Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

menjelaskan banyak tentang masalah pemerian bahasa tapi kelebihannyae itu terletak pada keakuratan dalam menggunakan pendekatan tersebut. Penelitian tentang struktur bahasa Pakpak sebelumnya lebih menitikberatkan pada hasil daripada proses, dimana pendekatan yang dipakai sebelumnya berupa pendekatan IA Item and Arrangement. Berbeda dengan apa yang dilakukan penulis dalam melaksanakan penelitian ini. Penulis lebih memilih pendekatan IP dikarenakan kelebihan dan prosesnya. IP menitikberatkan pada proses pembentukan kata, sebagaimana yang dianalisis penulis. IP memberi informasi pada proses, bukan pada bentuk Molino, 1985 dalam The Linguistics Encyclopedia. Selain itu penelitian kualitatif yang dianut penulis juga lebih mementingkan proses daripada hasil Djadjasudarma, 1993.

4.2 Teknik Pengumpulan Data

Pada dasarnya metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah metode informan atau metode kontak Hockett, 1948:119. Kontak dengan informan itu sebenarnya tidak harus terjadi di lapangan tempat informan tinggal melainkan dapat juga terjadi di tempat penelitian dimana saja Samarin, 1977:10. Meskipun demikian, dengan pertimbangan agar peneliti dapat secara langsung mendengar pemakaian bahasa target secara wajar dan agar peneliti dapat segera melaksanakan ‘pancingan korektif kepada informan penunjang apabila peneliti’ meragukan data yang diperoleh dari informan utama, maka pelaksanaan pengumpulan data ini dikerjakan langsung di lapangan. Universitas Sumatera Utara Populasi penelitian ini adalah penutur bahasa Pakpak. Namun, sesuai pendapat Solin 1998 bahasa Pakpak terdiri atas lima dialek, yaitu: 1 dialek Pegangan, 2 dialek Keppas, 3 dialek Simsim, 4 dialek Kelasen, dan 5 dialek Boang. Di antara kelima dialek tersebut di atas berdasarkan ketiadaan pengaruh bahasa lain Toba dan Karo dialek yang paling standar adalah dialek Simsim. Maka yang menjadi informan penelitian ini pemakai bahasa Pakpak dialek Simsim, berdasarkan kriteria keaslian, umur, pendidikan, dan strata sosial dengan memperhatikan persyaratan, antara lain: a. laki-laki, dewasa, di atas 40 tahun dan belum uzur dan b. tidak banyak berpergian ke luar wilayah Kabupaten Dairi, misalnya, karena pindah tugas atau berdagang. Jadi lebih tepat, misalnya, petani. Untuk menjaring data, dilakukan metode berikut ini. Peneliti sebagai penutur bahasa Pakpak sebagai bahasa Ibu sudah mendapat gambaran umum tentang bentuk-bentuk nomina, proses morfologis bahasa Pakpak. Berdasarkan pengetahuan ini dibuat daftar tanyaan sebagai panduan wawancara yang direkam dengan tipe recoreder. Dengan instrumen yang telah disiapkan, ada alat perekam yang siap pakai, korpus ujaran dipancing dengan teknik-teknik sebagai berikut. 1 Pancingan terjemah. Instrumen yang memuat kalimat-kalimat bahasa Indonesia yang disusun atas dasar model-model hipotesis nomina bahasa Pakpak yang diharapkan diminta terjemahkan oleh informan ke dalam bahasa Pakpak. Universitas Sumatera Utara 2 Pancingan kontrastif. Peneliti memberikan dua atau lebih bentukan yang berbeda hanya pada satu unsur satu morfem, sedang informan diminta menjelaskan perbedaan artinya. Jawaban informan diharapkan dapat memberikan informasi tentang fungsi, dan nosi atau makna ketegori morfem tersebut. 3 Pancingan korektif. Pancingan ini bertujuan untuk meyakinkan peneliti terhadap kebenaran gejala- gejala kebahasan tertentu. Informan diminta menilai benar tidaknya pemakaian gejala itu. 4 Wawancara sambil lalu. Wawancara ini ditujukan kepada orang-orang yang belum terseleksi. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang gejala-gejala yang secara kebetulan diketahui atau didengar oleh peneliti dan cukup menarik perhatian.

4.3 Prosedur