bersedia menampung mereka tinggal dirumahnya sampai kerabat tersebut mendapat pekerjaan, karena umumnya mereka ikut ke kota Medan untuk mencari
pekerjaan. Kebiasaan semacam ini tidak terbatas hanya bagi Ibu Ramamah Tanjung sendiri, pemukim-pemukim lainpun melakukan hal yang sama. Oleh
sebab itu tidak heran jika di Lingkungan IV ini terdapat banyak penduduk yang tidak tetap yang berasal dari Sumatera Barat.
3.3.2 Awal Keberadaan Rumah di Lokasi Penelitian
Pada mulanya rumah penduduk keberadaannya jauh dari bibir sungai. Hal ini sebagaimana yang disampaikan Bapak Zainuddin Tanjung 60 tahun bahwa
awalnya penduduk mendirikan rumahnya jauh dari bibir sungai Sulang Saling Lingkungan IV berbatasan sebelah timur dengan sungai Sulang Saling yakni
lebih kurang sejauh 100 meter yang menyebar sepanjang jalur sungai. Letak permukiman semacam ini dapat dimaklumi karena lahan kapling tanah penduduk
pada masa itu masih cukup luas dan lahan yang mereka miliki biasanya batasnya sampai bibir sungai. Letak permukiman berkembang menyebar mengikuti jalur
jalur sungai karena sungai Sulang Saling pada masa itu merupakan sumber kebutuhan masyarakat yang tinggal ditempat tersebut, seperti untuk minum,
mandi, mencuci dan lain-lain. Pada awalnya sungai Sulang Saling masih cukup lebar serta dalam dan
airnyapun cukup jernih. Kini keadaan sudah sangat jauh berbeda. Rumah-rumah
berdiri sangat padat, malahan bangunan rumah sudah ada yang berdiri dibibir sungai. Umumnya bangunan rumah yang berada dipinggir sungai merupakan
pengembangan bangunan yang sudah ada atau bangunan baru. Lahan bangunan
ini dapat saja merupakan warisan atau hibah dari orang tua mereka yang telah lama bermukim di tempat tersebut. Orang tua menghibahkan tanahnya dengan
cara mengkapling-kaplingnya lalu dibagikan kepada anak-anaknya yang sudah berumah tangga. Oleh anak-anaknya, pada lahan tersebut di bangun rumah
sebagai tempat tinggal. Ada kalanya karena alasan ekonomi, lahan-lahan tersebut dapat berpindah tangan, ke tangan orang lain yang biasanya satu suku. Oleh
pemilik lahan, di tempat tersebut di dirikan bangunan rumah sebagai tempat berteduh sanak keluarganya.
Rumah yang mereka bangun dilahannya inilah yang mereka tempati sampai kini, keluarga berkeluarga sembari melakoni hidup dan mengharungi hari
tuanya. Sementara air sungai Sulang Saling tidak lagi jernih seperti dulu, kini airnya telah berobah warna serta penuh dengan gundukan-gundukan sampah yang
terdampar disana sini yang setiap saat mengeluarkan aroma yang kurang sedap.
Gambar 3.7: Bapak Zainuddin Tanjung Sumber: Lokasi Penelitian, 2009
Gambar 3.8: Sungai Sulang Saling Sumber: Lokasi Penelitian, 2009
3.3.3 Awal Keberadaan JalanGang di Lokasi Penelitian