BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pasar Modal di Indonesia
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi di mana efek-efek diperdagangkan yang disebut Bursa
Efek. Bursa efek stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara
langsung maupun melalui wakil-wakilnya Siamat, 2001:365. Definisi pasar modal menurut kamus pasar uang dan pasar modal
adalah pasar konkrit atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka pangjang. Definisi lain tentang
pasar modal capital market adalah pasar keuangan untuk dana jangka panjang dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dan merupakan
pasar yang konkrit Rodoni, 20006:10. Secara formal pasar modal menurut Suad Husnan 2005:3
didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan sekuritas jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun
modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, publik authorities, maupun perusahaan swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan konsep
yang lebih sempit dari pasar keuangan financial market.
Menurut Boedi, et al. 2002:210, pasar modal adalah pasar dimana instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang bisa diperjualbelikan baik
dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta. Instrumen yang paling populer
diperjualbelikan adalah obligasi surat hutang dan saham. Menurut UU No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal dijelaskan
lebih spesifik sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek Bambang Widjajanta Aristanti Widyaningsih, 2008:36.
Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara, karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan
fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi, karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua
kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana investor dan pihak yang memerlukan dana issuer. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi
keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh return bagi investor sesuai dengan karakterisitik investasi yang
dipilih Hendy, 2008:3. Menurut UU No. 8 Tahun 1995, bursa efek didefinisikan sebagai
berikut: “Bursa Efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem danatau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek
Pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka” Samsul, 2006:95.
Dalam pengertian umum, bursa efek disamakan dengan pasar pertama first market, yaitu pasar perdana primary market dan initial public offering
IPO. Pasar kedua secondary market biasa disebut Bursa Efek, sedangkan
pasar ketiga third market biasa disebut over the counter market atau disingkat OTC atau Bursa Paralel Bodie, 2002:73
Fungsi bursa efek sendiri antara lain menjaga kontinuitas pasar dan menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan
penawaran Siamat, 2001:294. Perkembangan pasar modal secara langsung dipengaruhi oleh
banyaknya jumlah perusahaan yang menjual saham atau obligasi melalui pasar modal, jumlah emisi, perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah
memasyarakatkan saham, serta kegiatan jual beli saham atau obligasi dianatara anggota masyarakat yang dilakukan setiap hari di pasar sekunder. Di
pasar sekunder inilah harga saham akan terbentuk atas dasar kekuatan permintaan dan penawarn, sehingga mencerminkan bagaimana penilaian
investor atau calon investor terhadap pendapatan dan risiko dari masing- masing saham yang diperdagangkan. Hal ini secara tidak langsung
mencerminkan penilaian investor terhadap perusahaan emiten Siamat, 2001:366.
Dengan adanya pasar modal, pemerintah akan terbantu dalam memobilisasi dana masyarakat. Para investor akan terus menambah jumlah
investasinya di pasar modal karena perusahaan yang menerima dana dari pemilik modal akan meningkatkan usahanya, baik melalui pembelian mesin
baru maupun penyerapan tenaga kerja Arifin, 2007:47 Surat-surat berharga yang didagangkan di pasar modal dapat
diklasifikasikan menjadi 3 tiga kelompok, yaitu:
1.
Saham merupakan bukti penyertaan modal pada suatu perusahaan, imbalannya adalah dividen.
2.
Obligasi merupakan bukti hutang dari perusahaan yang mengeluarkannya dan imbalannya berupa bunga.
3.
Sekuritas lainnya disebut Sekuritas kredit, seperti right, warrant, opsi, dan lain-lain Siamat, 2001:385.
Adapun jenis-jenis pasar modal dapat dikategorikan menjadi 4 pasar, yaitu:
1. Pasar Perdana Primary market adalah tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk pertama kali menawarkan saham atau obligasi ke
masyarakat umum. Harga saham di pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akan go public emiten, berdasarkan
fundamental peruahaan yang bersangkutan. 2. Pasar sekunder Secondary market adalah tempat atau sarana transaksi
jual-beli efek antarinvestor dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh permintaan
dan penawaran antara pembeli dan penjual.
3. Pasar ketiga Third market adalah tempat untuk memperdagangkan saham dan sekuritas lain di luar bursa efek. Pasar modal ini disebut Over The
Counter Market atau di Indonesia disebut Bursa Paralel. Operasi yang ada
pada pasar ketiga berupa pemusatan informasi, yang meliputi : harga saham, jumlah transaksi, dan keterangan lainnya mengenai surat berharga
yang bersangkutan. 4. Pasar Keempat Fourt market adalah sarana transaksi jual-beli antara
investor jual dan investor beli tanpa melalui perantara efek Samsul, 2006:46-50.
Fungsi pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang memiliki surplus dana ke unit yang mempunyai defisit
dana. Bentuk konkrit dari pasar modal adalah bursa efek. Bursa efek adalah istilah yang digunakan untuk lokasi menjual dan membeli surat-surat berharga
efek serta sistem yang menjalankannya. Oleh karena itu, harga dari saham dan efek-efek lainnya berubah sesuai dengan perubahan keseimbangan antara
penawaran dan permintaan terhadap efek yang bersangkutan. Keberhasilan pasar modal di pengaruhi oleh kondisi supply dan demand tersebut. Untuk
menarik pembeli dan penjual agar dapt berpartisipasi, pasar modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid, jika penjual
dapat menjual dan pembeli dapat membeli surat-surat berharga dengan cepat. Pasar modal dikatakan efisien jika harga dari surat berharga mencerminkan
nilai dari perusahaan secara akurat Limopranoto, 2003:25.
2. Lembaga-lembaga Pasar Modal