Metode Analisis METODOLOGI PENELITIAN

– 2008 yang telah dipublikasikan, meliputi rasio: Current Ratio dan Quick Ratio . 2. Library Reseach Data yang diperoleh untuk penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan membaca literatur, buku, artikel, jurnal dan hal lain yang berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh data yang valid. 3. Internet Reseach Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau pinjam diperpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau tidak up to date, karena ilmu yang selalu berkembang, penulis melakukan penelitian dengan teknologi yang berkembang, yaitu dengan internet sehingga data yang diperoleh up to date seperti: www.idx.go.id

D. Metode Analisis

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil analisis jalur untuk menganalisis data yang diperoleh, karena dari model yang disusun terdapat keterkaitan hubungan antara sejumlah variabel yang dapat di estimasi secara simultan. Selain itu variabel dependen pada suatu hubungan yang sudah ada, akan menjadi variabel independent pada hubungan selanjutnya. 1. Identifikasi Variabel, terdapat dua variabel yaitu: a. Variabel Endogen, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel eksogen dan merupakan variabel antara. Dalam penelitian ini yang menjadi variable endogen harga saham dan return saham. b. Variabel Eksogen, yaitu variabel yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap variabel endogen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel eksogen yaitu Risiko Sistematis beta, Current Ratio CR, dan Quick Ratio QR. 2. Pengertian Analisis Jalur Analisis jalur path analysis merupakan pengembangan dari analisis regresi, sehingga analisis regeresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur regression is special case of path analysis. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat Sugiyono, 2005. Dengan demikian dalam model hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel bebas Independent Variabel atau dalam hal ini disebut variabel eksogen Exogenous, dan variabel terikat Dependent Variabel atau yang disebut variabel endogen endogenous. Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel independen menuju variabel dependen yang terakhir. Menurut Sugiyono 2005 penggunaan analisis jalur dalam analisis data penelitian didasarkan pada beberapa asumsi sebagai berikut yaitu: a Hubungan antar variabel yang akan dianalisis berbentuk linear, aditif dan kausal. b Variabel-variabel residual tidak berkolerasi dengan variabel yang mendahuluinya, dan tidak juga berkolerasi dengan variabel yang lain. c Dalam model hubungan variabel hanya terdapat jalur kausalsebab- akibat searah. d Data setiap variabel yang dianalisis adalah data interval yang berasal dari sumber yang sama. Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya, maka peneliti harus menyusun model hubungan antar variabel yang dalam hal ini disebut diagram jalur. Diagram jalur disusun berdasarkan kerangka pemikiran yang dikembangkan dari teori yang digunakan untuk penelitian. Dalam penelitian ini model hubugan antar variabel independen yaitu Risiko sistematis X 1 , Current Ratio X 2 , dan Quick Ratio X 3 dengan variabel dependen yaitu harga saham Y 1 dan return saham Y 2 dapat digambarkan dalam diagram jalur berikut ini : Gambar 3.1 ”Pengaruh Risiko Sistematik dan Likuiditas terhadap Return Saham.” Kerangka konseptual diambil dari model Riduwan Engkos, 2007:5 Persamaan Struktur I Y 1 = ρy 1 x 1 X 1 + ρy 1 x 2 X 2 + ρy 1 x 3 X 3 + Є 1 Persamaan Struktur II Y 2 = ρy 2 x 1 X 1 + ρy 2 y 1 Y 1 + ρy 2 x 3 X 3 + Є 2 Risiko sistematik X 1 Current Ratio X 2 Quick Ratio X 3 Harga saham Y 1 Return saham Y 2 ρ y 2 x 2 ε 2 ε 1 πx 1 x 3 πx 1 x 2 πx 2 x 3 ρ y 1 x 1 ρ y 1 x 2 ρ y 2 x 1 ρ y 1 x 3 ρ y 2 x 3 a. Uji Hipotesis Dari perhitungan dengan SPSS 16.00 akan diperoleh keterangan atau hasil mengenai Uji F Uji Stimultan, Uji t Uji Parsial, dan koefisien determinan R 2 untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Berikut ini keterangan yang berkenaan dengan hal tersebut yaitu sebagai berikut : 1 Uji F Uji Stimultan Uji F dilakukan untuk melakukan pengujian hipotesis dengan beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu, merumuskan hipotesis alternatif Ha dan juga menyertai dengan hipotesis nol Ho, seperti dibawah ini : a Ho :  x 1 y 1 =  x 2 y 1 =  x 3 y 1 = 0 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 1, X 2 dan X 3 dengan variabel Y 1 . Ha :  x 1 y 1 =  x 2 y 1 =  x 3 y 1 ≠ 0 → terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 1, X 2 dan X 3 dengan variabel Y 1 . b Ho :  x 1 y 2 =  y 1 y 2 =  x 3 y 2 = 0 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 1 , X 2 dan X 3 dengan variabel Y 2 . Ha :  x 1 y 2 =  y 1 y 2 =  x 3 y 2 ≠ 0 → terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 1, , X 2 dan X 3 dengan variabel Y 2 . Untuk mengetahui korelasi ini signifikan atau tidak, digunakan Uji F, dengan rumus sebagai berikut : F =     2 2 1 1 R k k n R    Apabila F hitung F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.  Jika Sig F 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas dan terikat.  Jika Sig F 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. 2 Uji t Uji Parsial Untuk mengisi signifikan hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk semua populasi maka perlu diisi dengan tingkat signifikan sebesar 5 dengan rumus signifikansi product moment Sugiono, 2005:189. Sedangkan hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut : a Ho :  x 1 y 1 = 0 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 1 variabel Y 1 . Ha :  x 1 y 1 → terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 1 variabel Y 1 . b Ho :  x 2 y 1 = 0 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 2 variabel Y 1 . Ha :  x 2 y 1 → terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 2 variabel Y 1 . c Ho :  x 3 y 1 = 0 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 3 variabel Y 1 . Ha :  x 3 y 1 → terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 3 variabel Y 1 . d Ho :  x 1 y 2 = 0 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 1 variabel Y 2 . Ha :  x 1 y 2 → terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 1 variabel Y 2 . e Ho :  y 1 y 2 = 0 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Y 1 variabel Y 2 . Ha :  y 1 y 2 → terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Y 1 variabel Y 2 . f Ho :  x 3 y 2 = 0 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 3 variabel Y 2 . Ha :  x 3 y 2 ≠ 0→ terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 3 variabel Y 2 . Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen dengan melakukan uji t. Apabila t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.  Jika Sig t 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.  Jika Sig t 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. 3 Koefisien determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisen determinasi terletak pada tabel model summary b dan tertulis R square yang sudah disesuaikan atau tertulis adjust R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian

E. Operasional Variabel Penelitian