yang ada tersebut diabadikan dengan photo. Sementara keperluan yang lain seperti kondisi denah fisik digambar sketnya diatas kertas.
4.Untuk mendapatkan informasi dan penjelasan mengenai budaya masyarakat etnis Minangkabau di tempat asalnya maupun sejarah awal
pertama kedatangan mereka ke lokasi penelitian ialah dengan melakukan kajian literatur dan jurnal karya ilmiah atau penelitian yang terkait dengan
penelitian yang dilakukan.
4.5 Menentukan Jumlah Sampel Quesioner
Sampel adalah bagian dari populasi atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 1998 dalam Riduwan, 2008. Sementara menurut Sugiyono 2007,
bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah bagian
dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Besarnya sampel tidak ada aturan yang tegas mengenai berapa banyak
sampel yang disyaratkan dalam suatu penelitian. Demikian juga mengenai batasan bahwa sampel tersebut besar atau kecil. Yang jelas adalah apabila sampelnya
besar maka biaya, tenaga dan waktu yang disediakan harus besar pula, demikian juga sebaliknya. Suatu penelitian tidaklah ditentukan oleh besarnya anggota
sampel yang digunakan, melainkan oleh kuatnya dasar teori-teori yang mendukung teknik pengambilan sampel tersebut Husaini, 2008. Sejalan dengan
permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini maka pengambilan sampel akan dikerjakan memakai teknik Random Sampling.
Arikunto 1996 dalam Riduwan 2008 mengemukakan bahwa untuk sekedar ancar-ancar apabila subjek kurang 100, maka lebih baik diambil semua,
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya besar, dapat diambil 10 – 15 atau 20 - 25 atau lebih.
Memperhatikan pernyataan diatas menurut Surakhmad 1994 dalam Riduwan 2008 menyarankan, apabila ukuran populasi sebanyak kurang atau
sama dengan 100, pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50 dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran
sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15 dari ukuran populasi. Pada penelitian ini, untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus
dari Taro Yamane yang dikutip oleh Rakhmat 1998 dalam Riduwan 2008 sebagai berikut:
n = 1
2
+ d
N N
dimana: n = jumlah sampel N = jumlah populasi
d = derajat kebebasan
Pada lokasi penelitian yakni lingkungan IV, jumlah penduduk tetap sebanyak 201 kepala keluarga, penduduk tidak tetap 124 kepala keluarga dan
bangunan rumah berjumlah 177 buah Sumber: Kepala Lingkungan IV, Bapak St Bakaruddin Koto.
Yang diambil sebagai populasi adalah jumlah rumah yang dihuni penduduk tetap 177 buah dan diwakili satu kepala keluarga. Dengan mengambil
nilai derajat kebebasan sebesar 5 , dimana hal ini menunjukkan tingkat
kecermatan studi telah dapat dikategorikan cermat untuk 95 tingkat kepastian reability.
Dengan menggunakan rumus Taro Yamane diatas, maka jumlah sampel yang diperlukan adalah sebanyak:
n = 1
2
+ d
N N
n = 1
5 177
177
2
+ n = 141 buah
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel 141 buah. Mengingat waktu serta biaya yang terbatas maka sampel diambil 100 buah saja
100 buah rumah sebagai sampel.
4.6 Analisa Data