Tabel 4.4 berikut ini memperlihatkan tingkat pendapatan rumah tangga 30 responden yang ada di sekitar kawasan perkebunan.
Tabel 4.4 Tingkat Pendapatan Responden
No Tingkat Pendapatan RpBulan
Jumlah Responden Orang
Persentase 1
500.000 – 699.000 9
30 2
700.000 – 899.000 9
30 3
900.000 ke atas 12
40 Total
30 100
Sumber:Data Olahan Dari tabel 4.4 dapat terlihat banyaknya variasi pendapatan responden. Pendapatan Rp
900.000 ke atas adalah pendapatan rata-rata terbanyak responden yaitu sebanyak 12 orang atau 40 dari keseluruhan responden. Sedangkan untuk pendapatan dengan frekuensi terendah adalah
tingkat pendapatan antara Rp 500.000 – Rp 699.000 sebanyak 9 orang atau 30 dan tingkat pendapatan antara Rp 700.000 – Rp 899.000 adalah sebanyak 9 orang atau 30 dari jumlah
keseluruhan.
4.3.2 Peranan PTPN II Kebun Bandar Klippa Dalam Menyerap Tenaga Kerja
Bagi daerah penghasil kelapa sawit, usaha dan segala kegiatan yang berhubungan dengan produksi kelapa sawit merupakan bidang usaha yang memberikan sumber terhadap pemerataan
penyerapan tenaga kerja dan pemerataan penghasilan bagi masyarakat. Bidang usaha produksi komoditi kelapa sawit sungguh-sungguh membutuhkan tenaga kerja yang cukup besar. Hal ini
48
Universitas Sumatera Utara
dapat dibuktikan karena tenaga-tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan operasionalnya, seperti buruh yang bertugas dalam pengambilan buah kelapa sawit pada saat panen yang relatif
besar. Berikut ini akan disajikan data yang menerangkan seberapa besar peranan perkebunan
kelapa sawit PTPN II Kebun Bandar Klippa dalam mempekerjakan angkatan kerja yang ada di Kecamatan Bandar Khalipah. Sejauh mana peranan perkebunan kelapa sawit tersebut dalam
menyerap tenaga kerja dapat dilihat dengan membandingkan tenaga kerja yang ada di PTPN II Kebun Bandar Klippa dengan angkatan kerja yang ada di Kecamatan Bandar Khalipah tersebut.
PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa sampai dengan bulan Desember 2009 mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 1.288 orang dengan berbagai jabatan dan pekerjaan yang
ditangani mulai dari jabatan Manajer, Karyawan Pimpinan, Karyawan Pelaksana, Karyawan Honorer, sampai dengan Karyawan Musiman. PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa sudah
tidak menggunakan tenaga harian lepas, honorer, dan musiman untuk pengelolaan tanaman kelapa sawit sejak tahun 2005.
Perkembangan jumlah tenaga kerja PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa dalam kurun waktu 8 tahun terakhir sampai dengan bulan Desember 2009 tercantum pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Komposisi Tenaga Kerja
Uraian Tahun
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
Manajer 1
1 1
1 1
1 1
1 Karyawan Pimpinan
14 14
14 14
14 14
14 13
Karyawan Pelaksana 655
644 711
660 647
629 1314
1271 Karyawan Honorer
1 1
3 8
8 8
3 3
Karyawan Musiman 49
29 19
- -
- -
- Jumlah
713 689
743 683
670 652
1332 1288
Sumber: PTPN II Kebun Bandar Klippa, 2009
49
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 di atas menampilkan data jumlah tenaga kerja yang dimiliki PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa. Perbandingan jumlah karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana
sampai dengan bulan Desember 2009 adalah 1 : 50, hal ini berarti PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa memiliki jumlah karyawan yang berada pada posisi pelaksana dalam jumlah yang
sangat besar, bahkan boleh dikatakan kelebihan tenaga kerja yang pada dasarnya memang sesuai dengan misi yang diemban perusahaan dari pemerintah yaitu mampu menyerap tenaga kerja
dalam jumlah besar padat karya untuk turut memperkecil angka pengangguran di Indonesia. Dari data di atas pula dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh
PTPN II Kebun Bandar Klippa ada kecenderungan menurun dari tahun ke tahun atau bisa dikatakan berfluktuasi. Tenaga kerja yang paling banyak diserap terjadi pada tahun 2008 yaitu
sebesar 1.288 orang. Sementara itu penyerapan tenaga kerja yang paling kecil terjadi pada tahun 2007 yaitu sebanyak 652 orang.
Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa mengikutsertakan karyawannya pada berbagai pendidikan dan pelatihan, seperti:
lembaga-lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan pemerintah dan swasta dalam negeri antara lain: Balai Latihan Kerja BLK, Depnakertrans, Balai Latihan Koperasi
BALATKOP Depkop, Pemerintah Kotamadya Pemko Medan, Lembaga Pendidikan Perkebunan LPP, dan lain-lain.
Di samping pengembangan sumber daya manusia internal perusahaan, PT. Perkebunan Nusantara II Bandar Klippa juga terbuka untuk pengembangan dan pembelajaran masyarakat
umum melalui penyediaan objek dan lokasi riset bagi para peneliti dari berbagai kalangan dan tingkatan, praktek kerja siswa Sekolah Menengah Umum SMU, dan lokasi studi banding dari
berbagai komponen masyarakat nasional dan internasional seperti dari Lembaga Swadaya
50
Universitas Sumatera Utara
Masyarakat LSM, Wartawan, Kelompok-keompok Organisasi pemuda dan masyarakat, Aparat Pemerintahan, Wisatawan Domestik, Wisatawan Asing, dan Karyawan dari
perusahaaninstansi lain yang bergerak di bidang usaha perkebunan maupun non perkebunan.
4.3.3 Dampak Pemanfaatan Lahan Dalam Pengembangan Wilayah