21
piutang yang sampai pada suatu saat sejak piutang tersebut jatuh tempo dan tidak dilunasi oleh nasabah debiturpenanggung hutang sebagaimana mestinya sesuai
dengan perjanjian peraturan atau sebab apapun yang menimbulkan piutang tersebut.
6. Terjadinya ingkar janji
Ingkar janjiwanprestasi merupakan suatu keadaan dimana seorang nasabah debitur tidak memenuhi atau tidak melaksanakan prestasi sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam suatu perjanjian. Jadi ingkar janjiwanprestasi dapat timbul karena : a.
Kelalaian nasabah debitur itu sendiri b.
Adanya keadaan memaksa Ada 4 empat bentuk ingkar janjiwanprestasi menurut ketentuannya, yaitu:
a. Nasabah debitur tidak memenuhi prestasi sama sekali
b. Nasabah debitur memenuhi prestasi kerja tetapi tidak sebagaimana mestinya.
c. Nasabah debitur memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya.
d. Nasabah debitur memenuhi prestasi tetapi melakukan hal yang dilarang dalam
perjanjian. Pada umumnya, suatu ingkar janji baru terjadi jika nasabah debitur dinyatakan
telah lalai untuk memenuhi prestasinya atau dengan kata lain ingkar janji ada kalau debitur tidak dapat membuktikan bahwa ia telah melakukan ingkar janji itu diluar
kesalahannya atau karena keadaan memaksa. Dalam pelaksanaan pemenuhan prestasi telah ditentukan tenggang waktunya, maka seorang krediturbank dipandang perlu
untuk memperingatkanmenegur nasabah debitur agar ia memenuhi kewajibannya. Teguran ini disebut dengan sommatie somasi.
ADELINA HERNAWATY GULTOM : KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENATAAN TERHADAP JAMINAN HUTANG MILIK NASABAH DEBITURPENJAMIN HUTANG DALAM KAITANNYA
DENGAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA Penelitian Pada PUPN dan KP2LN Medan, 2008.
22
Akibat tidak dipenuhinya suatu kewajiban dari nasabah debitur maka krediturbank dapat meminta ganti rugi atau ongkos, rugi dan bunga yang diderita.
Untuk itu adanya kewajiban ganti rugi ini maka undang-undang telah menentukan bahwa nasabah debitur harus terlebih dahulu dinyatakan berada dalam keadaan lalai.
Di dalam Pasal 1243 KUH Perdata menyetakan bahwa : Penggantian biaya bunga karena tidak dipenuhinya suatu perikatan, barulah mulai diwajibkan apabila
nasabah debitur setelah dinyatakan lalai dalam memenuhi perikatannya, tetap melalaikannya, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dibuatnya dalam tenggang
waktu tertentu telah dilampuainya. Arti, “berada dalam keadaan lalai” ialah peringatan atau pernyataan dari
krediturbank tentang jangka waktu selambat-lambatnya nasabah debitur wajib dan harus memenuhi prestasinya. Apabila jangka waktunya dilampaui, maka nasabah
debitur ingkar janji wanprestasi. Akibat dari suatu wanprestasi yang dilakukan nasabah debitur dapat
mengakibatkan kerugian bagi krediturbank. Sanksi atau akibat hukum bagi nasabah debitur yang wanprestasi adalah sebagai berikut :
a. Nasabah debitur diharuskan membayar ganti kerugian yang diderita oleh
krediturbank Pasal 1243 KUH Perdata. b.
Pembatalan perjanjian disertai dengan pembayaran ganti kerugian Pasal 1267 KUH Perdata.
c. Peralihan resiko kepada nasabah debitur sejak saat terjadinya wanprestasi Pasal
1237 ayat 2 KUH Perdata.
ADELINA HERNAWATY GULTOM : KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENATAAN TERHADAP JAMINAN HUTANG MILIK NASABAH DEBITURPENJAMIN HUTANG DALAM KAITANNYA
DENGAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA Penelitian Pada PUPN dan KP2LN Medan, 2008.
23
d. Pembayaran biaya perkara apabila diselesaikan di muka Hakim Pasal 181
ayat 1 HIR. Pasal 1267 KUH Perdata menyebutkan nasabah debitur yang melakukan
wanprestasi, maka krediturbank dapat menentukan tuntutan-tuntutan haknya berupa : 1.
Pemenuhan perjanjian 2.
Pemenuhan perjanjian disertai ganti rugi 3.
Ganti rugi saja 4.
Pembatalan perjanjian 5.
Pembatalan perjanjian disertai ganti rugi.
9
Seorang nasabah debitur yang dituduh ingkar janji dapat dimintakan kepadanya supaya diberikan hukuman atas kelalaiannya, dan yang bersangkutan
dapat membela dirinya dengan mengajukan beberapa dasar pertimbangan untuk membebaskan dirinya dari hukuman-hukuman tersebut.
Adapun pembelaan tersebut adalah : a.
Menyatakan adanya keadaan memaksa overmacht b.
Menyatakan bahwa krediturbank telah lalai c.
Menyatakan bahwa krediturbank telah melepaskan haknya. Terhadap kredit yang mengalami kemacetan sebaliknya dilakukan
penyelamatan sehingga krediturbank tidak mengalami kerugian. Penyelamatan terhadap kredit dilakukan dengan kemacetan sebaliknya
dilakukan dengan cara antara lain :
9
Ibid., hal.341
ADELINA HERNAWATY GULTOM : KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENATAAN TERHADAP JAMINAN HUTANG MILIK NASABAH DEBITURPENJAMIN HUTANG DALAM KAITANNYA
DENGAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA Penelitian Pada PUPN dan KP2LN Medan, 2008.
24
a. Reschedulling
Suatu tindakan yang diambil dengan cara memperpanjang jangka waktu kredit atau jangka waktu pembayaran baik terhadap hutang pokok maupun perhitungan
bunga. Dalam hal ini nasabah debitur diberikan keringanan dan jangka waktu pembayaran kredit, misalnya perpanjangan waktu kredit dari 6 enam menjadi 1
satu tahun sehingga nasabah debitur mempunyai kesempatan yang sangat cukup untuk mengembalikan jumlah kredit.
b. Reconditioning
Maksudnya bahwa bank mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti : 1
Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu, maksudnya hanya bunga yang dapat ditunda pembayarannya, sedangkan pinjaman pokoknya
tetap harus dibayar seperti biasa. 2
Kapasitas bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok 3
Penurunan suku bunga, maksudnya agar lebih meringankan beban nasabah debitur. Jika suku bunga dibebankan 20 per tahun diturunkan menjadi 18
per tahun, tergantung dari pertimbangan krediturbank yang bersangkutan. 4
Pembebasan bunga, dimaksudkan untuk diberikan keringanan kepada nasabah debitur dengan pertimbangan bahwa nasabah debitur, sudah tidak
mampu lagi untuk membayar kredit tersebut. Akan tetapi nasabah debitur tetap mempunyai kewajiban untuk membayar pokok pinjamannya sampai
lunas.
ADELINA HERNAWATY GULTOM : KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENATAAN TERHADAP JAMINAN HUTANG MILIK NASABAH DEBITURPENJAMIN HUTANG DALAM KAITANNYA
DENGAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA Penelitian Pada PUPN dan KP2LN Medan, 2008.
25
c. Restructuring
Merupakan tindakan hukum krediturbank kepada nasabah debitur dengan cara menambah modal kepada nasabah debitur dengan pertimbangan nasabah debitur
memang membutuhkan tambahan dana dalam mengembangkan pelaksanaan kegiatan usahanya.
d. Kombinasi
Merupakan suatu kombinasi dari ketiga jenis dalam penyelamatan kredit macet, diantaranya reschedulling, reconditioning, restruction. Seorang nasabah dapat
saja diselamatkan dengan kombinasi antara reschedulling dengan restructuring, misalnya jangka waktu diperpanjang, pembayaran bunga ditunda atau
reconditioning dengan rescsheduling, misalnya jangka waktu diperpanjang modal ditambah.
e. Penyitaan jaminan
Penyitaan merupakan jalan terakhir apabila nasabah debitur sudah benar-benar tidak punya itikad baik ataupun sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua
hutang-hutangnya.
10
7. Kredit menunjukkan gejala macet