kepercayaan asli Jepang yaitu Proto Shinto yang merupakan kepercayaan Animisme atau kepercayaan terhadap banyak dewa dan benda-benda gaib lainnya.
Kemudian pada abad ke 6, agama budha dengan perkembangan kesenian dan arsitektur yang menyeluruh diserap dari Asia, dan agama baru tersebut
muncul sebagai pelengkap melalui kedewaannya dan upacara keagamaan. Agama Budha ini juga menyediakan atau membentuk penambahan tema yang baru dalam
pembuatan boneka tradisional Jepang. Oleh karena itu, boneka tradisional Jepang selain dikaitkan dengan agama Proto Shinto juga dikaitkan dengan agama Budha.
Misalnya boneka Hina selain digunakan untuk mainan anak-anak juga digunakan sebagai perlengkapan Hinamatsuri. Dalam Hinamatsuri anak-anak
perempuan dengan dibantu ibunya akan memajang boneka Hina di atas rak dengan tujuan anak-anak dapat tumbuh dengan sehat dan jika sudah dewasa akan
selalu mendapatkan kebahagian. Dengan demikian boneka tradisional anak-anak bagi masyarakat Jepang
bukan hanya sebagai mainan anak-anak tetapi juga memiliki beragam fungsi yang dapat berguna dalam pertumbuhan dan perkembangan anak –anak Jepang.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti
boneka tradisional dengan judul “Fungsi Boneka Tradisional Dalam Kehidupan Masyarakat Jepang”.
1.2. Perumusan Masalah
Boneka dari bahasa Portugis boneca adalah sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya manusia atau hewan, serta tokoh-tokoh
fiksi. Penggunaan boneka dalam kehidupan masyarakat Jepang telah dilakukan
Universitas Sumatera Utara
dari generasi ke generasi yang menjadikan boneka bukan untuk mainan saja tetapi memiliki beragam fungsi yang unik dan menarik.
Penulis melihat masyarakat Jepang sangat menghargai keberadaan boneka tradisional. Masyarakat Jepang berpendapat bahwa boneka tradisional mempunyai
peranan penting baik dalam kehidupan sosial masyarakat Jepang. Misalnya boneka Ichimatsu, boneka ini tidak hanya digunakan untuk
mainan anak-anak tetapi juga digunakan untuk menjalin hubungan dengan negara lain. Pada hari persahabatan, anak-anak Jepang memberikan boneka Ichimatsu
kepada anak-anak Amerika Serikat demi mempererat hubungan antar kedua negara.
Selain itu, boneka tradisional juga mempunyai peranan penting dalam kehidupan keagamaan masyarakat Jepang. Misalnya boneka Amagatsu, boneka ini
diletakkan sebelum dan sesudah bayi lahir untuk menangkal segala penyakit, bencana maupun roh-roh jahat karena boneka ini dipercaya memiliki nilai magis
Dari berbagai hal diatas, penulis mencermati bahwa boneka tradisional tidak hanya digunakan untuk mainan tetapi juga digunakan diberbagai sendi
kehidupan masyarakat Jepang. Selain itu, penulis melihat Boneka tradisional mempunyai beragam fungsi yang unik dan sangat menarik untuk dibahas.
Berdasarkan pemikiran diatas maka masalah-masalah yang muncul adalah 1.
Apa saja fungsi dan makna boneka tradisional dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang?
2. Apa saja fungsi dan makna boneka tradisional dalam kehidupan
keagamaan masyarakat Jepang?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan
Dari permasalahan yang ada maka penulis mengganggap perlu adanya pembatasan ruang lingkup dalam pembahasan yang akan dikemukan. Adapun
ruang lingkup pembahasan dalam penulisan skiripsi ini adalah mengenai Fungsi Boneka Tradisional Dalam Kehidupan Masyarakat Jepang.
Boneka Jepang banyak jenisnya, ada yang dibuat dengan tangan maupun derngan teknologi yang tinggi. Tetapi boneka yang dibuat dengan tangan atau
yang dikenal dengan boneka tradisional mempunyai nilai magis yang memainkan peranan penting dalam kehidupan masyarakat Jepang. Sedangkan boneka yang
dibuat dengan teknologi tinggi hanya sebagai mainan atau untuk animasi, contohnya boneka doraemon.
Oleh karena itu, dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya akan membahas tentang keterkaitan nilai-nilai budaya yang menyangkut fungsi
Boneka tradisional dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Untuk menunjukkan adanya keterkaitan tersebut, penulis akan membahas fungsi sosial
dan fungsi religi pada boneka tradisional Jepang secara fokus. Fungsi boneka tradisional dalam sosial mencakup bahasan tentang penggunaan secara umum
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan fungsi boneka tradisional dalam religi berkaitan dengan penggunaan boneka tradisional dalam kehidupan keagamaan
masyarakat Jepang. Agar pembahasan masalah yang diteliti lebih akurat, maka penulis
menjelaskan juga sejarah, proses pembuatan, jenis-jenis dan daerah-daerah penghasil boneka tradisional Jepang.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1. Tinjauan Pustaka