2.2 Penduduk
Penduduk asli yang mendiami daerah Dairi adalah suku Batak Pakpak-Dairi. Akan tetapi, pada umumnya mereka tidak mau disebut suku Batak Pakpak-Dairi
karena perkataan Batak di dalam bahasa Batak Pakpak-Dairi berarti babi. Oleh
karena itu, tidak keseluruhan penduduk asli daerah Dairi mau menyebut dirinya orang Batak Pakpak-Dairi.
Penduduk asli yang mendiami daerah Pegagan, Kepas, dan Simsim menyebut dirinya orang Pakpak, mereka tidak mau disebut orang Dairi, setidaknya harus
disebut orang Pakpak-Dairi. Setelah adanya keputusan Menteri Dalam Negeri berdasarkan Perpu No. 41964 tentang terbentuknya Kabupaten Dairi, barulah mereka
mau disebut orang Pakpak-Dairi, tetapi sebelum Kabupaten Dairi terbentuk mereka tidak mau disebut orang Pakpak-Dairi, mereka hanya mau disebut orang Pakpak saja.
Sebaliknya, penduduk asli yang mendiami daerah Kelasan tidak mau disebut orang Pakpak, tetapi mereka menebut dirinya orang Dairi karena mereka menganggap
bahwa hanya Pegagan, Kepas, dan Simsim yang dinamai suku Pakpak. Selanjutnya, penduduk Kelasan menganggap bahwa Dairi terdiri atas:
a Dairi-Pakpak Pegagan, Kepas, dan Simsim. b Dairi-Kelasan, Dairi Boang, dan penduduk asli yang mendiami daerah Boang
menyebut dirinya orang Pakpak-Kahia, maksudnya, mereka orang Pakpak dahulu kala atau berasal dari daerah Pakpak. Akan tetapi, walaupun berbeda penyebutan
orangnya, tetapi adat istiadat dan bahasanya pada umumnya sama.
Universitas Sumatera Utara
Mata pencarian utama penduduk Kabupaten Dairi adalah bertani, misalnya, berkebun kemenyan, kopi, dan nilam. Di samping itu, juga ada juga yang bersawah
dan berladang. Kabupaten Dairi didiami oleh masyarakat yang heterogen, yakni terdiri atas
suku Batak Pakpak-Dairi, Batak Toba, Batak Karo, dan Batak Sumalungun. 2.3
Peta Kabupaten Dairi
Sumber : http:sumut.bps.go.iddairiimagesPETA20EDIT.JPG
Gambar 1. Peta Kabupaten Dairi
Universitas Sumatera Utara
2.4 Rumpun Bahasa Batak
Pada tahun 1926 P.W. Schmidt menerbitkan bukunya ‘Dil Sprachfamilien und Sprachreisen der Erde’ keluarga bahasa dan lingkungan bahasa sedunia yang isinya
menggambarkan penggolongan bahasa sedunia atas beberapa rumpun berdasarkan genealogi, yaitu berdasarkan asal dan sejarah perkembangannya. Salah satu di antara
rumpun bahasa sedunia adalah bahasa Austria. Bahasa Austria terbagi atas, yaitu : 1
Bahasa-bahasa Austronesia 2
Bahasa-bahasa Austro-Asia 3
Bahasa-bahasa Tibeto-China Wilayah bahasa Austronesia itu sangat luas sebagaimana dikatakan Mees
1954:11. “Bahasa-bahasa Austronesia tersebar meliputi kepulauan-kepulauan Lautan
Teduh dan pulau Easter Island di sebelah Timur, dan kepulauan-kepulauan Asia Tenggara sampai ke pulau Madagaskar di sebelah Barat. Bahasa-bahasa
itu barangkali dekat 1.000 buah banyaknya. Keluarga bahasa ini biasanya dibagi pula atas bahasa-bahasa Oceania dan sebahagian sebelah Barat yang
dulu disebut bahasa-bahasa Indonesia. Istilah yang akhir itu tidak dapat dipertahankan lagi sejak nama Indonesia digunakan sebagai nama suatu
Negara Republik Indonesia. Maka bagian sebelah Barat itu hendaklah disebut bahasa Hesperanesia atau Nusantara.”
Slametmuljana 1957:137—38 nama Austronesia disamakan dengan nusantara:
“Demikianlah jika kita meneliti struktur bahasa-bahasa di daratan Asia Selatan dan Tenggara, akan sampai pada kesimpulan, dan agak menyimpang
dari kesimpulan yang sudah-sudah. Menurut strukturnya bahasa Melayu termasuk golongan bahasa daratan Asia Tenggara. Bahasa Asia Tenggara ini
mempunyai pengaruh besar terhadap bahasa-bahasa di Austronesia. Pihak- pihak yang dipengaruhi dari Sumatera Polinesia adalah bahasa Austronesia,
kata ‘Melayu’ dalam nama ‘Melayu Polinesia’ adalah gempilan atau kepingan
Universitas Sumatera Utara
kecil dari bagian besar Rumpun Bahasa Asia Selatan dan Tenggara. Rumpun bahasa di kepulauan dari Sumatera sampai Polinesia dapat disebut
‘Austronesia atau nusantara’.”
Kelompok bahasa Batak sebagai salah satu bahasa di Sumatera Utara adalah termasuk Bahasa Nusantara dan bahasa induknya adalah bahasa Austronesia.
Kelompok Bahasa Batak itu adalah: 1
bahasa Batak Toba, 2
bahasa Batak Angkola-Mandailing, 3
bahasa Batak Simalungun, 4
bahasa Batak Karo, dan 5
bahasa Batak Pakpak-Dairi.
2.5 Variasi Dialektis Bahasa Pakpak