72 hasil pengolahan data dengan program SPSS 16, maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
a. Persamaan Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen, melalui pengaruh LG10_AKO, LG10_AKI dan LG10_AKP terhadap LG10_HS. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini:
Tabel 4.15 Analisis Hasil Regresi
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Constant
1.347 .326
4.135 .000
LG10_AKO .794
.083 .839
9.522 .000
LG10_AKI -.152
.336 -.040
-.451 .654
1
LG10_AKP .064
.156 .037
.412 .683
a. Dependent Variable: LG10_HS
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
Berdasarkan tabel di atas, didapatlah persamaan regresi sebagai beikut: LG10_HS = 1,347+0,794 LG10_AKO - 0,152 LG10_AKI + 0.064 LG10_AKP+
ε Setelah diantilogkan, diperoleh persamaan:
HS = 22,233 + 6,223 AKO + 0,704 AKI + 1,159 AKO+ ε
Keterangan : 1
Konstanta sebesar 22,233 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen X
1
= 0, X
2
= 0 dan X
3
= 0 maka harga saham sebesar 22,233.
Universitas Sumatera Utara
73 2
β
1
sebesar 6,223 menunjukkan bahwa setiap kenaikan arus kas dari aktivitas operasi sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan harga saham
sebesar 6,223 dengan asumsi variabel lain tetap. 3
β
2
sebesar 0,704 menunjukkan bahwa setiap kenaikan arus kas dari aktivitas investasi sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan harga saham
sebesar 0,704 dengan asumsi variabel lain tetap. 4
β
3
sebesar 1,159 menunjukkan bahwa setiap kenaikan arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan harga saham
sebesar 1,159 dengan asumsi variabel lain tetap.
b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati 1.
Koefisien determinasi
R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah 0 sampai
dengan 1. Apabila nilai R square semakin mendekati 1, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu nilai R
square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen
Universitas Sumatera Utara
74 meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
Tabel 4.16 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .838
a
.703 .680
.58984 1.935
a. Predictors: Constant, LG10_AKP, LG10_AKO, LG10_AKI b. Dependent Variable: LG10_HS
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
Pada model
summary, nilai koefisien korelasi R sebesar 0,838 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara harga saham LG10_HS dengan variabel
independennya LG10_AKO, LG10_AKI dan LG10_AKP kuat karena berada diatas 0,5. Angka adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,680. Hal
ini berarti 68 variasi atau perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan oleh variasi dari arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan
arus kas dari aktivitas pendanaan, sedangkan sisanya 32 dijelaskan oleh sebab- sebab lain. Standar Error of Estimate SEE adalah 0,58984, yang mana semakin
besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
75
c. Pengujian Hipotesis