ditinggalkan oleh orang yang disayanginya. Oleh karena verba maningkir ‘melayat’ merupakan perbuatan yang disengaja maka peran semantisnya berbeda
dengan verba tarbege ‘ terdengar’ di atas. Verba maningkir ‘melayat’ menerangkan bahwa pelakunya melakukan suatu tindakan yaitu agen, sedangkan
pada kalimat 61 pelakunya adalah lokatif.
2.2.1.5 Verba Mempunyai
Verba ini memiliki ciri semantis yang berhubungan dengan kepemilikan. Misalnya :
62 mararta na godang do ibana. V Pend:tema Pel: lok
TBBT:28
’Mempunyai harta yang banyak dia’ Dia mempunyai harta yang banyak.
Verba mararta ’mempunyai harta’ menyatakan memiliki harta yang banyak, orang yang memiliki harta itu merupakan lokasi sedangkan jumlah dari
kepemilikan harta itu merupakan tema.
2.2.2 Verba Proses 2.2.2.1 Verba Kejadian
Verba kejadian ini merupakan suatu gambaran peristiwa yang terjadi. Verba ini memiliki satu partisipan karena verba ini mengalami satu perubahan
keadaan dan bukan pengendali dari tindakan. Misalnya :
63 lam marbalga do ballon V Pend:Ps
i. ’Makin membesar balon itu.
Universitas Sumatera Utara
Balon itu membesar. 64 Nunga mahiang emena
V Pend:Ps . TBBT:19
’Sudah mengering padinya. Padinya sudah mengering.
Verba lam marbalga ’membesar’ menyatakan suatu perubahan keadaan yang dulunya kecil sekarang menjadi besar, terjadinya peristiwa ini karena adanya
unsur lain yang menyebabkan itu terjadi, sehingga verba tersebut memiliki peran sebagai penderita dan sebagai pasien. Demikian juga verba mahiang ’mengering
menyatakan suatu perubahan, perubahan itu terjadi pada penderita yaitu eme ’padi’. Tadinya padi itu basah, sekarang menjadi kering karena ada pengaruh dari
luar yaitu matahari yang menyebabkan padi itu menjadi kering.
2.2.2.2 Verba Proses Badaniah
Verba ini menyatakan suatu peristiwa yang terjadi pada seseorang, dan seseorang itu merasakan sesuatu yang buruk yang diberi peran sebagai pasien.
Contoh: 65 Tarhinos ibana
V Pend:Ps nantoari.
’Pingsan dia semalam’ Dia pingsan semalam.
66 Mangae dope V Pend:Ps
inongna. ’Mengidam masih ibunya’
Ibunya masih mengidam.
Universitas Sumatera Utara
Verba tarhinos ’pingsan’ menyatakan peristiwa yang terjadi pada seseorang. Seseorang mengalami itu karena disebabkan sesuatu, mungkin tidak
makan sehingga pusing, dan daya tahan tubuhnya berkurang sehingga menjadi pingsan. Begitu juga dangan verba mangae ’mengidam’ merupakan hal yang
dirasakan dan terjadi pada diri seseorang yang sudah menikah. Apa yang dirasakan seseorang itu akibat dari perbuatan orang lain, sehingga orang tersebut
mengalami penderitaan dan orang tersebut berperan sebagai pasien.
2.2.2.3 Verba Gerakan
Verba gerakan pada verba proses ini adalah adanya gerakan yang tidak disengaja. Pada verba gerakan ini ada dua yang mengalami pergerakan entitas
bernyawa dan entitas tidak bernyawa.
Contoh : 67 manampal ibana
V Pend:tema tu batu. TBBT :21
’terhempas dia ke batu. Dia terhempas ke batu.
68 Nunga maturtur tano V Pend:tema
i. ’sudah longsor tanah itu’
Tanah itu sudah longsor. Verba manampal ’terhempas’ menyatakan suatu gerakan yang tidak
disengaja, dan tidak dikendalikan oleh seseorang, kemungkinan mengalami perubahan atau perpindahan tempat. Seseorang yang mengalami perubahan itu
berperan sebagai tema. Demikian juga dengan verba maturtur ’longsor’
Universitas Sumatera Utara
menyatakan suatu gerakan yang menyebabkan adanya perubahan pada entitasnya. Kemungkinan perubahan yang terjadi pada sesuatu yang bergerak itu posisinya
tidak seperti semula lagi.
2.2.3 Verba Tindakan 2.2.3.1 Verba Gerakan