Dari pendapat World Bank tersebut jelas bahwa sektor publik merupakan pengawasan, sedangkan sektor masyarakat berperan memberi kontribusi masukan dan
penerima hasil. Dalam posisi ini DPRD dapat menjadi lembaga yang berperan sebagai sektor pengawasan dan perwakilan masyarakat dalam memberi masukan
kepada pemerintah daerah. Pengawasan pada hakekatnya melekat pada jabatan pimpinan sebagai
pelaksana fungsi manajemen, disamping keharusan melaksanakan fungsi perencanaan dan pelaksanaan. Oleh karena pelaksanaan pengawasan di dalam administrasi atau
manajemen Negarapemerintah sangat luas, maka perlu dibedakan macam-macam pengawasan tersebut, yakni:
1. Pengawasan fungsional, yang dilakukan oleh aparatur yang ditugaskan
melaksanakan pengawasan seperti BPKP, Irjenbang, Irjen Departemen dan aparat pengawasan fungsional lainnya di lembaga Pemerintahan Non
Departemen atau Instansi Pemerintah lainnya.
2. Pengawasan politik, yang dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
DPR. 3.
Pengawasan yang dilakukan oleh BPK sebagai pengawasan eksternal eksekutif.
4. Pengawasan social yang dilakukan oleh mass media, ORMAS-ORMAS
individu dan anggota masyarakat pada umumnya. 5.
Pengawasan melekat, yakni pengawasan yang dilaksanakan oleh atasan langsung terhadap bawahannya.
28
Dilihat dari pendapat tersebut di atas yang membedakan lima 5 macam pengawasan, maka dalam bahasan ini tentu yang dimaksud pengawasan adalah
pengawasan politik melalui Dewan Perwakilan Rakyat DPR ataupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD. Karena yang diawasi adalah Peraturan Daerah
28
H. Hadari Nawawi, Pengawasan Melekat di Lingkungan Aparatur Pemerintah, Jakarta:
Penerbit Erlangga, 1994, hlm. 24.
Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008
serta Peraturan Bupati, maka yang akan mengawasi adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten.
Pengawasan DPRD merupakan pengawasan politik yang tentunya pengawasan yang mewakili komunitas yang ada di dalam masyarakat, karena DPRD
merupakan representatif dari masyarakat. Dalam fungsi pengawasan, seorang DPRD dapat memainkan peranan sebagai
“public services watch”
29
bagi pelaksanaan anggaran dan kebijakan pemerintah daerah.
Pengawasan yang dilakukan oleh DPRD adalah sepanjang pelaksanaan peraturan daerah sebagai produk bersama antara DPRD dengan Bupati. Pengawasan
yang dilakukan oleh DPRD terhadap perda dan peraturan bupati, tentu dipengaruhi oleh faktor internal dari pada pengawas itu sendiri seperti sumber daya manusia.
Karena keterbatasan sumber daya manusia dalam melakukan pengawasan akan mempengaruhi hasil yang diawasi.
DPRD sebagai lembaga yang mengawasi peraturan daerah dan keputusan bupati dimaksudkan bahwa DPRD melakukan pengawasan terhadap peraturan
daerah serta peraturan bupati. Setelah peraturan daerah itu dibuat bersama antara DPRD dan Bupati, maka DPRD masih perlu mengawasi atas berlakunya peraturan
daerah, tersebut karena pengawasan adalah merupakan salah satu fungsi DPRD dalam
29
Usaid, LGSP, Membina Hubungan dengan Konstituen, Jakarta: 2007, hlm.36.
Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008
kesinambungan pemerintahan daerah, sehingga peraturan daerah dapat berjalan dengan baik.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan bahwa yang menjadi pokok permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaturan fungsi pengawasan DPRD terhadap Pemerintahan
Daerah ? 2.
Bagaimana pelaksanaan pengawasan DPRD terhadap implementasi Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati di Kabupaten Serdang Bedagai ?
3. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi DPRD dalam melaksanakan
fungsi pengawasan terhadap implementasi Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati ?
C. Tujuan Penelitian