11
c. Jangka waktu
Jangka waktu mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu merupakan batas waktu dalam pengembalian atas pembayaran angsuran
kredit yang sudah disepakati oleh keduabelah pihak. d.
Resiko Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan memungkinkan
terjadinya suatu resiko yang mengakibatkan tidak tertagihnya atau macet dalam kredit. Semakin panjang jangka waktu kredit, maka semakin besar resikonya
demikian pula sebaiknya. Resiko ini menjadi tanggung jawab krediturbank karena baik resiko yang disengaja maupun tidak disengaja oleh nasabah debitur.
e. Balas jasa
Bagi Bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian suatu kredit. Dalam bank jenis konvensional balas jasa dikenal dengan sebutan
bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga membebankan kepada nasabah debitur biaya bunga, dan denda atas keterlambatan pembayaran
kredit, juga merupakan keuntungan Bank.
4
3. Tujuan Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai tergantung dari tujuan kredit itu sendiri. Setiap bank yang didirikan tidak terlepas dari
pemberian kredit . Untuk melancarkan pelaksanaan kegiatan pembangunan dengan
4
Kasmir, 2002, Manajemen Perbankan, cetakan ketiga, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, hal.103-104
ADELINA HERNAWATY GULTOM : KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENATAAN TERHADAP JAMINAN HUTANG MILIK NASABAH DEBITURPENJAMIN HUTANG DALAM KAITANNYA
DENGAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA Penelitian Pada PUPN dan KP2LN Medan, 2008.
12
berdasarkan prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan sekecil-kecilnya dapat diperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, maka pada umumnya tujuan pemberian
kredit secara ekonomis adalah untuk mendapatkan keuntungan. Krediturbank hanya akan memberikan kredit apabila ia yakin bahwa calon nasabah debitur itu akan
mampu mengembalikan kredit disertai bunga, imbalan atau pembagian hasil sebagaimana telah disepakati.
Kredit yang diberikan pasti memiliki tujuan. Krediturbank dalam memberikan kredit selalu memperhatikan tujuan diberikannya kredit, karena apabila
penyimpangan dari tujuan kredit yang telah disepakati akan dapat mengancam kepentingan krediturbank tersebut.
5
Pada umumnya tujuan didalam memberikan kredit adalah sebagai berikut: a.
Membantu usaha nasabah debitur Peran bank sangat diperlukan untuk membantu usaha nasabah debitur sekaligus
merupakan tujuan dari pemberian kredit dalam bentuk dana. Dengan pemberian dana tersebut maka pihak nasabahdebitur akan dapat menjalankan usahanya dan
memperluas kegiatan usahanya, sehingga akan membuat kegiatan usaha nasabahdebitur semakin lancar dan kinerja usahanya akan semakin membaik
daripada sebelumnya.
5
Thomas Suyatno,dkk., Dasar-Dasar Perkreditan, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta, 1990, hal. 13
ADELINA HERNAWATY GULTOM : KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENATAAN TERHADAP JAMINAN HUTANG MILIK NASABAH DEBITURPENJAMIN HUTANG DALAM KAITANNYA
DENGAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA Penelitian Pada PUPN dan KP2LN Medan, 2008.
13
b. Mencari keuntungan
Bank didalam memberikan kredit merupakan tujuan utamanya. Hasil keuntungan yang diperolehnya dalam bentuk bunga dan denda yang diterima oleh
krediturbank sebagai balas jasa dan biaya kredit yang dibebankan kepada nasabah debitur. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup krediturbank,
sehingga perkreditan merupakan sumber utama pendapatannya. c.
Membantu pemerintah Tujuan lainnya adalah membantu pemerintah dalam berbagai bidang.Bagi
pemerintah, semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit yang diberikan, maka akan ada
masukan dana dalam rangka peningkatan pembangunan.
6
Disamping memiliki tujuan dalam pemberian suatu fasilitas kredit juga memiliki suatu fungsi yang sangat luas. Fungsi kredit secara luas tersebut adalah :
1. Meningkatkan Daya Guna Modal atau Uang
Maksudnya, jika uang hanya disimpan saja di krediturbank tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit, maka
menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit nasabah debitur. Kemungkinan juga dapat memberikan penghasilan
tambahan kepada pemilik dana.
2. Meningkatkan Peredaran dan Lalu Lintas Uang
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang
dengan memperoleh kredit, maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.
3. Meningkatkan Daya Guna Barang
Kredit yang diberikan oleh krediturbank akan dapat dipergunakan oleh nasabah debitur untuk mengolah barang yang semula tidak berguna menjadi
berguna atau bermanfaat. Sebagai contoh seorang pengusaha memperoleh bantuan dana dari salah satu bank untuk mengolah limbah plastik yang sudah
6
Ibid., hal. 106
ADELINA HERNAWATY GULTOM : KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENATAAN TERHADAP JAMINAN HUTANG MILIK NASABAH DEBITURPENJAMIN HUTANG DALAM KAITANNYA
DENGAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA Penelitian Pada PUPN dan KP2LN Medan, 2008.
14
tidak dipakai menjadi barang-barang rumah tangga.Biaya pengolahan barang tersebut diperoleh dari krediturBank. Dengan demikian fungsi kredit dapat
meningkatkan daya guna barang dan dari barang yang tidak berguna menjadi barang yang berguna.
4. Meningkatkan Peredaran Uang.
Kredit dapat juga menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar tersebut bertambah
atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar yang biasanya untuk kredit atau kredit ekspor impor.
5. Sebagai Alat Stabilitas Ekonomi
Pemberian kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang
diperlukan oleh masyarakat.
6. Meningkatkan kegairahan dalam pengembangan Usaha
Bagi penerima kredit nasabah debitur sudah barang tentu akan dapat meningkatkan kegairahan dalam berusaha apalagi bagi nasabah debitur yang
memang modalnya pasa-pasan.Nasabah debitur akan sangat bergairah untuk memperbesar atau memperluas usahanya dari perolehan kredit tersebut.
7. Meningkatkan Pemerataan Pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan, maka akan semakin baik terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika suatu kredit diberikan untuk
membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja, sehingga dapat pula mengurangi pengangguran. Disamping itu bagi
masyarakat sekitar pabrik, juga akan dapat memperoleh pendapatan seperti gaji bagi karyawan yang bekerja di pabrik tersebut.
7
4. Jenis-Jenis Kredit dan Fungsinya