46 pendanaan selama satu tahun
buku, sebagaimana tercantum dalam laporan arus kas.
Harga Saham Y Harga yang dibentuk oleh
penjual dan pembeli saham ketika mereka
memperdagangkan saham di pasar bursa.
Harga pasar per lembar
saham pada periode
tertentu. Rupiah
G. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis statistik, namun terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebelum
melakukan pengujian hipotesis.
1. Uji Asumsi klasik
Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi klasik seperti normalitas data, autokorelasi, heteroskedastisistas dan asumsi klasik
lainnya. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau nilai
residual tidak mengikuti distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Ghozali, 2005:110. Menurut Ghozali 2005:110, ”cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak ada dua, yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik dengan melihat histogram dari residualnya”. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
Universitas Sumatera Utara
47 1
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, 2
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. ”Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah
uji statistik Kolmogorov-Smirnov K-S”, yang dijelaskan oleh Ghozali 2005:115. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis:
H : Data residual berdistribusi normal
H
a
: Data residual tidak berdistribusi normal Bila signifikansi 0,05 dengan
α = 5 berarti distribusi data normal dan H diterima, sebaliknya bila nilai signifikan 0,05 berarti distribusi data tidak normal
dan H
a
diterima. Jika data tidak normal, ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Jogiyanto 2004:172, yaitu:
1 Dengan melakukan transformasi data ke bentuk lain, yaitu: Logaritma
Natural, akar kuadrat, Logaritma 10. 2
Lakukan trimming, yaitu memangkas observasi yang bersifat outlier, 3
Lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai-nilai data outliers menjadi nilai-nilai minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusinya
menjadi normal.
Universitas Sumatera Utara
48
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena
residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini paling sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series
karena “gangguan” pada seorang individukelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Model
regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan
Durbin Watson statistik. Menurut Ghozali 2002: 96 cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji
Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut: 1.
Tidak ada autokorelasi positif, jika 0 d dl. 2.
Tidak ada autokorelasi positif, jika dl ≤ d ≤ du.
3. Tidak ada korelasi negatif, jika 4 - dl d 4.
4. Tidak ada korelasi negatif, jika 4 – du
≤ d ≤ 4 – dl. 5.
Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif, jika du d 4 – du. Run test sebagai bagian dari statistik non parametrik dapat pula digunakan
untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah
acak atau random yaitu dengan melihat nilai probabilitasnya. Menurut Ghozali
Universitas Sumatera Utara
49 2005: 103 bila signifikansi 0,05 dengan
α = 5 berarti residual random dan H diterima, sebaliknya bila nilai signifikan 0,05 berarti residual tidak random dan
H ditolak.
c. Uji Heteroskedastisitas