Proses Morfologi Nomina Temuan Penelitian

BAB V TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Temuan Penelitian

5.1.1 Proses Morfologi Nomina

Berdasarkan korpus data yang diperoleh dari para informan, proses morfologi nomina yang terdapat dalam bahasa Pakpak terbagi atas: a afiksasi nomina, b reduplikasi nomina, dan c kompositum nomina. Berkaitan dengan proses morfologi nomina dalam bahasa Pakpak yang ditemukan, berikut ini akan dipaparkan dan dianalisis proses-proses morfemis yang berkenaan dengan afiksasi nomina, reduplikasi nomina, dan kompositum nomina. 5.1.1.1 Afiksasi Nomina Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks, berupa morfem terikat, pada kata dasar untuk membentuk nomina. Dengan demikian, afiksasi nomina pada bahasa Pakpak meliputi afiks a prefiks awalan, yakni pe- dan per-, b infiks sisipan, yakni -in-, c sufiks akhiran, yakni -en, dan d konfiks gabungan awalan dan akhiran, yakni ke-en, pe-en, dan per-en yang melekat pada bentuk dasar nomina. Adapun temuan dalam penelitian ini dapat dilihat pada contoh berikut. Universitas Sumatera Utara a Prefiks awalan, yakni pe-, per- Contoh: pe- + aleng Æ pengaleng ‘penjemput’ pe- + dedah Æ pendedah ‘penjaga’ pe- + deddoh Æ pendeddoh ‘pemijak’ per- + juma Æ perjuma ‘peladang’ per- + sabah Æ persabah ‘penyawah’ b Infiks sisipan, yakni -in- Contoh: -in- + tangko Æ tinangko ‘yang dicuri’ -in- + sipak Æ sinipak ‘yang disepak’ -in- + suan Æ sinuan ‘yang ditanam’ -in- + sarut Æ sinarut ‘yang digigit’ -in- + caran Æ cinaran ‘yang ditarik’ c Sufiks akhiran, yakni -en Contoh: -en + kundul Æ kundulen ‘tempat duduk’ -en + tabah Æ tabahen ‘yang ditebang’ -en + parap Æ parapen ‘yang ditampar’ -en + sintak Æ sintaken ‘yang ditarik’ -en + bentir Æ bentiren ‘lemparan’ d Konfiks gabungan awalan dan akhiran, yakni ke-en, pe-en, dan per-en Contoh: ke-en + bincar Æ kebincaren ‘tempat terbit’ ke-en + tading Æ ketadingen ‘tertinggal’ Universitas Sumatera Utara pe-en + suan Æ penuanen ‘penanaman’ per-en + kuta Æ perkutan ‘perkampungan’ per-en + juma Æ perjuman ‘tempat berladang’ 5.1.1.2 Reduplikasi Nomina Reduplikasi nomina adalah proses perulangan kata dasar untuk membentuk kata yang baru; hasil perulangan kata dasar tersebut merupakan bentuk nomina ulang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam bahasa Pakpak, reduplikasi nomina prosesnya terjadi, yakni proses reduplikasi dan proses afiksasi itu terjadi bersamaan. Contoh: pemorih Æ pemorih-morih ‘pencuci-cuci’ binuat Æ binuat-nuat ‘yang diambil-ambil’ caran Æ cinaran-caran ‘yang diseret-seret’ tangko Æ tinangko-tangko ‘yang dicuri’ suanen Æ suan-suanen ‘tanam-tanaman’ 5.1.1.3 Kompositum Nomina Komposisi adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang terikat, sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda, atau yang baru. Dalam hal ini, kompositum nomina adalah proses penggabungan dua buah kata untuk membentuk kata yang baru. Dalam hal ini, kata baru tersebut merupakan bentuk nomina. Dalam bahasa Pakpak proses komposisi tidak produktif. Hal itu dapat dipahami sebab dalam perkembangan kosakata bahasa Pakpak sangat minim pada Universitas Sumatera Utara dewasa ini. Adapun kompositum nomina yang ditemukan dalam bahasa Pakpak dapat dilihat pada contoh berikut ini. Contoh: guru geddang Æ ‘guru besar’ bunga mbara Æ ‘bunga merah’ daholi daberu Æ ‘suami istri’ anak perana Æ ‘anak lajang’ beru sembelgah Æ ‘anak sulung perempuan’

5.1.2 Ciri-ciri Nomina