4 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Senyawa etil p-metoksisinamat
Etil p-metoksisinamat termasuk turunan asam sinamat, dimana asam sinamat adalah turunan senyawa phenil propanoad. Senyawa-senyawa yang
termasuk turunan sinamat adalah para hidroksi sinamat..
Gambar 2.1 7, 3,4-dihidroksisinamat 8, dan 3,4,5 trimetoksisinamat 9
Etil p-metoksisinamat termasuk kedalam senyawa ester yang mengandung cincin benzena dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar dan
juga gugus karbonil yang mengikat etil yang bersifat sedikit polar sehingga dalam ekstraksinya dapat menggunakan pelarut-pelarut yang mempunyai
variasi kepolaran yaitu etanol, etil asetat, metanol, air, dan heksana Taufikhurohmah,2008.
Senyawa-senyawa turunan sinamat ditemukan secara luas di alam, dalam tumbuhan tinggi, terutama sekali turunan p-hidroksisinamat.
Senyawa-senyawa ini biasanya terikat dalam bentuk ester atau glikosidanya, dan beberapa diantaranya telah diketahui memiliki aktivitas biologis yang
potensial.
5 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 2.2 Biosintesis Etil p-metoksisinamat
2.2 Hidrolisis
Secara general, hidrolisis dodefinisikan sebagai transformasi kimia dimana molekul organik berupa RX akan bereaksi dengan air
menghasilkan sebuah struktur dengan ikatan kovalen OH seperti dijelaskan pada gambar 2.3. hidrolisis adalah contoh dari kelas reaksi
terbesar dalam reaksi kimia disebut sebagai reaksi perpindahan nukleofilik dimana nukleofil menyerang atom elektrofilik. Proses hidrolitik mencakup
beberapa jenis mekanisme reaksi yang dapat didefinisikan oleh jenis pusat reaksi dimana terjadi hidrolisis. Mekanisme reaksi yang paling sering
ditemui substitusi nukleofilik baik secara langsung maupun tidak langsung dan eliminasi-adisi nukleofilik Larson dan Weber, 1994.
6 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Reaksi hidrolisis dapat terjadi dengan katalis basa atau asam. Mekanisme reaksi hidrolisis sendiri dikelompokkan berdasarkan tipe
reaksi dasar seperti substitusi nukleofilik, gugus fungsi yang ditransformasikan dengan reaksi substitusi nukleofilik, substitusi asil
nukleofilik, gugus fungsi yang ditransformasikan dengan reaksi substitusi asil nukleofilik. Hidrolisis untuk turunan asam karboksilat masuk kedalam
kategori terakhir yakni gugus fungsi yang ditransformasikan dengan reaksi substitusi asil nukleofilik. Mekanisme hidrolisis pada gambar 2.4
diinisiasi oleh protonasi pada karbonil oksigen. Protonasi menyebabkan keadaan terpolarisasi pada gugus karbonil melepaskan elektron dari
karbon sehingga bersifat lebih elektrofilik dan akan menerima penambahan nukleofilik dari air Larson dan Weber, 1994.
Hidrolisis ester dengan katalis basa melalui mekanisme penambahan nukleofilik OH gambar 2.5 secara langsung kepada gugus
karbonil. Hidrolisis ester berkatalis basa terjadi karena ion OH merupakan nukleofil yang lebih kuat dibandingkan air Larson dan Weber, 1994.
7 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2.3 Nitrasi