Masyarakat LSM, Wartawan, Kelompok-keompok Organisasi pemuda dan masyarakat, Aparat Pemerintahan, Wisatawan Domestik, Wisatawan Asing, dan Karyawan dari
perusahaaninstansi lain yang bergerak di bidang usaha perkebunan maupun non perkebunan.
4.3.3 Dampak Pemanfaatan Lahan Dalam Pengembangan Wilayah
Luas areal PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa sampai dengan 31 Desember 2009 tercantum pada lampiran 2 tabel 2. Dari data di lapangan tersebut komoditi kelapa sawit
masih merupakan primadona, pemanfaatan areal kebun PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa lebih kurang 85 digunakan untuk budidaya kelapa sawit.
Berikut ini adalah tabel pencapaian produksi kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Bandar Klippa dalam kurun waktu 6 tahun terakhir sampai dengan bulan Desember 2007
tercantum pada tabel 4.6. Tabel 4.6
Pencapaian Produksi Tahun
Rekapitulasi Kg Real Kg
2003 17.173.330
16.282.000 2004
16.710.550 16.934.350
2005 16.158.000
16.195.212 2006
14.357.232 16.420.220
2007 14.245.350
13.441.453 2008
13.513.790 14.243.855
Jumlah 92.158.252
93.517.090 Sumber: Data PTPN II Kebun Bandar Klippa
Budidaya tanaman kelapa sawit merupakan komoditi utama yang memberikan keuntungan terbesar bagi PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa. Dari data yang tercantum
pada tabel 4.6 produksi yang dihasilkan dari kebun Bandar Klippa sebanyak 16.282.000 pada tahun 2003, meningkat menjadi 16.934.350 pada tahun 2004, namun turun sebesar 16.195.212
51
Universitas Sumatera Utara
pada tahun 2005, selanjutnya kembali meningkat pada tahun 2006 menjadi sebesar 16.420.220, kemudian turun lagi dengan jumlah yang cukup besar pada tahun 2007 menjadi 13.441.453, dan
mengalami kenaikan yang masih sedikit pada tahun 2008 dibanding tahun-tahun sebelumnya sebesar 14.243.855.
Dari angka-angka yang tercantum pada tabel 4.6, menunjukkan komoditas perkebunan kelapa sawit yang dikelola PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa terdapat fluktuasi dalam
pencapaian produksi pada PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa secara berturut-turut setiap tahunnya. Pencapaian produksi tersebut menunjukkan adanya permasalahan yang cukup
serius baik dalam produktivitas sumber daya manusia, kondisi lahan, maupun kualitas tanaman kelapa sawit tersebut.
Namun walaupun adanya fluktuasi dalam pencapaian produksi setiap tahunnya, komoditas kelapa sawit masih tampaknya masih menjadi komoditas yang paling prospektus di
masa depan dan mampu memberikan keuntungan yang cukup besar bagi PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa.
PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa memiliki total areal perkebunan seluas 2.244,16 Ha yang tersebar di 2 wilayah kawasan Rayon Utara dan Selatan seperti terlihat pada
tabel 4.7 Tabel 4.7
Areal Kebun Berdasarkan Wilayah No
Wilayah Luas Ha
A Rayon Utara: Tanjung Morawa, Batang
Kuis Afdeling I
302,30 Afdeling II
453,47 Afdeling III
392,25 Afdeling IV
239,45 Jumlah
1.387,47 B
Rayon Selatan: Bandar Khalipah Afdeling V
524,96
52
Universitas Sumatera Utara
Afdeling VI 356,19
Jumlah 881,15
Jumlah A + B 2.268,62
Sumber: Data PTPN II Kebun Bandar Klippa Berdasarkan data tabel 4.8 dapat diketahu bahwa pada tahun 2002 – 2009 terdapat
permasalahan-permasalahan internal maupun eksternal yang dihadapi oleh PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa, diantaranya permasalahan ketenagakerjaan demonstrasi pemenuhan
tuntutan dan pemogokan pekerja, konflik antar serikat pekerja yang ada, permasalahan pertanahan agrarian dalam bentuk perpanjangan HGU yang tersendat, penggarapan dan
okupasi lahan oleh sebagian anggota masyarakat dan adanya penjarahan produksi kebun secara besar-besaran oleh para “ninja” yang terjadi hamper di seluruh kebun-kebun milik PTPN II
Kebun Bandar Klippa, data kondisi areal kebun dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8
Kondisi Areal Kebun Tahun Diklaim
Masyarakat Rawan
Penjarahan Aman
2002 -
248,55 910,44
2003 98,25
342,42 718,32
2004 98,25
435,22 625,52
2005 150,50
387,31 621,18
2006 150,50
360,45 648,04
2007 183,08
280,82 1.780,26
2008 183,08
220,90 1.840,18
2009 183,08
190,10 1.870,98
Sumber: Data PTPN II Kebun Bandar Klippa Menjelang awal tahun 2009, gangguan-gangguan dan permasalahan-permasalahan baik
internal maupun eksternal yang dihadapi perusahaan perkebunan khususnya PTP. Nusantara II
53
Universitas Sumatera Utara
Bandar Klippa mulai mereda dan kondisi perkebunan berangsur-angsur pulih sehingga diharapkan akan berdampak terhadap peningkatan laba perusahaan di masa-masa mendatang dan
secara otomatis juga akan meningkatkan jumlah pajak yang dibayarkan kepada negara. Dampak pemanfaatan lahan juga sangat berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja yang
dapat diserap oleh PTP. Nusantara II Kebun Bandar Klippa. Dengan kata lain, pertambahan luas lahan perkebunan akan dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh pihak
PTPN II Kebun Bandar Klippa. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat jumlah tenaga kerja yang diserap oleh PTP. Nusantara II Kebun Bandar Klippa maka semakin tinggi pula tingkat
pembangunan pada wilayah Kecamatan Bandar Klippa tersebut.
4.3.4 Pengaruh Keberadaan PTPN II Terhadap Ekonomi Lokal Masyarakat Bandar Khalipah