Metode Penelitian METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dengan demikian, metode yang digunakan, ialah metode kualitatif. Hal itu dilakukan sebab metode kulaitatif merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan di masyarakat bahasa. Pendekatan kualitatif yang melibatkan data lisan di dalam bahasa melibatkan apa yang disebut informasi penutur asli bahasa yang diteliti. Pendekatan yang melibatkan masyarakat bahasa ini diarahkan pada latar individu yang bersangkutan secara utuh. Oleh karena itu, di dalam penelitian bahasa jumlah informan dapat dianggap sebagai makrokosmos pada masyarakat bahasanya. Demi kepentingan penelitian itu sendiri sesuai dengan tujuannya maka informan dapat ditentukan jumlahnya sesuai keperluan penelitian Djadjasudarma, 1993. Data yang dikumpulkan bukanlah angka-angka tapi dapat berupa kata-kata atau kalimat. Hal tersebut sebagai akibat dari penggunaan metode kualitatif dalam penelitian ini. Degan demikian, metode penelitian kualitatif ini adalah deskripsi ciri- ciri data secara akurat. Metode penelitian semacam ini disebut metode kualitatif deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik perekaman, yaitu perekaman ujaran informan. Kemudian rekaman itu ditranskripsikan lalu diterjemahkan. Universitas Sumatera Utara Di dalam kajian morfologi dikenal tiga pendekatan umum, yaitu Word and Paradigm WP, Item and Process IP, dan Item and Arrangement IA The Linguistics Encyclopedia, 1995. Pada pendekatan WP, kata merupakan pusat dan unit fundamental dalam tata bahasa. Pendekatan ini memberikan perbedaan yang signifikan antara morfologi dan sintaksis. Pendekatan ini juga mengutamakan proses morfosintaksis. Selanjutnya, pendekatan ini menghindari masalah-masalah morfofonologi. Pendekatan ini memiliki kelebihan dalam deskripsi linguistik, kurang berhasil dalam pemerian terhadap tipe-tipe bahasa tertentu. IP menyarankan hubungan antara unit satu dan lainnya dengan merujuk kepada proses morfologi. IP menitikberatkan pada kata, bukan pada kata sebagai unsur gramatika. Menurut pendekatan ini, tiap morfem mempunyai bentuk dimana berbagai proses terjadi. Keunggulan IP adalah dapat melakukan banyak hal untuk menjelaskan pembentukan kata word formation. IP memiliki bentuk-bentuk yang sederhana dan turunan simple and derived. Sederhana maksudnya adalah bentuk dasar root, sedangkan turunan adalah bentuk-bentuk yang terjadi dari proses yang ada. Namun, sebagaimana halnya dengan WP, IP juga tidak dapat menerangkan seluruh fitur-fitur semua bahasa. Untuk IA, pendekatan ini berhubungan dengan struktural dalam kalimat dan sistematis bloomfield. IA adalah suatu pendekatan yang sederhana yang juga merupakan bentuk gabungan. Untuk bentuk yang sederhana, IA menggunakan morfem, sementara untuk bentuk yang gabungan, IA menggunakan dua atau lebih konstituen yang berdekatan immediate constituent. Kelebihan IA adalah dapat Universitas Sumatera Utara menjelaskan banyak tentang masalah pemerian bahasa tapi kelebihannyae itu terletak pada keakuratan dalam menggunakan pendekatan tersebut. Penelitian tentang struktur bahasa Pakpak sebelumnya lebih menitikberatkan pada hasil daripada proses, dimana pendekatan yang dipakai sebelumnya berupa pendekatan IA Item and Arrangement. Berbeda dengan apa yang dilakukan penulis dalam melaksanakan penelitian ini. Penulis lebih memilih pendekatan IP dikarenakan kelebihan dan prosesnya. IP menitikberatkan pada proses pembentukan kata, sebagaimana yang dianalisis penulis. IP memberi informasi pada proses, bukan pada bentuk Molino, 1985 dalam The Linguistics Encyclopedia. Selain itu penelitian kualitatif yang dianut penulis juga lebih mementingkan proses daripada hasil Djadjasudarma, 1993.

4.2 Teknik Pengumpulan Data