‘tersiram’, verba manampal ‘terhempas, verba martuling ‘rebah’, verba marurus ’berguguran’.
Misalnya: 40 martuling
’berebah bunga dihembus angin’ bunga diombus alogo. TBBT:31
Bunga berebah di hembus angin. 41 nunga binsar
’Sudah terbit matahari’ mata ni ari .
Matahari sudah terbit.
2.1.4 Verba Tindakan
Verba tindakan ini memiliki sifat yang dinamis yang berarti verba tindakannnya dapat diperluas. Verba ini juga mengharuskan entitas yang
bernyawa. Untuk mengetahui verba tindakan ini dapat dilihat dengan menggunakan pertanyaan apa yang dilakukan oleh subjek.
Misalnya : 42 marlojong
‘berlari masih dia’ dope ibana.
Dia masih berlari. 43 Mangalompat
‘Melompat pagar abang’ pagar abang.
Abang melompat pagar.
Gambaran semantis lain dari verba tindakan ini yaitu memiliki sifat kepungtualannya.
Misalnya :
Universitas Sumatera Utara
44 Mandanggurhon ’Melemparkan batu dia’
batu ibana.
Dia melemparkan batu. Verba mandanggurhon ’melemparkan’ merupakan verba yang mempunyai
peristiwa yang berdurasi singkat bahkan hampir tidak mempunyai interval waktu. Disamping kepungtualannya, verba tindakan juga mensyaratkan ke
perfektifannya. Verba tindakan ini dapat dilihat pada contoh berikut. 45 Parjahat i mamunuh
’Penjahat itu membunuh temannya’ donganna.
Penjahat itu membunuh temannya. a. Parjahat i nungnga mamunuh
’Penjahat itu sudah membunuh temannya’ donganna.
Penjahat itu sudah membunuh temannya. Pemarkah perfektif dapat berterima pada kalimat di atas. Kata nungnga
’sudah’ membuktikan bahwa verba tersebut menyatakan suatu pekerjaan yang sudah selesai.
Verba Tindakan dapat dibedakakan atas: 2.1.4.1. Verba Gerakan
Verba gerakan ini merupakan verba tindakan yang dilakukan dengan sengaja oleh pelakunya. Verba gerakan ini disebut gerakan agentif. Verba gerakan
ini meliputi verba mangalompat ’melompat’, verba mandanggur ’melempar’, verba manghunti ’menjunjung’.
Contoh 46 Manaba
‘Menebang kayu masih tulang’ hau dope tulang.
Tulang masih menebang kayu.
Universitas Sumatera Utara
47 Manampathon ‘Melemparkan bola masih dia’
bola dope ibana.
Dia masih melemparkan bola. Tulang ‘paman’, dan ibana ’dia’ merupakan pelaku dari suatu tindakan
pada kalimat di atas, yaitu verba manaba ’menebang; dan manghunti ’menjunjung’. Verba manaba ‘menebang’, dan verba manghunti ’menjunjung’
termasuk verba gerakan yakni bergeraknya organ tubuh si pelaku mengenai penderita. Kedua verba di atas kalimat aktif transitif yakni tindakan yang
dilakukan pelaku yang memerlukan kehadiran objek. Dalam bahasa Batak Toba verba manaba ‘menebang’ dan verba manabi
‘menyabit’ memiliki makna yang sama yaitu memiliki makna ‘memotong’ akan tetapi penggunaannya yang berbeda. Perbedaannya dapat dilihat pada contoh
berikut. 48 a. Manaba
‘Menebang kayu masih tulang’ hau dope tulang.
Paman masih menebang kayu. b. Manabi
‘Menyabit rumput masih mereka’ duhut dope nasida.
Mereka masih menyabit rumput. Bunyi a pada verba manaba ‘menebang’ menyatakan sesuatu yang besar
yaitu benda yang besar, sedangkan bunyi i pada verba manabi ‘menyabit’ menyatakan sesuatu yang kecil atau benda yang kecil. Hal ini yang menjadi
keunikan dalam bahasa Batak Toba. Contoh lain dapat kita lihat pada kalimat di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
49 a. Ibana mangalangkati ‘Dia menguliti ubi jalar itu’
gadong juhur i.
Dia menguliti ubi jalar itu. b. Hancitan do ibana mangalingkiti
‘Kesakitan dia menguliti luka kudisnya itu’ bugang ni barona i.
Dia kesakitan menguliti luka kudisnya itu. Contoh 49 verba mangalangkati dan verba mangalingkiti menyatakan
makna menguliti ataupun mengupas kulit. Sama halnya dengan contoh 45 di atas bunyi a pada kata ‘mangalangkati’ menyatakan sesuatu untuk benda yang besar,
seperti ubi, pisang, kelapa dan lain-lain, sedangkan bunyi i pada kata ‘mangalingkiti’ dinyatakan untuk benda yang kecil misalnya bawang, kacang,
jeruk.
2.1.4.2 Verba Ujaran
Verba ujaran merupakan verba yang berhubungan dengan alat ucap manusia, yang termasuk verba ujaran yaitu verba mangorai ‘memarahi’, verba
manjou ‘memanggil’, verba manonggak ‘membentak’ dan verba manganju ‘membujuk’, verba manggora ‘meneriakkan’, verba manorui ‘memfitnah’.
Perhatikan contoh berikut 50 Kenek i manonggak
’Kernet itu membentak aku’ ahu.
Kernet itu membentak aku. 51 Manjou
‘Memanggil adik masih si duma’ anggi dope si duma.
Si duma masih memanggil adik.
Universitas Sumatera Utara
Verba manonggak ‘membentak’ dan verba manjou ‘memanggil’ merupakan verba tindakan berupa verba ujaran yang diucapakan oleh alat ucap
manusia.
2.1.4.3 Verba Perpindahan
Verba ini menerangkan terjadinya perpindahan bagian tubuh untuk melakukan kontak fisik dengan entitas yang lain, yang termasuk verba
perpindahan yaitu verba mangompa ‘menggendong’, verba manghunti ‘menjunjung’.
Misalnya : 52 mangompa
‘menggendong adek abang’ adek abang.
Abang menggendong adek. 53 Manghunti
‘Menjunjung air masih kami’ tapian dope hami.
Kami masih menjunjung air.
Verba mangompa ‘menggendong’, dan verba manghunti ‘menjunjung’ termasuk verba tindakan yang berupa perpindahan yaitu adanya entitas yang
berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Peristiwa mangompa ‘menggendong’ dan manghunti ‘menjunjung’ menggambarkan peristiwanya
berlangsung dengan waktu yang lama.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Bentuk Peran Semantis Verba dalam Bahasa Batak Toba 2.2.1 Verba Keadaan