Keseimbangan Cairan Tubuh dan Elektrolit

Tabel 2.2 Kandungan Gizi Jambu Biji dalam 100 Gram Bagian yang Dapat Dimakan BDD Kandungan Jumlah Kandungan Jumlah Energi 49,00 kal Vitamin A 25 SI Protein 0,90 gr Vitamin B1 0,05 mg Lemak 0,30 gr Vitamin B2 0,04 mg Karbohidrat 12,20 gr Vitamin C 87,00 mg Kalsium 14,00 mg Niacin 1,10 mg Fosfor 28,00 mg Serat 5,60 gr Besi 1,10 mg Air 86 gram Bagian yang Dapat Dimakan BDD 82

2.6.2 Keseimbangan Cairan Tubuh dan Elektrolit

Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan keluar tubuh. Melalui mekanisme keseimbangan, tubuh berusaha agar cairan di dalam tubuh setiap waktu berada di dalam jumlah yang tetapkonstan. Ketidakseimbangan terjadi pada dehidrasi kehilangan air secara berlebihan dan intoksikasi air kelebihan air. Konsumsi air terdiri atas air yang diminum dan yang diperoleh dari makanan, serta air yang diperoleh sebagai hasil metabolisme. Air yang keluar dari tubuh termasuk yang dikeluarkan sebagai urine, air di dalam feses, dan air yang dikeluarkan melalui kulit dan paru-paru Almatsier, 2004. Dalam proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh, air mempunyai dua fungsi utama yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 mineral serta juga akan berfungsi sebagai pembawa oksigen O 2 ke dalam sel-sel tubuh. Selain itu, air di dalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbon dioksida CO 2 dan juga senyawa nitrat. Selain berperan dalam proses metabolisme, air yang terdapat di dalam tubuh juga akan memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan- jaringan tubuh seperti mata, mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi tubuh, katalisator reaksi biologik sel, pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam menjaga tekanan darah dan konsentrasi zat terlarut. Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal, air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 C Irawan, 2007. Tubuh harus mampu memelihara konsentrasi elektrolit yang sesuai di dalam cairan tubuh, sehingga tercapai keseimbangan cairan dan elektrolit. Pengaturan ini penting bagi kehidupan sel, karena sel harus secara terus menerus berada di dalam cairan dengan komposisi yang benar, baik cairan di dalam maupun di luar sel. Mineral makro terdapat dalam bentuk ikatan garam yang larut dalam cairan tubuh. Sel-sel tubuh mengatur ke mana garam harus bergerak dengan demikian mengatur ke mana cairan tubuh harus mengalir, karena cairan mengikuti garam. Kecenderungan air mengikuti garam disebut osmosis. Jumlah berbagai jenis garam di dalam tubuh hendaknya dijaga dalam keadaan konstan. Bila terjadi kehilangan garam dari tubuh, maka harus diganti dari sumber di Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 luar tubuh, yaitu dari makanan dan minuman. Tubuh mempunyai suatu mekanisme yang mengatur agar konsentrasi semua mineral berada dalam batas-batas normal. Pengaturan ini terutama dilakukan oleh saluran cerna dan ginjal. Secara normal, tubuh juga mampu mempertahankan diri dari ketidakseimbangan elektrolit. Namun, ada kalanya tubuh tidak mampu mengatasinya. Ini terjadi bila kehilangan terjadi dalam jumlah banyak sekaligus, seperti pada muntah-muntah, diare, berkeringat luar biasa, terbakar, lukaperdarahan, dan sebagainya. Dalam keadaan ini elektrolit pertama yang hilang adalah natrium dan klorida, karena keduanya merupakan elektrolit ekstraseluler utama dalam tubuh, dan biasanya perlu segera diberikan cairan elektrolit Almatsier, 2004.

2.7 Landasan Teori