BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Industri kerupuk Tiga Bintang terletak di Kecamatan Binjai Utara tepatnya di Jl. KL Yos Sudarso Gg. Famili No. 4 Kelurahan Cengkeh Turi Kecamatan Binjai
Utara, Kota Binjai. Industri ini didirikan di suatu lokasi yang mempunyai luas lebih kurang 800 m
2
. Bangunan industri ada tiga bagian, yaitu bagian penggorengan, bagian pengepakan dan bagian penyimpanan gudang. Industri ini merupakan salah
satu usaha kecil menengah di kota Binjai. Batas-batas bangunan industri kerupuk Tiga Bintang yaitu :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan kebun dan ternak ikan b. Sebelah Selatan berbatasan dengan mesjid Mukhlisin
c. Sebelah Barat berbatasan dengan sawah penduduk d. Sebelah Timur berbatasan dengan pemukiman penduduk
Industri yang dimiliki oleh Bapak Kasmarwanto ini dimulai sejak tahun 1998, pada mulanya hanya terdiri dari 1 tungku hingga setahun kemudian mencapai 6
tungku sampai dengan sekarang. Daerah pemasarannya ditujukan ke Medan, Binjai, Deli Serdang, Langkat dan Aceh.
Pemilik industri ini tidak memberlakukan sistem shift kerja. Rata-rata tenaga kerja bekerja 6-8 jam sehari tergantung dengan ketersediaan bahan baku. Adapun
upah yang diberikan kepada pekerja sebesar Rp. 200.000,- per minggu.
Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
Dilihat dari posisi bangunan, industri ini berada di tengah-tengah pemukiman penduduk dan bangunan merupakan semi permanen. Luas bangunan pada bagian
penggorengan yaitu 8 x 6 m
2
, di mana ruangan tidak memiliki dinding dan hanya ditopang dengan 6 buah tiang kayu. Tungku penggorengan berjumlah 6 buah yang
dijajarkan secara memanjang, dengan 6 buah wajan yang berdiameter kurang lebih 1 m. Adapun bahan bakar yang digunakan yaitu kayu bakar. Atap bangunan terbuat
dari seng sehingga menambah tekanan panas di ruangan penggorengan tersebut. Lingkungan kesehatan tempat kerja yang buruk dapat menurunkan derajat
kesehatan dan juga produktivitas. Hasil pengukuran dari komponen iklim kerja pada industri ini diketahui dengan menekan tombol wet bulb temperature, dry bulb
temperature dan globe temperature. Dan didapati kondisi paparan tekanan panas di bagian penggorengan tinggi yaitu 32,9
C dan telah melebihi NAB, di mana berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No: Kep-51MEN1999 tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja, untuk pekerjaan dengan beban kerja sedang di mana bekerja secara terus-menerus 8 jam per hari ISBB tidak boleh
melebihi 26,7 C. Kegiatan yang dilakukan pada tingkat beban kerja sedang yaitu :
berdiri, kerja pada mesin atau bongkar, kadang-kadang jalan. Jalan-jalan, dengan mengangkat atau mendorong beban yang sedang beratnya Suma’mur, 1996.
Sumber paparan panas di industri ini ada 2 macam yaitu dari proses produksi yang menggunakan tungku-tungku penggorengan dan juga kondisi atap bangunan
yang terbuat dari seng. Pada tabel 4.1 berikut terlihat bahwa sumber paparan panas di bagian penggorengan telah melebihi NAB Nilai Ambang Batas.
Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 4.1 Tekanan Panas di Industri Kerupuk Tiga Bintang Mei 2008 No
Pengukuran Suhu Titik 1
Titik 2 Titik 3
Rata-Rata
1 2
3 4
5 6
7 WBGT Indoor
WBGT Outdoor Wet Bulb
Dry Bulb Globe
Heat Index Relative Humidity
32,8 C
31,5 C
27,2 C
32,4 C
45,8 C
35,2 C
48,7 36,1
C 34,0
C 28,4
C 33,9
C 54,0
C 35,2
C 37,6
35,0 C
33,4 C
27,9 C
34,9 C
51,8 C
38,5 C
28,3 34,6
C 32,9
C 27,8
C 33,7
C 50,5
C 36,3
C 38,2
Keterangan : 1. WBGT Indoor : keseimbangan panas di dalam ruangan yang dinyatakan dengan
proses penguapan yang dibutuhkan dibandingkan dengan panas penguapan maksimum.
2. WBGT Indoor : keseimbangan panas di luar ruangan yang dinyatakan dengan proses penguapan yang dibutuhkan dibandingkan dengan panas penguapan
maksimum. 3. Wet Bulb : parameter untuk menilai tingkat iklim kerja, merupakan hasil
perhitungan antara suhu kering, suhu basah alami dan suhu bola. 4. Dry Bulb : suhu udara yang diukur dengan termometer suhu kering.
5. Globe : suhu yang diukur dengan menggunakan termometer suhu bola yang sensornya dimasukkan dalam bola tembaga yang dicat hitam, sebagai indikator
tingkat radiasi. 6. Heat Index : kondisi iklim yang relatif dirasakan seseorang dengan suhu 21-49
C. 7. Relative humidity : kelembaban udara 21-99 .
ISBB
1
+ ISBB
2
+ …….. + ISBBn ISBB rata-rata =
n = 31,5
+ 34 + 33,4
3 = 98,9 = 32,9
C 3
Jadi suhu lingkungan kerja rata-rata di bagian penggorengan adalah 32,9 C.
Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
4.2 Analisis Univariat