Kualitas aktiva produktif Kajian Yuridis Terhadap Pelaksanaan Pengelolaan dan Penataan Terhadap Jaminan Hutang Milik Nasabah Debitur/Penjamin Hutang dalam Kaitannya dengan Pengurusan Piutang Negara (Penelitian Pada PUPN dan KP2LN Medan)

19

5. Kualitas aktiva produktif

Hukum yang mengatur tentang pengurusan piutang negara yang macet, khususnya kredit macet dapat dilihat dalam Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31147KEPDIR tanggal 12 Nopember 1998 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 46PBI2002 tanggal 6 September 2002 jo Peraturan Bank Indonesia Nomor 72PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Kualitas Aktiva Produktif, yang membagi kredit bank ke dalam 5 kategori, yaitu : 1. Kredit lancar pass 2. Kredit dalam perhatian khusus special mention 3. Kredit kurang lancar substandard 4. Kredit diragukan doubtful 5. Kredit macet loss Masing-masing golongan kriterianya adalah sebagai berikut ; 1. Kredit lancar pass, yaitu : a. Pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit . b. Hubungan nasabah debitur dengan krediturbank baik dan nasabah debitur selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan akurat. c. Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuatsempurna. 2. Kredit dalam perhatian khusus special mention, yaitu : a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok danatau bunga sampai 90 hari b. Jarang mengalami cerukan danatau over draft c. Hubungan nasabah debitur dengan krediturbank baik dan nasabah debitur selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan masih akurat. d. Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuatsempurna. e. Pelanggaran perjanjian kredit yang tidak prinsipil. 3. Kredit kurang lancar substandard, yaitu ; a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok danatau bunga yang telah melampui 90 sembilan puluh hari sampai dengan 180 seratus delapan puluh hari b. Terdapat cerukan danatau over draft yang berulang kali khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas. c. Hubungan nasabah debitur dengan krediturbank memburuk dan informasi keuangan tidak dapat dipercaya. d. Dokumentasi kredit kurang lengkap dan pengikatan agunan yang lemah e. Pelanggaran terhadap persyaratan pokok kredit. ADELINA HERNAWATY GULTOM : KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENATAAN TERHADAP JAMINAN HUTANG MILIK NASABAH DEBITURPENJAMIN HUTANG DALAM KAITANNYA DENGAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA Penelitian Pada PUPN dan KP2LN Medan, 2008. 20 f. Perpanjangan kredit untuk menyembunyikan kesulitan keuangan . 4. Kredit diragukan doubtful, yaitu : a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok danatau bunga yang telah melampui 90 sembilan puluh hari sampai dengan 180 seratus delapan puluh hari. b. Terjadi cerukan danatau over draft yang bersifat permanen khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas. c. Hubungan nasabah debitur dengan krediturbank semakin memburuk dan informasi keuangan tidak tersedia atau tidak dapat dipercaya. d. Dokumentasi kredit tidak lengkap dan pengikatan agunan yang lemah. e. Pelanggaran yang prinsipil terhadap persyaratan pokok dalam perjanjian kredit. 5. Kredit macet loss, yaitu : a. Terdapat tunggakan pokok danatau bunga yang telah melampui 180 seratus delapan puluh hari. b. Dokumentasi kredit dan atau pengikat agunan tidak ada. 8 Sebenarnya kredit macet adalah kata majemuk, bila dipisahkan menurut kata dasarnya adalah “kredit”, artinya membayar suatu hutang dengan angsuran dan “macet” artinya berhenti. Kredit macet, yaitu adanya tunggakan pokok danatau bunga yang telah melampaui 180 seratus delapan puluh hari. Dokumentasi kredit dan atau pengikatan agunan tidak kuat Surat Edaran Bank Indonesia No.31147KEPDIR tanggal 12 Nopember 1998 Keputusan Menteri dengan, tanggal 6 September 2002 sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor: 46PBI2002 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 72PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang kualitas aktiva produktif. Pasal 1 angka 2 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 376KMK.011998 Tentang Pengurusan Piutang Negara, menyebutkan bahwa piutang macet adalah 8 S. Mantayborbir dan Imam Jauhari, 2003, Hukum Piutang Negara Di Indonesia, Pustaka Bangsa Press, Medan, hal4-6 ADELINA HERNAWATY GULTOM : KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENATAAN TERHADAP JAMINAN HUTANG MILIK NASABAH DEBITURPENJAMIN HUTANG DALAM KAITANNYA DENGAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA Penelitian Pada PUPN dan KP2LN Medan, 2008. 21 piutang yang sampai pada suatu saat sejak piutang tersebut jatuh tempo dan tidak dilunasi oleh nasabah debiturpenanggung hutang sebagaimana mestinya sesuai dengan perjanjian peraturan atau sebab apapun yang menimbulkan piutang tersebut.

6. Terjadinya ingkar janji

Dokumen yang terkait

Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pemblokiran dan Penyitaan Harta Kekayaan Nasabah Debitur/Penjamin Hutang Berupa Uang Tunai di Bank dalam Kaitannya dengan Sistem Pengurusan Piutang Negara

1 50 155

Hubungan Hukum Kreditur/Bank Pemerintah Dengan PUPN Cabang Sumatera Utara Dan KP2LN Dalam Kaitannya Dengan Pelaksanaan Sistem Pengurusan Piutang Negara (Penelitian Pada KP2LN Medan)

0 40 160

Penundaan Pelaksanaan Eksekusi Lelang Terhadap Barang Jaminan Hutang Milik Nasabah Debitur (Penelitian Pada Kantor Pelayanan Piutang Dan Lelang Negara Medan)

0 34 139

Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Sistem Pengurusan Piutang Negara (Studi Kasus Pada KP2LN Medan)

0 19 139

Kajian Hukum Terhadap Pembatalan Eksekusi Lelang Jaminan Hutang Kebendaan Milik Penanggung Hutang/ Penjamin Hutang Dalam Kaitannya Dengan Pengurusan Piutang Negara (Penelitian Pada KP2LN Medan)

0 24 148

Kajian Yuridis Terhadap Pelaksanaan Pengelolaan dan Penataan Terhadap Jaminan Hutang Milik Nasabah Debitur/Penjamin Hutang dalam Kaitannya dengan Pengurusan Piutang Negara (Penelitian Pada PUPN dan KP2LN Medan)

1 37 143

Pelaksanaan Surat Paksa Dalam Kaitannya Dengan Pengurusan Piutang Negara (Penelitian pada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Medan)

1 27 148

Kajian Yuridis Terhadap Pelaksanaan Eksekusi Lelang (Penelitian Pada Kantor Pelayanan dan Piutang Negara Medan)

0 18 145

Pemblokiran Dan Penyitaan Harta Kekayaan Nasabah Debitur/Penanggung Hutang Dalam Kaitan Dengan Pengurusan Piutang Negara (Penelitian Pada KP2LN Medan)

0 19 126

Penundaan Pelaksanaan Eksekusi Lelang Terhadap Barang Jaminan Hutang Milik Nasabah Debitur

0 26 5