Bentuk Pengawasan DPRD Kabupaten Serdang Bedagai

terdapat pengawasan terhadap Pelaksanaan Peraturaan Daerah dan Keputusan Bupati, Peraturan Bupati, Kebijakan Pemerintah daerah, dan Pelaksanaan APBD.

3. Bentuk Pengawasan DPRD Kabupaten Serdang Bedagai

Pelaksanaan kegiatan pengawasan tersebut dirangkai dalam bentuk: Dengar Pendapat, Kunjungan Kerja, Pembentukan Panitia Khusus, Pengawasan Tentang Pengelolaan Barang dan Jasa, Pengawasan Tentang Proses Pengadaan barang dan Jasa dan Pengawasan Tentang Kinerja Pemerintah, serta Reses. Dengar Pendapat adalah serangkaian kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh Pimpinan DPRD Komisi Gabungan KomisiPanitia Khusus dengan lembagaadanorganisasi kemasyarakatanperusahaan perorangan. 120 Kegiatan dengar pendapat dilaksanakan sehubungan adanya dugaan penyimpangan dari pelaksanaan peraturan perundang-undangan, atau peraturan daerah yang dianggap dapat merugikan Negara atau masyarakat. Kegiatan dilaksanakan sehubungan adanya pengaduan dari masyarakat secara tulisan maupun lisan atau hasil kunjungan yang dilaksanakan oleh DPRD. Untuk menentukan langkah yang harus ditempuh oleh DPRD atas suatu pengaduan maka terlebih dahulu dilaksanakan dengar pendapat. Pelaksana acara dengar pendapat, dilaksanakan oleh tergantung alat kelengkapan dewan yang mengundang. Atau tergantung pada persoalan yang 120 Pasal 70 huruf n, Tatib DPRD Kab. Serdang Bedagai. Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008 dihadapi. Sehingga dapat saja dilaksanakan oleh Pimpinan, Komisi atau alat kelengkapan dewan lainnya. DPRD Kabupaten Serdang Bedagai, selalu mengadakan dengar pendapat dengan dinas yang terkait yang berhubungan dengan pokok bahasan. Demikian halnya dengan pelaksanaan Peraturan Daerah, maupun Peraturan Bupati, sebelum dilaksanakan kebijakan lain maka terlebih dahulu dilaksanakan dengar pendapat. Kunjungan Kerja adalah serangkaian kegiatan alat kelengkapan DPRD kabupaten Serdang Bedagai, untuk mengunjungi suatu tempat di wilayah kabupaten Serdang Bedagai. 121 Kunjungan kerja ini dilaksanakan setelah terlebih dahulu dilaksanakan acara dengar pendapat maupun tanpa didahului acara dengar pendapat. Kunjungan kerja dilaksanakan untuk melihat lebih dekat atas suatu kegiatan Pemerintah Daerah atas pelaksanaan Peraturan daerah maupun Peraturan Bupati baik yang menyangkut APBD maupun Peraturan Daerah. Dengan kunjungan kerja tersebut maka dapat diketahui lebih dekat tentang permasalahan yang sesungguhnya sehingga DPRD dapat membuat tindak lantjutnya. Kunjungan kerja dapat dilaksanakan oleh seluruh alat kelengkapan DPRD, yang pelaksanaannya diserahkan kepada alat kelengkapan yang bersangkutan. Dalam pasal 111 Tata Tertib DPRD Kabupaten Serdang Bedagai disebutkan: 121 Ibid., pasal 1 huruf bb Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008 1 untuk melaksanakan tugas dan wewenang DPRD sebagaimana dimaksud pada Pasal 31, Pimpinan DPRD dan atau Anggota DPRD dapat melakukan kunjungan kerja di dalam daerah maupun di luar daerah. 2 Kunjungan kerja dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan. 3 Untuk keperluan kunjungan kerja, DPRD menyediakan sarana dan pasilitas. 4 Kunjungan kerja disusun dalam kelompok yang terdiri dari beberapa Anggota DPRD dan berkewajiban menyampaikan laporannya secara tertulis kepada Pimpinan DPRD semabat-lambatnya 14 empat belas hari dari selesainya kunjungan kerja. 5 Kunjungan kerja dan tata cara pelaksanaannya ditetapkan dalam Keputusan Pimpinan DPRD. 6 Biaya Kunjungan Kerja dibebankan pada Anggaran DPRD yang berpedoman kepada ketentuan yang berlaku. 7 Tindak lanjut hasil kunjungan kerja dilaporkan dalam Rapat Paripurna DPRD. Dari Tatib tersebut di atas, jelas bahwa kunjungan kerja DPRD adalah salah satu kegiatan DPRD dalam rangka melaksanakan pengawasan terhadap implementasi Peraturaan Daerah dan Peraturan Bupati. Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai yang selanjutnya disebut Pansus, adalah panitia yang dibentuk untuk pembahasan khusus tertentu. 122 122 Ibid., Pasal 1 huruf p Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008 Pimpinan DPRD dapat membentuk alat kelengkapan lain yang diperlukan berupa Panitia Khusus dengan Keputusan Pimpinan DPRD, atas usul dan pendapat anggota DPRD setelah mendengar pertimbangan Panitia Musyawarah dengan persetujuan Rapat Paripurna. 123 Panitia Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tidak tetap. 124 Dari bunyi tatib tersebut bahwa panitia khusus bukanlah alat kelengkapan dewan yang permanen, akan tetapi sifatnya tidak tetap karena pansus dibentuk seiring dengan adanya kasus tertentu atau dalam rangka pembahasan Rancangan Peraturan Daerah, sehingga dalam rangka mempermudah pembahasan yang diajukan kepada DPRD, maka dibentuklah pansus. Pansus yang dibentuk dengan sendirinya bubar setelah pansus menyampaikan laporannya dalam sidang paripurna. Panitia Khusus yang dibentuk pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Serdang Bedagai, biasanya dibentuk dalam rangka pembahasan RanPerDa, sedangkan pembentukan pansus dalam rangka pengawasan implementasi Perda dan Keputusan Bupati belum ada. Pengawasan Tentang Pengelolaan Barang dan Jasa adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh DPRD Kabupaten Serdang Bedagai yang dilaksanakan oleh Komisi C. Pengawasan pengelolaan barang dan jasa sehubungan dengan 123 Ibid Ibid., pasal 67 ayat 1 124 Ibid, ayat 2 Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008 pelaksanaan APBD, yang sifatnya prefentif, sehingga pengelolaan barang dan jasa dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pengawasan tentang Proses Pengadaan Barang dan Jasa adalah kegiatan DPRD dalam rangka pengawasan terhadap pengadaan barang dan jasa agar pengadaan barang tersebut dapat sesuai dengan baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Pengawasan barang dan jasa procurement sangat penting bagi upaya perbaikan layanan publik daerah. Bidang ini masih mengalami banyak bocoran dan korupsi sehingga menghasilkan layanan yang buruk. Sumberdaya yang mubazir, dan menimbulkan banyak ketidakpuasan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperbaiki proses procurement daerah, tetapi nampaknya belum satupun upaya khusus untuk membuat kerangka hukum yang lebih kuat dalam memberikan sanksi, meningkatkan etika profesional, dan membangun jaringan pemangku kepentingan dalam mengembangkan pengawasan publik terhadap pengadaan barang dan jasa. 125 Sebagaimana pendapat di atas, maka DPRD Kabupaten Serdang Bedagai juga melakukan pengawasan terhadap proses pengadaan barang dan jasa. Dengan tujuan agar proses pengadaan barang dan jasa tersebut dapat lebih berkualitas. Reses, dilaksanakan 3 tiga kali dalam setahun, dipergunakan untuk mengunjungi daerah pemilihan anggota yang bersangkutan dan menyerap aspirasi 125 Memupuk Keberlanjutan tata Pemerintahan yang baik yang terdesentralisasi, Local Governance Support Program, Laporan Tahunan 2006, hlm. 29. Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008 masyarakat. 126 Masa reses adalah masa kegiatan DPRD di luar masa sidang yang dilakukan Komisi, gabungan Komisi atau Anggota DPRD secara kelompok baik di dalam maupun di luar Kabupaten Serdang Bedagai termasuk Studi Banding ke luar negeri. 127 Kegiatan reses adalah salah satu bentuk pengawasan DPRD dalam mengawasi pelaksanaan Peraturan Daerah serta Peraturan Bupati maupun kebijakan Pemerintah Daerah. Karena dalam kegiatan ini setiap anaggota DPRD baik secara kelompok maupun secara perorangan bertemu langsung dengan konstituen, sehingga dalam kegiataan reses sangat efektif dalam menampung aspirasi masyarakat untuk dirumuskan dalam membuat Rancangan Peraturan Daerah serta penyusunan APBD maupun pertanggungjawaban LKPJ Buapti atas pelaksanaan APBD. Sehingga dalam pelaksanaan reses anggota DPRD akan mendapat masukan secara langsung atas pelaksanaan Peraturan Daerah maupun kebijakan Bupati lainnya. Sehingga pengawasan implementasi Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati dapat dilaksanakan kelalui kegiatan ini. Hasil kegiatan reses selanjutnya akan dilaporkan kepada Pimpinan dan seterusnya dibawa pada sidang Paripurna, untuk ditanggapi dan ditindaklajuti sebagai mana seharusnya. Pengawasan Tentang Kinerja Pemerintah adalah pengawasan DPRD terhadap Kinerja Pemerintah Daerah. Pengawasan ini dilaksanakan oleh DPRD Serdang 126 Pasal 68 ayat 5 dan 6, Tata Tertib, DPRD Kabupaten Serdang Bedagai. 127 Ibid., ayat 4 Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008 Bedagai dengan Komisi yang dilakukan dengan cara melihat pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam rangka pelayanan publik. Di samping bentuk pengawasan tersebut DPRD Kabupaten Serdang Bedagai juga mempunyai hak meminta keterangan dan hak untuk melakukan penyelidikan terhadap Pemerintah Daerah. Sebagaimana yang diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 43 ayat 1 yakni DPRD mempunyai hak: a. interpelasi, b. angket dan c. menyatakan pendapat. Maka dalam Tata Tertib DPRD Kabupaten Serdang Bedagai Pasal 32 - 42 diatur tentang pelaksanaan Hak DPRD dalam hubungannya dengan pengawasan, Pembahasan Perda dan Pembahasan RAPBD. DPRD Kabupaten Serdang Bedagai dalam melaksanakan pengawasan terhadap Perda dan Keputusan Bupati dalam rangka mempergunakan hak interpelasi diatur dengan mekanisme: 1 Sekurang-kurangnya 5 lima orang anggota DPRD dapat menggunakan hak interpelasi dengan mengajukan usul kepada DPRD untuk meminta keterangan kepada Kepala Daerah secara lisan maupun tertulis mengenai kebijakan Pemerintah Daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah Dan Negara; 128 2 Usul sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada Pimpinan DPRD, disusun secara singkat, jelas, dan ditandatangani oleh para pengusul serta diberikan nomor pokok oleh Sekretariat DPRD; 129 128 Pasal 33 ayat 1, Tatib DPRD Kabupaten Serdang Bedagai. 129 Ibid., ayat 2 Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008 3 usul meminta keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, oleh pampinan DPRD disampaikan pada rapat paripurna DPRD; 130 4 Dalam rapat paripurna sebagaimana dimaksud pada ayat 3 para pengusul diberi kesempatan menyampaikan penjelasan lisan atas usul permintaan keterangan tersebut; 131 5 Pembicaraan mengenai sesuatu usul meminta keterangan dilakukan dengan memberi kesempatan kepada: a. anggota DPRD lainnya untuk memberikan pandangan melalui fraksi; b. para pengusul memberikan jawaban atas pandangan para anggota DPRD. 132 6 Keputusan Persetujuan atau penolakan terhadap usul permintaan keterangan kepada Kepala Daerah ditetapkan dalam rapat paripurna. 133 Demikianlah tata cara pelaksanaan dari pada pengawasan DPRD terhadap pelaksanaan interpelasi, tetapi selama DPRD terbentuk di Kabupaten Serdang Bedagai, dimana hak ini belum pernah dilaksanakan berhubung karena seluruh keterangan yang dibutuhkan DPRD dapat dilaksanakan melalui dengar pendapat. Sedagkan penggunaan hak Angket dalam rangka pengawasan Perda dan Peraturan Bupati dilaksanakan dengan cara: 1 sekurang-kurangnya 5 lima orang anggota DPRD dapat mengusulkan penggunaan hak angket untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijaksanaan kepala 130 Ibid., ayat 3 131 Ibid., ayat 4 132 Ibid., ayat 5 133 Ibid., ayat 6 Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008 daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah dan Negara yang diduga bertentangan dengan ketentuan perundang- undangan; 134 2 usul sebagaimana dimaksud pada ayat 1, disampaikan kepada Pimpinan DPRD, disusun secara singkat, jelas dan ditandatangani oleh para pengusul serta diberikan Nomor Pokok oleh secretariat DPRD; 135 3 usul melakukan penyelidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 oleh pimpinan DPRD disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD setelah mendapatkan pertimbangan dari Panitia Musyawarah; 136 4 pembicaraan mengenai usul melakukan penyelidikan, dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada anggota DPRD lainnya untuk memberikan pandangan melalui Fraksi dan selanjutnya pengusul memberikan jawaban atas pandangan anggota DPRD; 137 5 keputusan atas usul melakukan penyelidikan terhadap Kepala Daerah dapat disetujui atau ditolak, ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPRD; 8 pelaksanaan penyelidikan dilakukan oleh Panitia Khusus dan hasilnya ditetapkan dengan Keputusan DPRD dalam Rapat Paripurna DPRD. 138 Pengawasan DPRD terhadap Kebijakan Kepala Daerah juga dapat dilaksanakan berdasarkan hak angket yang dimiliki DPRD, dimana jika ada indikasi 134 Ibid., pasal 35 ayat 1 135 Ibid., ayat 2 136 Ibid., ayat 3 137 Ibid., ayat 4 138 Ibid., ayat 8 Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008 kebijakan yang dibuat Kepala Daerah bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang dianggap strategis serta berdampak luas. Namun selama terbentuknya DPRD Kabupaten Serdang Bedagai, belum pernah melakukan penyelidikan terhadap Kebijakan Kepala Daerah. Setiap orang yang dipanggil, didengar, dan diperiksa sebagaimana dimaksud pada ayat 5 wajib memenuhi panggilan panitia angket kecuali ada alasan yang sah menurut peraturan perundang-undangan. 139 Menurut pasal tersebut bahwa setiap orang yang dipanggil DPRD dalam rangka penyelidikan, maka yang bersangkutan harus hadir, dan dalam hal ini dapat memanggil secara paksa dengan bantuan Kepolisian. Hak Menyatakan Pendapat, adalah salah satu hak DPRD Kabupaten serdang Bedagai dalam rangka pengawasan. Dalam Tata Tertib DPRD diatur tentang penyampaian hak ini adalah: 1 sekurang-kurangnya 5 lima orang anggota DPRD dapat mengajukan usul pernyataan pendapat terhadap kebijakan Kepala Daerah atau kejadian luar biasa yang terjadi di daerah. 140 Dalam pelaksanaan Hak Menyatakan Pendapat tersebut pada dasarnya sama dengan pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket. Hanya saja jika DPRD menerima usul pernyataan pendapat tersebut, maka Keputusan DPRD dapat berupa: a. pernyataan pendapat; 139 Pasal 43 ayat 5, UU No.32 Tahu 2004. 140 Pasal 38 ayat 1, Tatib DPRD Kabupaten Serdang Bedagai. Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008 b. saran penyelesaian; dan c. peringatan. Seluruh paparan tentang mekanisme dan muatan pengawasan tersebut dapat menunjukkan bahwa pelaksanaan fungsi dan tugas pengawasan DPRD mempunyai dasar dan kerangka yang pasti. 141 Demikian halnya dengan mekanisme pengawasan DPRD Kabupaten Serdang Bedagai dalam mengawasi Implementasi Peraturan Daerah, Peraturan Bupati maupun Kebijakan Bupati, dimana mekanisme tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Tata Tertib DPRD Kabupaten Serdang Bedagai. Dalam Tata Tertib DPRD pengaturan tentang pengawasan DPRD dengan berpedoman pada aturan yang berlaku seperti UU No. 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD, UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah No. 25 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pengawasan dapat dilakukan pada dasarnya pada empat, yaitu tingkat implementasi kebijakan, program pembangunan dan pemerintahan, proyek atau kegiatan khusus serta kasus-kasus penting dan strategis. Terhadap keempat tingkat pengawasan tersebut, batasan-batasan yang disepakati dirumuskan dalam tabel. 142 141 Agung Djojosoekarto, Op. Cit., hlm. 233, Bandingkan dengan temuan dari IRDA III yang menyebutkan bahwa ada persepsi yang berbeda-beda dalam pelaksanaan fungsi pengawasan. Lihat dalam The Asia Foundation, July 2003, Indonesia Rapid DecentralisationAppraisal IRDA, Jakarta: Third Report: The Asia Foundation, hlm. 29. 142 Agung Djojosoekarto, Op. Cit., hlm. 235-237. Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008 Tabel 6. Batasan Pengawasan oleh DPRD Tingkat Pengawasan Muatan Justifikasi Strategi Penentuan Waktu Lingkup atau lokasi Kebijakan Kebijakan pokok seperti temuan dalam peraturan per- UU-an dan Tata Tertib Pengawasan ini merupakan priortas DPRD sesuai dengan regulasi pemerintahan Pengawasan rutin oleh alat kelengkapan DPRD yang ditugasi Masuk alam agenda rutin alat elengkapan DPRD Seluruh daerah atau lingkup kebijakan Program Program Pemb.sektoral sesuai mata anggaran dalam APBD dan Program Pemerintahan lainnya Program dinilai berdampak negatif atau bertentangan dengan kebijakan daerah atau nasional. Pengawasan oleh Pansus berdasarkan pada indikasi penyimpangan atau masukan publikbawasda Disesuaikan dengan jadwal implementasi program oleh Pemerintah Daerah atau Nasional Dapat dilakukan menyeluruh atau focus pada program tertentu Proyek Proyek yang bermasalah atau bertentangan dengan kebijakan daerah dan nasional Terdapat indikasi proyek merugikan daerah atau Negara, misal karena KKN Pengawasan oleh Pansus dengan memanfaatkan dukungan keahlian teknis Mendasarkan pada terjadinya kasus-kasus penyimpangan Pilihan proyek yang dinilai menyimpang secara serius Kasus Kegiatan social politik yang bertentangan dengan aspirasi atau kepentingan spesifik. Kelompok masyarakat tertentu mengalami dampak negatif atau membahaya- kan Menindaklanjuti hasil kunjngan kerja atau pengaduan masyaraakat Segera setelah masukan atau pengaduan diberikan pada DPRD Aspek atau lokasi tertentu sesuai dengan keluhan publik Sumber: Diamika dan Kapasitas DPRD Dalam Tata Pemerintahan Demokratis, Agung Djojosoekarto, Konrad Adenauer Stiftung Dari tabel di atas bahwa terdapat batasan-batasan pengawasan DPRD terhadap kebijakan, program proyek dan kasus dalam hubungannya dengan penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Nurdin Sipayung : Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati…, 2008 USU e-Repository © 2008

4. Kegiatan Alat Kelengkapan DPRD Dalam Melakukan Pengawasan