2.1.3 Parameter Tekanan Panas
Terdapat beberapa cara untuk menetapkan besarnya tekanan panas sebagai berikut Suma’mur, 1996 :
1. Suhu efektif yaitu indeks sensoris dari tingkat panas yang dialami oleh seseorang tanpa baju dan kerja enteng dalam berbagai kombinasi suhu, kelembaban dan
kecepatan aliran udara. Kelemahan penggunaan suhu efektif ialah tidak memperhitungkan panas radiasi dan panas metabolisme tubuh sendiri. Untuk
penyempurnaan pemakaian suhu efektif dengan memperhatikan panas radiasi, dibuatlah Skala Suhu Efektif Dikoreksi. Namun tetap ada kekurangannya yaitu
tidak diperhitungkannya panas hasil metabolisme. 2. Indeks suhu basah bola Wet Bulb Globe Temperature Index, yaitu rumus-rumus
sebagai berikut : a. ISBB indoor = 0,7 x suhu basah bola tnwb + 0,3 x suhu radiasi tg
b. ISBB outdoor = 0,7 x suhu basah bola tnwb + 0,2 x suhu radiasi tg + 0,1 suhu kering ta
Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Kep-51MEN1999, tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja, pasal 1 ayat 5 berbunyi :
“Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja
sebagai akibat pekerjaannya”. “Indeks suhu Basah dan Bola Wet Bulb Globe Temperature Index yang
disingkat ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang
Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
merupakan hasil perhitungan antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola”.
Tabel 2.1. Pengaturan Waktu Kerja dengan ISBB
ISBB C
Pengaturan waktu kerja Beban Kerja
Waktu Kerja Waktu Istirahat Ringan Sedang
Berat Bekerja terus menerus 8 jamhari
75 kerja 50 kerja
25 kerja -
25 istirahat 50 istirahat
75 istirahat 30,0
30,6 31,4
32,2 26,7
28,0 29,4
31,1 25,0
25,9 27,9
30,0 Sumber : Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No : Kep-51MEN1999
Catatan : a. Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100-200 Kkal jam
b. Beban kerja sedang membutuhkan kalori 200-350 Kkal jam c. Beban kerja berat membutuhkan kalori 350-500 Kkal jam
3. Indeks kecepatan keluar keringat selama 4 jam =predicated-4-hour sweetrate disingkat P4SR, yaitu banyaknya keringat keluar selama 4 jam, sebagai akibat
kombinasi suhu, kelembaban dan kecepatan gerakan udara serta panas radiasi. Dapat pula dikoreksi dengan pakaian dan tingkat kegiatan pekerjaan-pekerjaan.
4. Indeks Belding-Hatch, dihubungkan dengan kemampuan berkeringat dari orang standard yaitu seseorang muda dengan tinggi 170 cm dan berat 154 pond, dalam
keadaan sehat dan memiliki kesegaran jasmani, serta beraklimatisasi terhadap
Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
panas. Dalam lingkungan panas, efek pendinginan dari penguapan keringat adalah terpenting untuk keseimbangan termis. Maka dari itu, Belding dan Hatch
mendasarkan indeksnya atas perbandingan banyaknya keringat yang diperlukan untuk mengimbangi panas dan kapasitas maksimal tubuh untuk berkeringat.
Untuk menentukan indeks tersebut, diperlukan pengukuran-pengukuran suhu kering dan basah, suhu globetermometer, kecepatan aliran udara, produksi panas
akibat kegiatan dalam pekerjaan.
2.2 Pengaruh Fisiologis Akibat Tekanan Panas