luar tubuh, yaitu dari makanan dan minuman. Tubuh mempunyai suatu mekanisme yang mengatur agar konsentrasi semua mineral berada dalam batas-batas normal.
Pengaturan ini terutama dilakukan oleh saluran cerna dan ginjal. Secara normal, tubuh juga mampu mempertahankan diri dari
ketidakseimbangan elektrolit. Namun, ada kalanya tubuh tidak mampu mengatasinya. Ini terjadi bila kehilangan terjadi dalam jumlah banyak sekaligus, seperti pada
muntah-muntah, diare, berkeringat luar biasa, terbakar, lukaperdarahan, dan sebagainya. Dalam keadaan ini elektrolit pertama yang hilang adalah natrium dan
klorida, karena keduanya merupakan elektrolit ekstraseluler utama dalam tubuh, dan biasanya perlu segera diberikan cairan elektrolit Almatsier, 2004.
2.7 Landasan Teori
Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup, terbuka, bergerak ataupun tetap di mana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja
untuk keperluan suatu usaha di mana terdapat sumber-sumber bahaya UU Nomor 1 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Sumber bahaya yang ditemukan di tempat kerja sangat banyak, salah satunya adalah bahaya kondisi fisik berupa tekanan panas. Kondisi ini hampir pasti ditemui
pada industri di Indonesia. Sangat disayangkan hingga saat ini masih belum terlihat upaya maksimal untuk mengatasi hal tersebut. Padahal Indonesia telah
memperhatikan permasalahan keselamatan kerja sejak tahun 1969, yaitu awal
Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
REPELITA pertama. Namun saat ini program ini terlihat belum populer dalam komunitas industri, tenaga kerja, maupun masyarakat secara umum Khairida, 2007.
Negara Indonesia merupakan negara tropis dengan ciri utamanya adalah suhu dan kelembaban yang tinggi. Kondisi awal seperti seharusnya sudah menjadi
perhatian karena iklim kerja yang panas merupakan beban bagi tubuh ditambah lagi dengan pekerja yang harus mengerjakan pekerjaan fisik yang berat. Hal ini dapat
memperburuk kondisi kesehatan dan stamina pekerja Agati, 2003. Panas merupakan sumber penting dalam proses produksi maka tidak menutup
kemungkinan pekerja terpapar langsung, dalam jangka waktu yang lama pekerja yang terpapar panas dapat mengalami penyakit akibat kerja yaitu menurunnya daya tahan
tubuh dan berpengaruh terhadap timbulnya gangguan kesehatan sehingga berpengaruh terhadap produktivitas dan efisiensi kerja Suma’mur, 1996.
Respon-respon fisiologis akan nampak jelas terhadap pekerja dengan iklim panas tersebut, seperti hasil penelitian Sari 2007 yang menyatakan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna antara tekanan darah sebelum dan sesudah pemaparan panas, yang jelas sekali akan memperburuk kondisi pekerja. Selain respon tekanan
darah, sistem termoregulator di otak hypothalamus akan merespon dengan beberapa mekanisme kontrol seperti konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi dengan tujuan
untuk mempertahankan suhu tubuh sekitar 36-37 C. Namun apabila paparan
dibiarkan terus-menerus akan menyebabkan kelelahan fatigue dan akan menyebabkan mekanisme kontrol ini tidak lagi bekerja yang pada akhirnya akan
menyebabkan timbulnya efek ”heat stress” Logan dan Bernard, 1999.
Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
Pengaruh dari cuaca kerja digambarkan pada bagan sebagai berikut Suma’mur, 1996 :
Hilang Panas
dengan konveksi
dan radiasi
Pemindahan Panas dari
dalam ke Pori-pori
Suhu kulit naik
Dilatasi pembuluh
darah Syncope oleh
karena panas
Oedema Ketidak
mantapan peredaran
darah dan vasomotor
Kehilangan garam
Kehilangan cairan
Menurunkan kemampuan
berkeringat Kejang panas
Kehilangan panas oleh hilangnya
garam
Kelelahan panas oleh karena
Hilangnya cairan
Keringat berkurang
Kelelahan panas
Suhu dalam naik
Berhenti berkeringat
Pukulan panas
Dilatasi pembuluh
darah lebih lanjut dan
keluar keringat
Hilang panas oleh
pengupan Tekanan panas
Gambar 2.1 Landasan Teori
Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.8 Kerangka Konsep