41 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
4.3 Pengujian Aktivitas Antiinflamasi dan Hubungan Struktur Aktivitas
Senyawa Hasil Modifikasi
Banyak sekali masalah yang terjadi berkaitan dengan penggunaan hewan percobaan pada penelitian dalam bidang farmakologi, yaitu seperti
masalah kode etik dan kurang rasional pengguaan metode tersebut apabila terdapat metode lain yang dapat digunakan Chatterjee et al., 2012. Pada
penelitian ini, uji aktivitas antiinflamasi invitro dengan prinsip penghambatan denaturasi protein William et al., 2008 dipilih untuk melakukan skrining
awal antiinflamasi pada senyawa hasil modifikasi. Penghambatan denaturasi protein, yang merupakan mekanisme utama
AINS sebagaimana yang dinyatakan oleh Mizushima 1964 sebelum ditemukannya efek inhibisi pada siklooksigenase oleh Vane 1971,
mempunyai peran penting sebagai antirematik oleh AINS Umapathy et al., 2010.
Uji aktivitas antiinflamasi dilakukan pada 1 senyawa akhir yang didapat melalui reaksi esterifikasi yaitu senyawa etil 4-metoksi 6-nitro
sinamat, senyawa etil p-metoksisinamat dan na diklofenak sebagai standard. Pada uji inhibisi denaturasi BSA dengan rentang konsentrasi uji 50-
0,035 ppm dapat memberikan inhibisi 20 dianggap memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi William et al., 2008. Natrium diklofenak aktif dalam
memberikan aktivitas sebagai antiinflamasi dimulai dari konsentrasi 10 ppm dengan persen inhibisi 30,38 dan pada konsentrasi 100 ppm dapat
menghambat denaturasi protein sebesar 97,51 Lihat tabel 4.3.
43 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Berdasarkan data persen inhibisi diatas, adanya gugus NO pada senyawa EPMS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitasnya sebagai
antiinflamasi. Dibuktikan dengan adanya data persen inhibisi EPMS dan senyawa etil 4-metoksi 6-nitro sinamat yang hampir sama. Menurut Halen et
al 2009 bahwa modifikasi struktur AINS dengan penambahan gugus donor NO memiliki tujuan untuk mempertahankan aliran darah mukosa lambung
dan mencegah kepatuhan leukosit pada endotel vaskular sirkulasi splanknikus salah satu peristiwa paling awal setelah pemberian AINS sehingga dapat
melawan efek merugikan dari COX-1 dan cedera mukosa tidak terjadi. Sehingga walaupun senyawa etil 4-metoksi 6-nitro sinamat memiliki
aktivitas antiinflamasi yang hampir sama dengan EPMS, dapat dimungkinkan dengan penambahan gugus NO pada EPMS ada pengaruhnya terhadap efek
samping dari antiinflamasi EPMS seperti yang telah dilakukan oleh Halen et al 2009. Maka dari itu perlu dilakukan uji in vivo pada penelitian
selanjutnya untuk mengetahui hal tersebut.
44 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Transformasi gugus fungsi pada etil p-metoksisinamat berhasil dilakukan melalui proses hidrolisis menjadi asam p-metoksisinamat, lalu di nitrasi
dengan asam nitrat, kemudian hasil nitrasi dilakukan proses esterifikasi menjadi etil 4-metoksi 6-nitro sinamat.
2. Hubungan struktur hasil modifikasi etil p-metoksisinamat terhadap aktivitas antiinflamasi menunjukkan bahwa penambahan gugus NO tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitasnya sebagai antiinflamasi dengan senyawa etil p-metoksisinamat.
5.2 Saran
1 Perlunya dilakukan analisa HMBC dan HSQC untuk menentukan posisi NO yang tepat pada senyawa hasil modifikasi ini yaitu etil 4-metoksi 6-
nitro sinamat. 2 Perlu dilakukan uji invivo pada senyawa hasil modifikasi ini untuk
penelitian lebih lanjut.
45 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
Barus R.2009. Amidasi Etil P-Metok-sisinamat yang Diisolasi dari Kencur Kaemferia galanga, Linn. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Chandra, Sangita. 2012. Evaluation of in vitro anti-inflammatory activity of coffee against the denaturation of protein. Asian Pacific Journal of
Tropical Biomedicine S178 S180. Chatterjee, Priyanka; Sangita Chandra; Protapaditya Dey; Sanjib
Bhattacharya. 2012. Evaluation of Anti-Inflammatory Effects of Green Tea and Black Tea : A Comparative invitro Study. J. Adv. Pharm Technol
Res Vol 3 2 136-138.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta. Fessenden, RJ., and Fessenden, M.J., 1994,Kimia Organik, edisi ketiga, alih
bahasa oleh A. Hadyana Pudjaatmaka, Erlangga, Jakarta, p86. Hidayati N., 1997, Sintesa Oktil p-Metoksisinamat dan Etil Heksil p-
Metoksisinamat dari Etil p-Metoksisinamat Hasil Isolasi Rimpang Kencur Kaempferia Galanga L, Tesis, Universitas Airlangga, Surabaya.
Hidajati, Nurul; Suyatno. 2008. “Sintesis Senyawa Tabir Matahari n-Oktil Para- Metoksi Sinamat Menggunakan Material Awal Etil Para-Metoksi Sinamat
Hasil Isolasi dari Rimpang Kencur Kaempferia galanga L.. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negri Surabaya. Surabaya.
Halen, Parmeshwari K.; Prashant R. Murumkar; Rajani Giridhar; Mange Ram Yadav. 2009. Prodrug Designing of NSAIDs. Mini-Reviews in
Medicinal Chemistry, 9, 124-139. IQWiG Institute for Quality and Efficiency in Health Care. 2010. Pubmed
Health via http:www.ncbi.nlm.nih.govpubmedhealthPMH0009852 Diakses pada tanggal 9 Februari 2014.
Jani. 1993. “Uji Aktivitas Tabir Matahari Senyawa Etil Para Metoksi Transinamat dari Rimpang Kencur Kaemferia galanga
Linn”. Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya. Surabaya.
K. Bose, Ajay; Subhendu N. Ganguly; Maghar S. Manhas; Sheetal Rao; Jeffrey Speck; Uri Pekelny; Esteban Pombo-Villars. 2006. Microwave promoted
rapid nitration of phenolic compounds with calcium nitrate. USA : Tetrahedron letters elsivier.
Katzung, G.B. 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik edisi 6. Salemba Medika. Jakarta.