Latar Belakang Masalah FUNGSI BONEKA TRADISIONAL JEPANG DALAM KEHIDUPAN

BAB I FUNGSI BONEKA TRADISIONAL JEPANG DALAM KEHIDUPAN

MASYARAKAT JEPANG

1.1. Latar Belakang Masalah

Boneka adalah simbol anak-anak, boneka dijadikan sebagai mainan yang dipeluk, diberi pakaian, diajak bicara, dan dimainkan sesuka hati. Boneka pada awalnya dibuat sebagai mainan untuk menemani anak-anak, sampai akhirnya juga dianggap sebagai karya seni tanpa kehilangan kesan kekanakannya. Jepang dikenal sebagai salah satu ningy ỡ ỡkoku yang berarti kerajaan boneka karena disana terdapat berbagai jenis rupa boneka. Sekarang ini tidak ada Negara yang seperti Jepang dalam memproduksi bermacam-macam mainan boneka. Menurut Jill Gribbin 1984:4 , seorang peneliti dan kolektor boneka kuno Jepang berpendapat bahwa tidak ada negara atau budaya lain yang memiliki berbagai jenis boneka seperti negara Jepang. Boneka-boneka tersebut dibuat dihampir seluruh bagian wilayah Jepang. Daerah Tohoku adalah daerah yang paling terkenal akan mainan bonekanya tetapi ada juga daerah yang lain seperti Nagano, Tottori, Shimane dan Toyama yang terletak di pulau utama Honshu dan prefektur Kimamoto yang terletak di Kyushu juga terkenal dengan mainan bonekanya. Boneka-boneka Jepang dibuat dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi dari 1 inci sd 3 kaki tingginya. Boneka-boneka tersebut juga dibuat dengan penampilan yang indah sehingga dikagumi oleh banyak orang. Boneka tersebut biasanya dipajang dalam kotak kaca atau dipajang pada rak pada waktu-waktu tertentu saja Gribbin, 1984:3. Boneka Jepang banyak jenisnya, ada yang dibuat Universitas Sumatera Utara dengan tangan atau alat-alat tadisional dan ada juga yang dibuat dengan teknologi tinggi. Boneka yang dibuat dengan tangan atau alat-alat tradisional ini disebut dengan boneka tadisional Jepang. Boneka tradisional ini pun banyak jenisnya. Berdasarkan bahan yang digunakan, boneka dapat dikategorikan menjadi 7 bagian yaitu boneka yang terbuat dari tanah liat, jerami, kertas, kayu, logam, keramik, dan kain. Sedangkan berdasarkan penggunannya, boneka dapat dikategorikan menjadi 2 bagian yaitu boneka yang digunakan untuk bayi dan anak-anak dan boneka yang digunakan untuk orang dewasa. Boneka-boneka ini memainkan peranan penting dalam kehidupan masyarakat Jepang karena bagi masyarakat Jepang boneka tradisional lebih dari sekadar sesuatu untuk dimainkan oleh anak-anak tetapi juga merupakan hasil seni yang memiliki banyak fungsi dalam kehidupan masyarakat Jepang, khususnya boneka yang digunakan untuk bayi dan anak-anak. Boneka tersebut disediakan sebelum dan sesudah bayi itu lahir. Bagi masyarakat Jepang, boneka yang digunakan untuk bayi dan anak-anak tidak hanya sebagai mainan anak-anak tetapi juga sebagai jimat, persembahan pengganti diri, perlengkapan festival, dan lain- lain. Dari fungsi tersebut boneka tradisional dapat dijadikan simbol dan dari simbol menghasilkan makna yang dapat mengindikasikan kepada sebuah arti yang dapat berhubungan dengan religi atau budaya. Misalnya boneka Amagatsu. Amagatsu, selain untuk dimainkan anak-anak juga dipercaya dapat melindungi anak-anak dari roh-roh jahat, malapetaka, segala penyakit dan lain sebagainya. Kepercayaan masyarakat Jepang didasari Universitas Sumatera Utara kepercayaan asli Jepang yaitu Proto Shinto yang merupakan kepercayaan Animisme atau kepercayaan terhadap banyak dewa dan benda-benda gaib lainnya. Kemudian pada abad ke 6, agama budha dengan perkembangan kesenian dan arsitektur yang menyeluruh diserap dari Asia, dan agama baru tersebut muncul sebagai pelengkap melalui kedewaannya dan upacara keagamaan. Agama Budha ini juga menyediakan atau membentuk penambahan tema yang baru dalam pembuatan boneka tradisional Jepang. Oleh karena itu, boneka tradisional Jepang selain dikaitkan dengan agama Proto Shinto juga dikaitkan dengan agama Budha. Misalnya boneka Hina selain digunakan untuk mainan anak-anak juga digunakan sebagai perlengkapan Hinamatsuri. Dalam Hinamatsuri anak-anak perempuan dengan dibantu ibunya akan memajang boneka Hina di atas rak dengan tujuan anak-anak dapat tumbuh dengan sehat dan jika sudah dewasa akan selalu mendapatkan kebahagian. Dengan demikian boneka tradisional anak-anak bagi masyarakat Jepang bukan hanya sebagai mainan anak-anak tetapi juga memiliki beragam fungsi yang dapat berguna dalam pertumbuhan dan perkembangan anak –anak Jepang. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti boneka tradisional dengan judul “Fungsi Boneka Tradisional Dalam Kehidupan Masyarakat Jepang”.

1.2. Perumusan Masalah