dewasa ini. Adapun kompositum nomina yang ditemukan dalam bahasa Pakpak dapat dilihat pada contoh berikut ini.
Contoh: guru geddang Æ
‘guru besar’ bunga mbara
Æ ‘bunga merah’
daholi daberu Æ
‘suami istri’ anak perana
Æ ‘anak lajang’
beru sembelgah Æ
‘anak sulung perempuan’
5.1.2 Ciri-ciri Nomina
Sama halnya dengan nomina dalam bahasa Indonesia, nomina dalam bahasa Pakpak dapat diamati ciri-cirinya melalui:
1 perilaku semantis nomina,
2 perilaku sintaksis nomina, dan
3 perilaku morfologis nomina.
5.1.2.1 Perilaku Semantis Nomina
Nomina berbeda dari kelas kata lainnya dari perilaku semantisnya. Perilaku semantis nomina adalah makna yang dikandung oleh nomina tersebut. Dari segi
semantisnya nomina adalah kata yang baik bentuk dasar maupun bentuk kompleks yang mengacu pada manusia, binatang, tumbuhan, benda, dan konsep atau
pengertian. Dengan demikian, dalam bahasa Pakpak dapat dijabarkan hal yang berkaitan
dengan prilaku semantik nomina pada contoh berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Contoh: dedahen
‘adik’ daberru
‘perempuan’ daholi
‘laki-laki’ bulung
‘daun’ dukut
‘rumput’ manuk-manuk
‘burung’ wari
‘hari’ nipe
‘ular’ Ada beberapa fitur semantik nomina dasar dalam bahasa Pakpak yang dapat
digolongkan atas: 1
Nomina yang mengacu pada nama tempat atau nama geografis, seperti: Medan, Dairi, Sidikalang, Salak, Silencang, dll.
2 Nomina yang mengacu nama orang termasuk sapaan kekerabatan, seperti:
Nurlince, Bapa Tengngah Tonga ‘Bapak Uda’, Puhun ‘Paman’. 3
Nomina yang mengacu pada nama-nama hari, seperti: Senin, Selasa, Rabu.
5.1.2.2 Perilaku Sintaksis
Disamping ciri semantis, nomina dalam bahasa Pakpak juga dapat diamati melalui ciri sintaksisnya. Ciri-ciri sintaksis itu adalah sebagai berikut.
1 Tugas nomina dalam kalimat.
2 Pemarkah frase nomina.
Universitas Sumatera Utara
a Tugas Nomina dalam Kalimat
Nomina dalam bahasa Pakpak dapat diamati melalui ciri sintaksisnya. Dalam kalimat, nomina bertugas untuk mengisi atau menduduki fungsi subyek. Sebagaimana
diketahui bahwa kalimat terdiri dari fungsi sintaksis tertentu yaitu fungsi subjek, predikat, objek dan keterangan. Fungsi-fungsi sintaksis ini merupakan tempat-tempat
kosong yang dapat diisi oleh kelas-kelas kata tertentu. Nomina dalam bahasa Pakpak dapat diamati melalui tugasnya sebagai pengisi
fungsi subjek, objek, atau pelengkap. Hal itu dapat dilihat pada data berikut ini. Contoh:
Kalaki manjaha ‘Mereke membaca’
Meridi bapa ‘Bapak mandi’
Berkat ia ‘Ia berangkat’
Inang menuan rorohen ‘Ibu menanam sayuran’
Beltekna mbelen ‘Perutnya membesar’
Mengeloteh sabah Bapa ‘Ayah membajak sawah’
Dari contoh-contoh di atas terlihat bahwa semua posisi subjek dalam kalimat- kalimat tersebut adalah kategori kelas nomina. Jadi nomina dalam bahasa Pakpak
selalu mengisi fungsi subjek maupun objek di dalam sebuah kalimat.
b Pemarkah Frase Nomina
Di samping ciri sebagai posisi fungsi subjek-subjek dan pelengkap dalam sebuah kalimat, pada tataran frase nomina, kata oda ‘bukan’ selalu dapat
Universitas Sumatera Utara
berkombinasi dengan nomina untuk menyatakan makna menidakkan. Hal itu dapat dilihat pada contoh berikut ini.
Contoh: oda bapa
‘bukan bapa’ oda tambar
‘bukan obat’ oda kalak
‘bukan mereka’ oda jelma
‘bukan orang’ oda penangko
‘bukan pencuri’ Selain itu, dalam tataran frase, nomina dalam bahasa Pakpak dapat diikuti
oleh adjektiva. Dengan demikian ketek ‘kecil’ dapat mengikuti nomina: oles ‘kain’, jelma ‘orang’, kempu ‘cucu’, pinakan ‘hewan’ menjadi oles ketek, jelma ketek, kempu
ketek, pinakan ketek. Juga gomok ‘gemuk’ selalu dapat berkombinasi dengan nomina: dedahen ‘adik’, jelma ‘orang’, kempu ‘cucu’, pinakan ‘hewan’ menjadi: dedahen
gomok, jelma gomok, kempu gomok, pinakan gomok. Jadi nomina dalam bahasa Pakpak berpeluang untuk dilekati oleh kata berkelas adjektiva.
5.1.2.3 Perilaku Morfologis Nomina
Nomina dalam bahasa Pakpak dapat diamati melalui proses morfologisnya. Proses morfologi adalah proses pembentukan kata dengan menggabungkan kata dasar
dengan berbagai afiks. Dalam bahasa Pakpak terdapat afiks tertentu yang dapat berkombinasi dengan kata dasar untuk membentuk kelas nomina. Jadi afiks tersebut
dapat diidentifikasi sebagai ciri pembentuk nomina dalam bahasa Pakpak. Afiks-afiks pembentuk nomina tersebut dapat dilihat pada table berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Afiks-Afiks Pembentuk Nomina
Prefiks Infiks
Sufiks Konfliks
pe- -in-
-en ke-en
per- pe-en
per-en Contoh : pe-
+ aleng
Æ pengaleng ‘penjemput’ pe-
+ dedah
Æ pendedah ‘penjaga’
pe- +
deddoh Æ
pendeddoh ‘pemijak’
per- + juma
Æ perjuma
‘peladang’ -in-
+ tangko
Æ tinangko
‘yang dicuri’ -en
+ kundul
Æ kundulen
‘tempat duduk’ ke-en
+ bincar
Æ kebincaren
‘tempat terbit’ pe-en
+ suan
Æ penuanen
‘penanaman’ per-en
+ kuta
Æ perkutaan
‘perkampungan’ Dari data-data di atas dapat dilihat bahwa afiks pembentuk nomina dalam
bahasa Pakpak dapat melekat dengan kata dasar yang berupa nomina dan adjektiva.
5.1.3 Afiksasi Nomina