Strategi Investasi di Pasar Modal

hanya dimiliki sekelompok orang, namun kepemilikannya telah menyebar ke banyak pihak Hendy, 2008:30-31. Saham adalah bukti telah dilakukannya penyetoran penuh modal yang diambil bagian oleh para pemegang saham perseroan terbatas. Saham diterbitkan segera setelah perseroan terbatas memperoleh status sebagai badan hukum, yaitu segera setelah perseroan terbatas disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Gunawan, 2008:27.

7. Strategi Investasi di Pasar Modal

Investasi di pasar modal, investor harus benar-benar menyadari bahwa disamping akan memperoleh keuntungan juga kemungkinan akan mengalami kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipegaruhi oleh kemampuan investor menganalisis keadaan harga saham dan kemungkinan turun naiknya harga di Bursa. Oleh karena itu bermain di pasar modal tidak memiliki jaminan untuk mendapatkan capital gain yaitu selisih lebih dari harga beli saham dan harga jual saham. Dengan demikian bermain di Bursa akan sangat mungkin pula investor mengalami capital loss Purnastuti, 2006:47 Menurut Sri Susilo, dkk 2000:204 beberapa strategi yang dapat digunakan dalam melakukan investasi di bursa efek khususnya dalam bentuk saham antara lain sebagai berikut: a. Mengumpulkan beberapa jenis saham dalam satu portofolio. Strategi ini dapat memperkecil risiko investasi karena risiko akan disebar ke berbagai jenis saham. b. Beli dipasar perdana dan jual setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. c. Beli dan simpan. Strategi ini dapat digunakan apabila investor memiliki keyakinan berdasarkan analisis dalam perusahaan yang bersangkutan memiliki prospek untuk berkembang yang cukup pesat beberapa tahun mendatang sebagai sahamnya diharapkan akan menjalani kenaikan yang cukup besar pada saat itu. d. Beli saham tidur. Saham tidur adalah saham yang jarang atau tidak pernah ada transaksi. Saham tidur ini bisa disebabkan jumlah saham yang dicatatkan terlalu sedikit atau dikuasai oleh investor insitusi dan pemilik saham sama. Dapat pula disebabkan karena kinerja perusahaan yang bersangkutan kurang baik atau prospek usahanya masih cerah dan kurang mendapat perhatian pemodal. e. Srategi berpindah dari saham yang satu ke saham yang lain. Investor yang memiliki strategi ini cenderung bersifat lebih spekulatif. Mereka akan cepat-cepat melepas saham-saham yang di perkirakan harganya akan mengalami penurunan atau cepat-cepat membeli saham yang menurut anggapannya akan mengalami kenaikan kurs. f. Konsentrasi pada industri tertentu. Strategi ini lebih cocok bagi investor yang belum menguasai kondisi suatu jenis industri sehingga mengetahui prospek perkembangannya di masa yang akan datang. g. Mutual fund. Melakukan investasi dengan membeli unit sertifikat atau saham yang diterbitkan oleh investment trust. Strategi ini cocok untuk investor yang tidak memiliki cukup waktu melakukan analisis pasar atau tidak ada akses informasi.

8. Return Saham Sebagai Proyeksi Atas Risiko