2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data sekunder yang terdiri dari:
a. Bahan hukum primer, yakni bahan hukum yang berhubungan dengan
penelitian ini seperti: Undang-Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR Nomor IIIMPR2000, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003, Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004, serta peraturan-peraturan lain yang berhubugan dengan penelitian ini.
b. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang terdiri atas buku-buku teks
textbooks,
56
serta bahan yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer.
c. Bahan hukum tertier atau bahan hukum yang memberikan petunjuk atau
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder,
57
seperti berupa kamus, jurnal ilmiah, makalah, majalah, dan bahan sejenisnya yang dipergunakan dalam melengkapi penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan Bahan hukum primer dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan sebahagian dengan cara wawancara. Wawancara
56
Johnny Ibrahim, Op. Cit., hlm.296.
57
Ibid.
Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008
dilakukan terhadap pihak yang berkompeten seperti dari DPRD adalah dari Pimpinan DPRD, maupun alat kelengkapan DPRD yang ada, unsur Sekretariat DPRD.
Sedangkan dari Pemerintah Daerah bahan hukum primer mewawancarai Sekretariat Daerah dan Kepala Bagian Hukum. Sedangkan dalam mengumpulkan bahan
sekunder dilakukan dengan cara studi dokumentasi demikian juga terhadap bahan hukum tertier. Data yang tersedia kemudian dikumpulkan khususnya bahan yang
memiliki relevansi dengan tulisan ini. Bahan yang diperoleh arsip Sekretariat DPRD dan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai.
4. Analisis Data
Bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan tertier yang dikumpulkan oleh peneliti, kemudian diinvetarisasi dan diklasifikasi berdasarkan
studi dokumen atau menyesuaikan dengan masalah yang dibahas. Bahan yang diperoleh kemudian dipaparkan, disistematisasi, kemudian dianalisis untuk
menginterpretasikan hukum yang berlaku.
58
Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif, artinya dengan bertitik tolak pada aturan hukum yang berlaku yang berkembang
melalui pembahasan dalam bahan sekunder. Kemudian dengan logika berpikir deduktif, maka semua bahan diseleksi dan diolah serta dianalisis dengan memaparkan
apa adanya deskriptif, maka dengan mengungkapkan permasalahan, juga dengan
58
Johnny Ibrahim, Op., Cit., hal. 296
Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008
penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana baru dalam rangka pengawasan yang dilaksankan DPRD terhadap Peraturan Daerah, sehingga dapat diketahui
batasan-batasan pengawasan DPRD.
Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB II PENGATURAN FUNGSI PENGAWASAN DPRD
TERHADAP PEMERINTAH DAERAH
A. Fungsi DPRD Sebagai Pengawas
Meningkatkan pengawasan merupakan salah satu program pembangunan, yang dasar dan landasannya tidak berbeda dengan kegiatan-kegiatan pembangunan
lainnya.
59
Sehingga pengawasan adalah bahagian yang integral dari kegiatan pembangunan, dimana pengawasan harus dilaksanakan dengan efesiensi dan
efektivitas, agar jangan pengawasan justru menimbulkan pemborosan. Pelaksanaan pengawasan di Indonesia memiliki landasan formal,
60
seperti:
1. Garis-Garis Besar Haluan Negara GBHN
Sejak pemerintahan Orde Baru, dimana GBHN sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan yang ditetapkan lima tahun sekali oleh MPR-RI, dimana untuk tahun
1988 dirumuskan dalam ketetapan MPR No. IIMPR1988 yang mengatakan sebagai berikut:
a. Aparatur pemerintah sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat perlu makin
ditingkatkan pengabdiannya dan kesetiaannya kepada cita-cita perjuangan bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945.
b. Pembangunan aparatur pemerintah diarakan untuk menciptakan aparatur yang
lebih efesien, efektif, bersih dan berwibawa serta mampu melaksanakan
59
H. Hadari Nawawi, Op., Cit., hlm. 17.
60
Ibid., hlm. 18.
Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008
seluruh tugas umum pemerintahan dan pembangunan degan sebaik-baiknya dengan dilandasi semangat dan sikap pengapdian pada masyarakat, bangsa
dan Negara. Dalam hubungan ini kemampuan aparatur pemerintah untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan pembangunan
perlu ditingkatkan. Untuk itu perlu ditingkatkan mutu, kemampuan dan kesejahteraan manusianya, organisasi dan tata kerja termasuk kordinasi serta
penyediaan sarana dan prasarana. c.
Pembinaan, penyempurnaan dan pedayagunaan aparatur pemerintah baik ditingkat pusat maupun daerah, termasuk perusahaan-perusahaan milik
Negara dan milik daerah selaku aparatur perekonomian Negara, perlu dilakukan secara terus menerus sehingga dapat meningkatkan kemampuan,
pengabdian, disiplin dan keteladanannya. Sejalan dengan itu aparatur pemerintah harus makin mampu melayani, mengayomi serta menumbuhkan
prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta tanggap terhadap pandangan-pandangan dan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
d. Kebijaksanaan dan langkah-langkah penertiban aparatur pemerintah yang
perlu dilanjutkan dan makin ditingkatkan, terutama dalam menanggulangi masalah korupsi, penyalahgunaan wewenang, kebocoran kekayaan dan
keuangan Negara, pugutan liar serta berbagai bentuk penyelewengan lainnya yang dapat menghambat pelaksanaan pembangunan serta merusak citra dan
kewibawaan aparatur pemerintah. Untuk perlu ditingkatkan secara lebih
Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008
terpadu pengawasan dan langkah-langkah penindakannya serta dikembangkan kesetiakawanan sosial dan disiplin nasional.
2. Inpres No. 15 Tahun 1983 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan.