermina Bekasi. Hal ini juga serupa dengan hasil wawancara dengan responden yang menyatakan tidak ada pilihan lain untuk berobat selain di Klinik Bobath RS Hermina Bekasi, temuan ini menjelaskan mengapa harga tidak berhubungan dengan minat kunjungan ulang pada pasien Klinik Bobath RS Hermina Bekasi. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan teori Engel 2004 yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi minat beli ulang adalah harga layanan suatu produk. Namun hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sulastri 2013 tentang hubungan persepsi pasien tentang poliklinik dengan minat pemanfaatan kembali bahwa tidak ada hubungan antara harga dengan minat kunjungan ulang. Pengertian biaya oleh Mulyadi 2003 adalah kas sumber daya yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan tertentu. Sebanyak 78 65 dari 120 pengunjung Klinik Bobath menyatakan bahwa harga yang dikenakan oleh Klinik Bobath termasuk dalam kategori tidak terjangkau, namun 34 44 dari 78 responden tetap berminat melakukan kunjungan ulang meski harga tidak terjangkau. Hartono 2010 menjelaskan bahwa orang mungkin mencari satu atau beberapa dari atribut produk, salah satunya adalah biaya yang harus dikeluarkan. Walaupun angka pengunjung yang ingin melakukan kunjungan ulang tinggi, namun rumah sakit tidak dapat membiarkan hal ini, karena dalam jangka waktu yang panjang besar kemungkinan pengunjung akan berpindah menggunakan pelayanan rumah sakit lain dengan harga yang lebih terjangkau. Tujuan RS Hermina Bekasi adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada semua lapisan masyarakat, namun hal ini belum dapat tercapai jika harga yang ditetapkan rumah sakit masih dirasa tidak terjangkau oleh pelanggannya. Menurut pengamatan peneliti, RS Hermina Bekasi hanya melaksanakan survey bagi pelanggan baru, namun tidak ada survey yang dilakukan untuk mendengar keluhan dari pelanggan lama, dimana pelanggan lama merupakan asset rumah sakit karena lebih prospektif dan menguntungkan pada jangka panjang. Sebaiknya RS Hermina Bekasi melakukan survey pada pelanggan lama berkaitan dengan harga, agar selanjutnya dapat dilakukan penyesuaian tarif jika keluhan yang diterima masih tinggi.

6.3.3. Gambaran Minat Kunjungan Ulang Berdasarkan Tempat