Verba Proses Klasifikasi Verba dalam Bahasa Batak Toba

2.1.3 Verba Proses

Verba proses menyatakan adanya perubahan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. Perubahan itu juga nampaknya terjadi karena faktor luar dan tidak adanya unsur kesengajaan kecuali terjadi akibat tindakan diri sendiri.Verba yang mengandung makna proses dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan. Apa yang sedang terjadi pada subjek, dan verba proses ini tidak semuanya dapat dipakai untuk membentuk kalimat perintah. Misalnya : 29 a. Naeng mapultak ’akan meletus gunung itu’ dolok i. KBBT :23 Gunung itu akan meletus. b. Aha na masa tu dolok i? Apa yang terjadi pada gunung itu? 30 nunga mabola ’sudah pecah kaca jendela itu’ kaca ni jandela i Kaca jendela itu sudah pecah. Verba mapultak ‘meletus’, mabola ‘pecah’, dikategorikan verba proses karena menyatakan perubahan dari satu keadaan menjadi keadaan yang lain. Bisa dikatakan bahwa verba proses ini bukanlah keadaan tetapi perubahan yang dialami oleh suatu entitas. Perubahan ini juga menunjukkan kedinamisan verba proses dengan pemarkah progresif dan perfektif. Misalnya : 31 nunga mapultak ’sudah meletus gunung itu’ dolok i Gunung itu sudah meletus. Universitas Sumatera Utara 32 nunga maropuk sudah hancur mobil itu. motor i. Mobil itu sudah hancur. 33 Martumbur bungana ’Bertunas bunganya sedang’ dope. Bunganya sedang bertunas. Verba proses dalam bahasa Batak Toba menghasilkan makna yang disebut dengan inkoatif yaitu proses penurunan yang menghasilkan makna yang mengacu pada permulaan keadaan. Misalnya marrara ’menguning’, marbirong ’menghitam’. 34 marbirong ‘Menghitam kulitnya’. bohina. Kulitnya menghitam. 35 Nunga marrara Sudah menguning padinya. emena. Padinya sudah menguning. Verba proses dapat dibedakan atas: 2.1.3.1 Verba Proses Kejadian Verba Proses Kejadian adalah semua verba yang menyatakan proses terjadinya suatu kejadian atau peristiwa. Anggota verba ini meliputi verba mapultak ‘meletus’, verba maropuk ‘hancur’, verba marbalga ‘membesar’,verba martumbur ‘bertunas’, verba martuling ‘rebah, verba melos ’layu’, verba maponggol ‘patah’, verba madabu ‘jatuh’, verba maup ‘hanyut’, verba tubu ’tumbuh’, verba songgop ’mendarat’, verba mabola ’pecah’. Contoh : Universitas Sumatera Utara 36 nunga melos ’Sudah layu bunga kita disebabkan tidak pernah hujan’ bunganta ala ndang hea udan. Bunga kita sudah layu disebabkan kemarau. 37 nunga maponggol ’Sudah patah kakinya disebabkan kecelakaan itu’ patna dibahen kecelakaan i. Kakinya sudah patah disebabkan kecelakaan itu.

2.1.3.2 Verba Proses Badaniah

Verba proses badaniah adalah verba yang berhubungan dengan perubahan badaniah. Perubahan ini juga menyatakan keadaan yang dialami oleh entitasnya. Anggota verba ini meliputi verba marsahit ‘sakit’, verba mangae ‘mengidam’,verba tarhinos ‘pingsan’, verba tenggen ‘mabuk’, verba mardenggan pamatang ‘mengandung’, verba tok ’pusing’. Contoh: 38 mangae ’Mengidam masih ibunya’ dope inongna. Ibunya masih mengidam. 39 Marsahit ’Sakit adik di rumah sakit. adek di rumah sakit. Adik sakit di rumah sakit.

2.1.3.3 Verba Gerakan bukan Agentif

Verba gerakan bukan agentif artinya partisipan ini melakukan suatu tindakan yang tidak disengaja. Anggota verba ini meliputi verba binsar ’terbit’,verba ruppak’“tumbang’,verba lonong ‘tenggelam’, verba tarsiram Universitas Sumatera Utara ‘tersiram’, verba manampal ‘terhempas, verba martuling ‘rebah’, verba marurus ’berguguran’. Misalnya: 40 martuling ’berebah bunga dihembus angin’ bunga diombus alogo. TBBT:31 Bunga berebah di hembus angin. 41 nunga binsar ’Sudah terbit matahari’ mata ni ari . Matahari sudah terbit.

2.1.4 Verba Tindakan