Jenis Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Pengukuran

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat kuasi eksperimen jenis rancangan one group before and after design Arikunto, 2006, dengan intervensi pengaturan waktu istirahat dan pemberian jus jambu biji pada pekerja. 3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada industri kerupuk Tiga Bintang yang beralamat di Kelurahan Cengkeh Turi Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Industri ini memproduksi makanan ringan berupa keripik ubi, alen-alen dan pop corn. Adapun pemilihan lokasi ini dikarenakan : 1. Ruangan penggorengan di industri kerupuk ini cukup panas, proses kerja juga panas, dan bangunan ruangan kurang memadai untuk proses kerja. 2. Belum pernah dilakukan upaya program pengendalian lingkungan kerja panas di industri tersebut . 3. Adanya kemudahan dan dukungan dari pihak pengusaha untuk melakukan penelitian di industri tersebut. Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dimulai dengan melakukan penelusuran pustaka, konsultasi, dilanjutkan dengan mempersiapkan proposal penelitian, kolokium, dan penelitian di lapangan, pengumpulan data, analisis data serta penyusunan laporan penelitian atau seminar hasil, membutuhkan waktu selama 8 delapan bulan mulai bulan Desember 2007 sd Juli 2008. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pada bagian penggorengan di industri kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara sejumlah 20 orang, di mana yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 18 orang.

3.3.2 Sampel

Cara pengambilan sampel dengan pembatasan subjek yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut : a. usia 20-40 tahun dan terpapar panas selama lebih atau sama dengan 4 jam b. tidak ada riwayat hipotensihipertensi c. berbadan sehat d. Indeks Massa Tubuh IMT normal, pada laki-laki 20,1-25,0 dan pada perempuan 18,7-23,8 e. tidak meminum alkohol Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 f. tidak menggunakan obat tertentu yang dapat mencegah pengaturan suhu tubuh dan tekanan darah, seperti antidepressant, obat penenang dan obat kardiovaskular. Besarnya sampel dalam penelitian ini menggunakan total populasi yaitu seluruh pekerja pada bagian penggorengan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer Berupa data hasil pengukuran tekanan darah dan temperatur tubuh, data karakteristik pekerja dan keluhan-keluhan subyektif masing-masing sampel penelitian yang diperoleh dengan metode wawancara menggunakan kuesioner. 2. Data Sekunder Berupa gambaran umum industri kerupuk yang diperoleh dari pengusaha industri kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara. 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Variabel penelitian ini dikelompokkan menjadi : 1. Variabel bebas independen adalah upaya pengendalian berupa pengaturan waktu istirahat dan pemberian minum jus jambu biji. Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 2. Variabel terikat dependen adalah efek fisiologis yang dilihat dari tekanan darah dan temperatur tubuh.

3.5.2 Definisi Operasional

1. Heat stress adalah tekanan panas di dalam lingkungan kerja diukur dengan heat stress monitor di bagian penggorengan industri kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara. 2. Efek Fisiologis adalah respon tubuh jika mendapat tekanan panas yang tinggi dari lingkungan, di mana yang diukur dalam penelitian ini adalah : a. Tekanan darah yaitu suatu kekuatan darah yang menekan dinding pembuluh darah diukur dalam satuan mmHg dengan alat ukur spigmomanometer. Pengukuran tekanan darah yang dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Hasilnya kemudian dibandingkan antara hasil pengukuran sebelum dan sesudah intervensi. b. Temperatur tubuh yaitu besarnya panas yang dihasilkan tubuh dihubungkan dengan besarnya panas lingkungan diukur dalam satuan o C. Pengukuran temperatur tubuh yang dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Hasilnya kemudian dibandingkan antara hasil pengukuran sebelum dan sesudah intervensi. 3. Pengaturan waktu istirahat adalah pemberian waktu istirahat pendek di antara istirahat panjang. Pengaturan waktu istirahat ini disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Untuk pekerjaan yang dilakukan di industri kerupuk ini, istirahat pendek diberikan selama 15 menit sebanyak 2 kali selama masa kerja Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 yaitu pukul 10.00 WIB dan pukul 15.00 WIB dan istirahat panjang pukul 12.00 WIB. 4. Pemberian jus jambu biji adalah pemberian 1 gelas jus jambu biji dengan daging buah warna putih, yang berfungsi untuk menggantikan kehilangan cairan akibat heatstress di lingkungan kerja panas. Kandungan gizi dalam 1 gelas jus jambu biji 250 ml yaitu energi 94,3 kalori, protein 0,63 gr, karbohidrat 23,54 gr, vitamin C 60,9 mg dan natrium 18,2 mg Konversi nilai gizi berdasarkan Daftar Komposisi Bahan MakananDKBM.

3.6 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian terdiri dari pre intervensi, intervensi dan post intervensi, seperti terlihat pada skema berikut ini : PRE INTERVENSI POST INTERVENSI EFEK FISIOLOGIS : - Tekanan darah - Temperatur tubuh EFEK FISIOLOGIS : - Tekanan darah - Temperatur tubuh UPAYA PENGENDALIAN : - Pengaturan waktu istirahat - Pemberian Jus Jambu Biji Gambar 3.1 Skema Penelitian Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008

3.6.1 Pre Intervensi

1. Memberi penjelasan kepada responden tentang tujuan penelitian dan jalannya penelitian. 2. Pengukuran heat stress dengan menggunakan peralatan heat stress monitor dilakukan di bagian penggorengan industri kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara. 3. Kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan spigmomanometer setelah responden terpapar panas selama bekerja 1 jam. Selanjutnya dilakukan pengukuran temperatur tubuh dengan menggunakan termometer aksila, di mana pengukurannya dilakukan bersamaan dengan tekanan darah.

3.6.2 Intervensi

Sesudah dilakukan pengukuran tekanan darah dan temperatur tubuh untuk mengetahui efek fisiologis setelah terpapar panas, kemudian dilakukan tahap intervensi yaitu : 1. Pengaturan waktu istirahat, berdasarkan standar NIOSH diperlukan istirahat pendek 15 menit setelah 2 jam kerja terus-menerus dengan beban kerja sedang. Pada pengaturan waktu istirahat ini, sampel akan diberikan 2 kali waktu istirahat pendek 15 menit setelah 2 jam bekerja yaitu pukul 10.00 WIB dan pukul 15.00 WIB, dan istirahat panjang pukul 12.00 WIB. Untuk keperluan istirahat bagi yang terpapar panas selama bekerja perlu disediakan satu ruangan yang berbeda dengan ruangan tempat bekerja dan cukup Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 sirkulasi udara Martin, 1987. Saat pelaksanaan istirahat pendek sampel ditempatkan dalam ruangan yang berbeda dengan tempat bekerja yang cukup sirkulasi udara, hal ini dimaksudkan agar selama masa istirahat sampel tidak terpapar panas. Sebaiknya suhu 22 C-26 C diperlukan bagi mereka yang terpapar panas Suma’mur, 1996. 2. Selanjutnya pemberian minum jus jambu biji yang diberikan pada istirahat pendek pertama yaitu pukul 10.00 dan istirahat pendek kedua yaitu pukul 15.00. Pemberian 1 gelas jus jambu biji 250 ml dimaksudkan untuk menggantikan kehilangan cairan akibat heatstress di lingkungan kerja panas. 3. Pelaksanaan upaya pengendalian ini dilakukan selama 5 hari berturut-turut. Hal ini dapat mewakili adanya perubahan terhadap tekanan darah. Lamanya perlakuan intervensi ini disesuaikan dengan lamanya pemberian sodium pada keadaan sakit, diare atau berkeringat banyak. Pada keadaan tertentu pemberian sodium dapat diberikan untuk mengganti kehilangan garam tersebut selama 2-5 hari sebagai maintenance Garrow, 1993 dalam Utami,

2004. 3.6.3 Post Intervensi

Jika kedua upaya pengendalian telah dilakukan pada responden, selanjutnya dilakukan kembali pengukuran tekanan darah dan temperatur tubuh. Dalam hal ini dapat dilihat ada tidaknya peningkatan tekanan darah dan temperatur tubuh dengan membandingkan hasil pengukuran pre intervensi dan post intervensi. Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008

3.7. Metode Pengukuran

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah pengukuran langsung, kuesioner serta anamnese. 1. Untuk mengukur tekanan panas di lingkungan kerja dengan Heat Stress Monitor yaitu pengukuran WBGT Wet Bulb Globe Temperature di bagian penggorengan. 2. Tekanan darah diukur dengan menggunakan spigmomanometer. Pengukuran dilengkapi dengan alat stetoscope yang berguna untuk mengetahui bunyi denyut jantung systole dan diastole. Pengukuran tekanan darah pada posisi berbaring, manset diletakkan di lengan atas sambil mengunci balon. Stetoscope diletakkan pada kedua telinga dan ujung stetoscope berada pada arteri branchialis, pompa hingga jarum tensi bergerak secara perlahan-lahan buka pengunci balon sambil melihat jarum dan terdengar bunyi detakan ”dug” yang pertama hingga bunyi terakhir. Bunyi pertama itulah systolic dan bunyi terakhir diastolic. Pengukuran ini dilakukan oleh tenaga perawat. 3. Temperatur tubuh diukur dengan menggunakan termometer aksila. Pengukuran temperatur tubuh sampel dengan alat termometer yang diletakkan pada ketiak aksila sampel, kemudian ditunggu lebih kurang 5 menit, secara otomatis air raksa akan naik pada angka tertentu sesuai dengan temperatur tubuh. Pengukuran dilakukan oleh tenaga perawat. 4. Kuesioner berisikan : data pribadi pekerja, penyakit yang pernah dialami, riwayat penyakit terdahulu, gangguan yang pernah dirasakan, kebiasaan- Hikmah Ridha Siregar: Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 kebiasaan pekerja dan lain-lain, hasilnya dicatat pada lembar instrumen pengumpul data.

3.8 Metode Analisis Data