14 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
panjang minimal 5 cm melebihi panjang efektif kolom, batang mempunyai diameter lebih kurang 1 mm lebih kecil dari diameter
dalam kolom Departemen kesehatan, 1995. Zat penjerap atau fase diam bisa berupa aluminium oksida
yang telah diaktifkan, silika gel, tanah diatome terkalsinasi, atau tanah silika yang dimurnikan untuk kromatografi dalam keadaan
kering atau dalam campuran dengan air, dimampatkan kedalam tabung kromatografi kaca atau kuarsa. Zat uji yang dilarutkan
dalam sejumlah kecil pelarut, dituangkan kedalam kolom dan dibiarkan mengalir kedalam zat penjerap. Zat berkhasiat diadsorpsi
dari larutan secara kuantitatif oleh bahan penjerap berupa pita sempit pada permukaan atas kolom. Dengan penambahan pelarut lebih
lanjut melalui
kolom, oleh
gaya gravitasi
atau denga
memberikantekanan, masing-masing zat bergerak turun dalam kolom dengan kecepatan tertentu, sehingga terjadi pemisahan dan diperoleh
kromatogram Departemen Kesehatan,1995.
2.6.2 Spektrofotometri
Spektrofotometri merupakan pengukuran suatu interaksi antara radiasi elektromagnetik dan molekul atau atom dari suatu zat
kimia. Teknik yang sering digunakan dalam analisis farmasi meliputi spektrofotometri serapan ultraviolet, cahaya tampak,
inframerah dan serapan atom Departemen Kesehatan,1995.
a. Spektrofotometri IR
Spektrofotometri Infra Merah merupakan alat untuk merekam spektrum didaerah inframerah yang terdiri dari suatu sistem optik
dengan kemampuan menghasilkan cahaya monokromatik di daerah 4000 cm-1 hingga 625 cm-
1 lebih kurang 2,5 πm hingga 16 πm dan suatu metode untuk mengukur perbandingan intensitas
perbandingan cahaya yang ditransmisikan cahaya datang. Spektrum
15 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi Departemen
Kesehatan, 1995.
Hampir semua senyawa yang memiliki ikatan kovalen, baik organik maupun anorganik, menyerap berbagai frekuensi radiasi
elektromagnetik diwilayah
inframerah dari
spektrum elektromagnetik. Wilayah ini terletak pada panjang gelombang yang
berkisar dari sekitar 400 sampai 800 nm Pavia et al.2008.
b. Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri serap merupakan pengukuran interaksi antara radiasi elektromagnetik panjang gelombang tertentu yang
sempit dan mendekati monokromatik, dengan molekul atau atom dari suatu zat kimia. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa
molekul selalu mengabsorbsi cahaya elektromagnetik jika frekuensi cahaya tersebut sama dengan frekuensi getaran dari molekul
tersebut. Elektron yang terikat dan elektron yang tidak terikat akan tereksitasi pada suatu daerah frekuensi yang sesuai dengan cahaya
ultraviolet dan cahaya tampak UV-Vis Roth et al., 1994.
Spektrum absorbsi daerah ini adalah sekitar 220 nm sampai 880 nm dan dinyatakan sebagai spektrum elektron. Suatu
spektrum ultraviolet meliputi daerah bagian ultraviolet 190-380 nm, spektrum Vis Visible bagian sinar tampak 380-780 nm.
Pengukuran dengan alat spektrofotometer UV-Vis didasarkan pada hubungan antara berkas radiasi elektromagnetik yang
ditransmisikan diteruskan atau yang diabsorbsi dengan tebalnya cuplikan dengan konsentrasi dari komponen penyerap.
Hubungan tersebut dinyatakan dalam Hukum Lambert-Beer
Sastroamidjojo, 1985 : A = a . b . c
Keterangan : a Daya Serap
b Tebal Kuvet
16 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
c Konsentrasi larutan A Serapan
Instrumentasi dari spektrofotometer UV-Vis ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Suatu sumber energi cahaya yang berkesinambungan yang meliputi daerah spektrum yang mana alat tersebut dirancang
untuk beroperasi. 2. Suatu monokromator, yakni sebuah piranti untuk memencilkan
pita sempit panjang gelombang dari spektrum lebar yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
3. Suatu wadah untuk sampel dalam hal ini digunakan kuvet. 4. Suatu detektor, yang berupa transduser yang merubah energi
cahaya menjadi suatu isyarat listrik. 5. Suatu amplifier pengganda dan rangkaian yang merubah energi
cahaya menjadi suatu isyarat listrk. 6. Suatu sistem baca dimana diperagakan besarnya isyarat listrik
yang ditangkap.
c. Spektrofotometri Resonansi Magnetik