4 u + -en
Æ un Contoh: tuhu ‘benar’ +
-en Æ tuhun
‘lebih benar’
mberru ‘cantik’+ -en Æ mburrun ‘lebih
cantik’ mbau ‘bau’ + -en
Æ mbaun ‘lebih bau’
burju ‘baik’ + -en
Æ burjun ‘lebih baik’
5 i + -en
Æ in Contoh : lui ‘sedih’ +
-en Æ
luin ‘lebih sedih’
dahi ‘datang’+ -en Æ
dahin ‘yang didatangi’
sori ‘sisir’ + -en
Æ sorin ‘yang
disisir’ mbari ‘basi’ + -en
Æ mbarin ‘lebih basi’
tapi ‘tampi’+ -en Æ tapin
‘yang ditampi’
b. Distribusi
Sufiks -en dapat melekat pada: 1
Nomina Contoh:
kempu + -en
Æ kempun ‘keinginan bercucu’
kail + -en Æ
kailen ‘yang dipancing’
pinang + -en
Æ pinangen ‘keinginan berputri’
dukak + -en Æ dukaken
‘keinginan beranak’ bapa + -en
Æ bapaen ‘kebapakan’
Universitas Sumatera Utara
2 Verba
Contoh: tangko +
-en Æ
tangkoen ‘yang dicuri’ aleng +
-en Æ
alengen ‘yang dijemput’ sipak +
-en Æ
sipaken ‘yang disipak’ sarut +
-en Æ
saruten ‘yang digigit gusgus +
-en Æ
gusgusen ‘yang digosok’ 3
Adjektiva Contoh :
ndaoh + -en
Æ ndaohen ‘lebih jauh’
seloh + -en Æ selohen
‘lebih bagus’ dessing +
-en Æ dessingin
‘lebih dekat’ dates +
-en Æ datesen
‘lebih tinggi bagak +
-en Æ bagaken
‘lebih cantik’
c. Makna
Makna yang didukung oleh sufiks -en, yakni: 1
Menderita seperti yang tersebut pada bentuk dasar. Contoh:
ugahen ‘menderita
bisul’ guntuten ‘menderita
campak’ puruen
‘menderita penyakit puru’ gatelen
‘menderita gatal’
tongkik en ‘menderita
tungkik’
Universitas Sumatera Utara
2 Menyatakan tempat.
Contoh: kundulen
‘tempat duduk’
peddemen ‘tempat tidur’
tanden ‘tempat
bersandar’ cenderen
‘tempat berdiri’
galen ‘tempat
berbaring’ 3
Menyatakan hal yang disebut seperti pada bentuk dasar. Contoh:
ajaren ‘hal
yang diajar’
suanen ‘yang
ditanam’ tutun
‘yang ditumbuk’
tanemen ‘menderita
bisul’ dedahen
‘anak yang
dijaga’ 5.1.3.4 Konfiksasi Nomina
Dalam hal ini pengertian komiksasi mencakup proses melekatnya prefiks dan sufiks, baik secara berurutan preliksasi terjadi lebih dahulu lalu diikuti oleh sufiksasi
atau sebaliknya sufiksasi terjadi lebih dahulu lalu diikuti oleh prefiksasi maupun secara sekaligus.
Dalam bahasa Pakpak terdapat tiga jenis konfiks yang membentuk nomina yaitu:
1 Konfiks ke-en 2 Konfiks pe-en
Universitas Sumatera Utara
3 Konfiks per-en
1 Konfiks ke-en a. Bentuk
Konfiks ke-en tidak mengalami perubahan bentuk, apabila melekat pada bentuk dasar yang dimulai dengan konsonan, tetapi konfiks ke-en mengalami
perubahan bentuk apabila melekat pada bentuk dasar yang dimulai dan atau diakhiri oleh vokal. Perubahan tersebut merupakan hukum bunyi sandi yang terdapat dalam
bahasa Pakpak. Contoh:
berngin + ke-en Æ kebernginen
‘kemalaman’ lolo
+ ke-en
Æ keloloen ‘kegembiraan’
tuhu +
ke-en Æ ketuhun
‘kebenaran’ bincar
+ ke-en
Æ kebincaren ‘kesiangan’
mbelgah + ke-en Æ kembelgahen
‘kebesaran’
b. Distribusi