19 kebutuhan primer manusia sehingga tetap dapat menjadi prioritas utama
konsumen meskipun kondisi perekonomian kurang mendukung. Bagaimanapun buruknya kondisi kehidupan konsumen, mereka masih tetap membutuhkan
makanan dan minuman untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kondisi ini turut mempengaruhi pergerakkan harga saham perusahaan dalam kategori
makanan dan minuman, yang diakibatkan meningkatnya kegiatan penawaran dan permintaan saham kategori tersebut di Bursa Efek Indonesia. Hal ini
menunjukkan ketertarikan investor terhadap saham perusahaan tersebut yang tercermin pula melalui fluktuasi harga sahamnya, dan penulis menuangkan
penelitian ini dalam sebuah skripsi yang berjudul: “Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: “Apakah arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia baik secara
parsial maupun simultan?”
Universitas Sumatera Utara
20
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk menguji dan memberikan bukti empiris pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi,
dan arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia baik secara parsial maupun simultan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini: a.
Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan peneliti tentang pasar modal khususnya yang berkaitan dengan pengaruh informasi
laporan arus kas terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
b. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan menjadi alat bantu bagi
perusahaan untuk menilai apakah penerbitan laporan keuangan memiliki pengaruh terhadap harga saham perusahaan.
c. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambilan
keputusan untuk membeli atau menjual saham. d.
Bagi peneliti lain, sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut pada bidang yang sama.
Universitas Sumatera Utara
21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pasar Modal Indonesia
a. Pengertian Pasar
Modal
Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai:
“Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Sedangkan Horne 2005:39 mendefinisikan pasar modal sebagai:
“Pasar yang berkaitan dengan utang dan instrumen ekuitas seperti saham dan obligasi yang relatif berjangka panjang lebih dari satu tahun”.
Pasar modal yang dalam istilah asingnya disebut “capital market” pada hakikatnya adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan
pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas, dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan
sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi, sedangkan tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan
bursa efek. Oleh karena itu bursa efek merupakan arti dari pasar modal secara fisik. Untuk kasus di Indonesia bursa efek ini dinamakan Bursa Efek Indonesia
BEI.
Universitas Sumatera Utara
22 Kegiatan jual-beli saham dan Obligasi di Indonesia sebenarnya telah
dimulai pada Abad ke-19, yaitu dengan berdirinya cabang bursa efek Vereniging Voor de Effectenhandel di Batavia pada tanggal 14 Desember 1912. Kegiatan
usaha bursa pada saat itu adalah memperdagangkan saham dan obligasi perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia,
Obligasi Pemerintah Kotapraja dan sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh Kantor Administrasi di Belanda. Selain cabang
di Batavia, selanjutnya diikuti dengan pembukaan cabang Semarang dan Surabaya. Sejak terjadi perang dunia ke-2, Pemerintah Hindia Belanda menutup
ketiga bursa tersebut pada tanggal 17 Mei 1940 dan mengharuskan semua efek disimpan pada bank yang telah ditunjuk.
Pasar modal di Indonesia mulai aktif kembali pada saat Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan obligasi pemerintah dan mendirikan bursa
efek di Jakarta, yaitu pada tanggal 31 Juni 1952. Keadaan ekonomi dan politik yang sedang bergejolak pada saat itu telah menyebabkan perkembangan bursa
berjalan sangat lambat yang diindikasikan oleh rendahnya nilai nominal saham dan obligasi, sehingga tidak menarik bagi investor. Secara umum
perkembangan pasar modal indonesia dibagi kedalam 3 era, yaitu: 1
Pra-Deregulasi 1976 - 1987 2
Era Deregulasi 1987 - 1990 3
Masa Konsolidasi 1991 - sekarang
Universitas Sumatera Utara
23
b. Instrumen Pasar
Modal
Pasar modal merupakan pasar bagi instrumen finansial jangka panjang lebih dari satu tahun jatuh temponya. Instrumen yang dimaksud adalah semua surat
berharga sekuritas yang diperdagangkan di bursa. Menurut Tandelilin 2001:39, jenis sekuritas yang diperdagangkan di bursa
efek adalah sebagai berikut: “1. Saham Biasa
2. Saham Preferen 3. Obligasi
4. Obligasi Konversi 5. Right Issue
6. Waran 7. Reksadana“
Saham stock merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer diantara instrumen-instrumen pasar modal lainnya. Menerbitkan saham
merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang
banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Kismono 2001:416 menyatakan: “Saham merupakan sebuah piagam yang berisi aspek-aspek penting bagi
perusahaan, termasuk hak dari pemilik saham dan hak khusus yang dimilikinya berkaitan dengan kepemilikan saham. Contohnya adalah hak
mendapatkan pendapatan tetap dari perusahaan disamping punya kewajiban untuk ikut menanggung risiko bila perusahaan dilikuidasi. Pemilik saham
juga berhak mengontrol perusahaan sesuai dengan kapasitas jumlah saham yang dimilikinya melalui rapat umum pemegang saham dengan menggunakan
hak suara yang dimilikinya”
Universitas Sumatera Utara
24 Saham dapat dibedakan menjadi saham preferen dan saham biasa. Saham
preferen merupakan gabungan hybrid antara obligasi dan saham biasa, artinya, disamping memiliki karakteristik seperti obligasi, juga memiliki karakteristik
saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya, saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen memberikan pilihan
tertentu atas hak pembagian deviden. Ada pembeli saham preferen yang menghendaki penerimaan deviden yang besarnya tetap setiap tahun, ada pula yang
menghendaki didahulukan dalam pembagian deviden, dan lain sebagainya. Memiliki karakteristik saham biasa, sebab tidak selamanya saham preferen bisa
memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki pemegangnya, jika suatu ketika emiten mengalami kerugian, maka pemegang saham preferen bisa tidak
menerima pembayaran deviden yang sudah ditetapkan sebelumnya. Perbedaannya dengan saham biasa adalah bahwa saham preferen tidak
memberikan hak suara kepada pemegangnya untuk memilih direksi ataupun manajemen perusahaan, seperti layaknya saham biasa.
Saham biasa sendiri adalah sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. Oleh
karena itu, pemegang saham mempunyai hak suara untuk memilih direktur ataupun manajemen perusahaan dan ikut berperan dalam pengambilan keputusan
penting perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Investor yang membeli saham biasa belum tentu akan mendapatkan
pendapatan secara tetap dari perusahaan, karena saham biasa tidak mewajibkan perusahaan untuk membayar sejumlah kas terhadap pemegang saham. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
25 sangat berbeda dengan obligasi yang memberikan pendapatan tetap dan waktu
jatuh tempo yang sudah ditentukan, sehingga saham mempunyai resiko yang relatif lebih besar dibandingkan obligasi. Meskipun investor tidak harus
memperoleh pendapatan yang tetap, investor dapat memanfaatkan fluktuasi harga saham untuk memperoleh keuntungan selisih harga saham capital gain.
Harga saham merupakan nilai pasar dari selembar saham sebuah perusahaan emiten pada waktu tertentu. Menurut Lubis 2006:60 “Harga pasar adalah harga
jual dari investor satu dengan investor lainnya”, dimana harga pasar saham bisa berubah-ubah dengan cepat, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1 Harapan dan perilaku investor,
2 Kondisi keuangan perusahaan,
3 Permintaan dan penawaran saham,
4 Tingkat efisiensi pasar modal.
2. Laporan Arus Kas
a.
Pengertian Laporan Arus Kas
Pada mulanya laporan arus kas belum merupakan bagian dari laporan keuangan, karena sebelum tahun 1971 pelaporan keuangan yang
direkomendasikan oleh Generally Accepted Accounting Principles GAAP hanya neraca dan laporan rugilaba. Dalam perkembangan berikutnya yang dilatar
belakangi oleh keinginan investor, kreditor dan pemakai lainnya muncul laporan dana sebagai bagian dari laporan keuangan. Akhirnya pada tahun 1961, American
Universitas Sumatera Utara
26 Institute and Certified Public Accountant AICPA mengakui pentingnya
penggunaan laporan arus kas dan mensponsori riset mengenai hal ini. Laporan arus kas baru diwajibkan pada tahun 1987 dengan dikeluarkannya
Statement of Financial Accounting Standar SFAS No. 95 oleh Financial Accounting Standard Board FASB tentang Statement of Cash Flow yang
kemudian menjadi efektif sebagai bagian dari laporan keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. FASB merekomendasikan untuk memasukkan laporan arus
kas sebagai bagian dari laporan keuangan untuk menaksir likuiditas perusahaan, fleksibilitas perusahaan dan keuangan, profitabilitas dan risiko.
Kieso 2002:716 memberikan definisi laporan arus kas sebagai berikut: “The Statements of Cash Flows is a primary statements that reports the cash
receipt, cash payment and net change resulting form the operating, investing and financial activities of and enterprise during a period in a format that
reconciles the beginning and ending cash balance.” Dari definisi yang dinyatakan oleh Kieso dapat diperoleh pemahaman bahwa
laporan arus kas merupakan laporan utama yang melaporkan mengenai penerimaan kas, pembayaran kas dan hasil perubahan dalam nilai bersih dari
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan pada suatu periode tertentu. Di Indonesia, usaha untuk meningkatkan pengungkapan laporan keuangan
ditandai dengan dikeluarkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 2 pada tanggal 7 September 1994 oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI yang
mulai berlaku tanggal 1 Januari 1995. Pada PSAK No.2 dinyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan
Universitas Sumatera Utara
27 tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap
periode penyajian pelaporan keuangan.
b. Klasifikasi Laporan Arus Kas
Menurut PSAK No. 2 paragraf 9 IAI:2007, laporan arus kas melaporkan 3 klasifikasi aktivitas, yaitu:
“Lapoaran arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.”
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan principal revenue activities. Oleh karena itu, arus kas tersebut umumnya berasal
dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan
salah satu metode, yaitu: 1
Metode Langsung: dengan penggunaan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.
2 Metode Tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih
disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi Menurut PSAK No. 2 paragraf 13 IAI:2007 antara lain:
“1.Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, 2.Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain-lain,
Universitas Sumatera Utara
28 3.Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa,
4.Pembayaran kas kepada karyawan, 5.Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
dengan premi, 6.Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali bila
dapat diidentifikasi secara khusus, 7.Penerimaa dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan
transaksi usaha dan perdagangan.”
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang aktiva tidak lancar serta investasi lain yang
tidak termasuk dalam setara kas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut PSAK No. 2 paragraf 15 IAI:2007adalah:
“1.Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang
dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri, 2.Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, aktiva tak
berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, 3.Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain,
4.Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya kecuali dilakukan oleh lembaga keuangan,
5.Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forwad contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali jika kontrak tersebut
dilakukan untuk tujuan perdagangan atau diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.”
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan
berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas
pendanaan menurut PSAK No. 2 paragraf 16 IAI:2007 adalah: “1.Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen pasar modal lainnya,
2.Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik saham perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
29 3.Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan
pinjaman lainnya, 4.Pelunasan pinjaman,
5.Pembayaran kas sewa guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan.”
c. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas
PSAK No. 2 paragraf 1 IAI:2007 menyatakan bahwa tujuan laporan arus kas adalah sebagai berikut:
“Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan
ekonomi, para pemakai laporan keuangan perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta
kapasitas perolehannya. Tujuan pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui
laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan financing selama suatu periode
akuntansi.”
Arus kas merupakan jiwa bagi setiap perusahaan dan fundamental bagi eksistensi sebuah perusahaan serta menunjukkan dapat tidaknya perusahaan
membayar semua kewajibannya. Apabila digunakan bersama dengan laporan keuangan lainnya seperti neraca, laporan rugilaba, laporan arus kas mempunyai
kegunaan memberikan informasi untuk: 1
Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi kas,
2 Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkaan kas dan setara kas,
3 Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang
arus kas masa depan dari berbagai perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
30 4
Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah waktu dan kepastian arus kas masa depan,
5 Menilai kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan
hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
Laporan Arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas baik dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi tersebut akan membantu
menunjukkan bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang melaporkan kerugian tetap dapat membeli aktiva tetap atau membayar dividen. Pelaporan kenaikan dan
penurunan kas bersih menjadi berguna bagi investor, kreditor dan pihak lainnya ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber dana perusahaan yang
paling likuid yaitu kas.
d. Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham
Harga saham sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor-faktor secara makro dalam artian pengaruh internal perusahaan contohnya: penggantian
direktur, perubahan kebijakan manajemen dan pengaruh eksternal contohnya: fluktuasi, laju inflasi, kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi negara
bersangkutan, tetapi pada penelitian ini harga saham dilihat secara mikro yaitu kinerjaprestasi perusahaan, yang dalam penelitian adalah informasi dari laporan
arus kas. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan dengan cara paling sesuai dengan bisnis perusahaan. Klasifikasi
Universitas Sumatera Utara
31 menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna
laporan untuk menilai pengaruh aktivitas terhadap posisi keuangan perusahaan serta jumlah kas dan setara kas.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan principal revenue activities dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas
investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar
dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
Livnat dan Zarowin 1990 dari penelitian Daniati 2006 yang menguji komponen arus kas menemukan bukti bahwa komponen arus kas mempunyai
hubungan yang lebih kuat dengan return saham dibanding hubungan total arus kas dengan return. Ini terlihat dari model penelitian yang menunjukkan unexpected
cash flows atau outflows dari operasi dalam periode tertentu akan mempengaruhi harga saham, sehingga diharapkan komponen arus kas dari aktivitas operasi
mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham. Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau
pelepasan aktiva jangka panjang dan investasi yang tidak termasuk dalam pengertian setara kas. Aktivitas ini berhubungan dengan sumber daya yang
bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan seperti pembelian mesin produksi, tanah, dan gedung. Mengutip dari Livnat dan Zarowin
Universitas Sumatera Utara
32 1990 dari penelitian Fitra 2007 menyatakan bahwa kenaikan investasi
memungkinkan timbulnya arus kas masa depan yang lebih tinggi apabila kinerja perusahaan baik, yang berarti perubahan arus kas dari aktivitas investasi
mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada saat pengumuman investasi baru.
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi hutang jangka panjang dan modal perusahaan. Aktifitas ini
terkait dengan bagaimana perusahaan memperoleh dana dari pihak luar seperti pinjamanhutang atau penjualan saham apabila dana dari aktifitas operasi tidak
mencukupi, untuk mendanai investasi pertumbuhan perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka panjangnya serta pembayaran
dividen kepada investor dari kas yang tersisa dari kegiatan operasinya. Jensen 1986 dalam penelitian Fitra 2007 menyatakan bahwa dengan adanya hutang
dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash flow secara berlebihan oleh manajemen, dengan demikian menghindari investasi yang sia-sia.
Diduga investor telah memanfaatkan informasi dari aktivitas pendanaan guna menilai apakah perusahaan sudah memanfaatkan sebaik-baiknya modal yang ada
untuk membantu pelaksanaan kegiatan operasional dan investasinya, sedangkan Miller dan Rock 1985 dari penelitian Daniati 2006 dengan teori sinyal
signaling theory menjelaskan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari kas karena akan berpengaruh terhadap arus kas dari
operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang, dengan demikian arus
Universitas Sumatera Utara
33 kas dari aktivitas pendanaan mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga
saham. Semakin baru, wajar dan baik informasi laporan arus kas yang diterima para
investor, diharapkan akan membawa pengaruh terhadap harga saham, karena informasi yang baru dapat membentuk suatu kepercayaan baru dikalangan para
investor. Selanjtnya kepercayaan baru itu dapat mengubah demand dan supply surat-surat berharga seperti saham dan obligasi yaitu dengan cara investor
bertransaksi di Bursa Efek Indonesia.
3. Teori Sinyal Signaling Theory
Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik
untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi
yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Apabila
pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.
Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi
tersebut, dimana pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik good news atau sinyal buruk
bad news. Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi
Universitas Sumatera Utara
34 investor, maka terjadi perubahan dalam harga saham saham, dimana harga saham
menjadi naik. Pengumuman informasi akuntansi memberikan sinyal bahwa perusahaan
mempunyai prospek yang baik di masa mendatang good news sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian pasar akan
bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam harga saham. Dengan demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi keuangan
ataupun sosial politik terhadap fluktuasi harga saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar. Efisiensi pasar merupakan konsep dasar yang bisa membantu kita
memahami bagaimana sebenarnya mekanisme harga yang terjadi di pasar modal. Hanafi 2002:244 secara teoritikal membedakan pasar modal yang efisien
kedalam tiga kategori sebagai berikut: a.
Efisiensi bentuk lemah Weak Form Pasar dikatakan dalam bentuk lemah jika harga mencerminkan informasi
masa lampau. Implikasi dari efisiensi bentuk lemah adalah investor tidak akan memperoleh keuntungan abnormal yang konsisten dengan
menggunakan informasi masa lampau. Hal ini menggambarkan bahwa informasi masa lampau tidak bisa dipakai untuk memprediksi harga
dimasa mendatang.
b. Efisiensi bentuk setengah kuat Semistrong Form
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat jika harga-harga mencerminkan informasi yang dipublikasikan. Contoh informasi yang
dipublikasikan adalah pengumuman laporan keuangan, penggumuman keputusan kontrak, pengumuman dividen, pengumuman peraturan
tertentu, dan lainnya. Implikasi dari kondisi tersebut adalah investor tidak akan memperoleh keuntungan abnormal yang konsisten dengan
menggunakan informasi yang dipublikasikan, dimana pada waktu informasi dipublikasikan, harga langsung berubah menyesuaikan terhadap
informasi tersebut. Penyesuaian terjadi secara penuh, sehingga sesudah publikasi informasi tersebut, harga menjadi stabil lagi.
c. Efisiensi bentuk kuat Strong Form
Universitas Sumatera Utara
35 Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga mencerminkan
informasi yang bersifat pribadi, dan juga informasi lainnya yang dipublikasikan dan masa lalu. Informasi pribadi inside information
adalah informasi yang belum dipublikasikan. Biasanya informasi tersebut hanya beredar dikalangan orang dalam insiders, seperti direksi-direksi
perusahaan. Implikasi dari kondisi tersebut adalah investor tidak bisa memperoleh keuntungan abnormal dengan menggunakan informasi dalam,
dan juga semua informasi yang ada. Tentu saja bentuk efisiensi semacam ini merupakan bentuk efisiensi yang sangat ekstrim, dan barangkali masih
jauh dari kenyatan.
Sendi pokok dalam gagasan dasar pasar efisien setengah kuat adalah bahwa semua partisipan pasar mengetahui informasi publik karena inti dari informaasi
yang terkandung dalam laporan arus kas ditujukan untuk dipublikasikan. Jika seperangkat informasi secara luas diketahui oleh partisipan pasar publik pada
saat yang sama, dan jika mereka sepakat dengan implikasi tersebut terhadap harga saham, persaingan akan menggerakkan harga pada pasar tersebut. Ini berarti para
investor hanya bisa berharap untuk mendapatkan keuntungan atas saham yang seimbang dengan resikonya. Sehubungan dengan informasi akuntansi, seseorang
tidak bisa mengharapkan pasar bereaksi kecuali jika informasi tersebut berguna. Informasi yang berguna dalam konteks ini adalah informasi yang relevan dan
dapat dipercaya bagi pihak yang berkepentingan. Teori
Sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan
perusahaan untuk memberikan informasi adalah karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih
banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar investor, kreditor.
Universitas Sumatera Utara
36 Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik atau pun pihak
yang berkepentingan lainnya contoh: investor. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan,
laporan apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang
menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna bagi
investor dan kreditor terutama sekali karena kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya, yang akan digunakan untuk membuat
keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis, termasuk laporan arus kas karena laporan arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan sehingga
laporan arus kas seharusnya juga berguna untuk pengambilan keputusan. Investor diharapkan melaksanakan analisis terhadap laporan arus kas, sehingga mereka
akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain informasi tersebut akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.
4. Teori Asimetri Informasi Assymetric Information Theory
Asymmetric Information atau ketidaksamaan informasi adalah situasi di mana
manajer memiliki informasi yang berbeda yang lebih baik mengenai kondisi atau prospek perusahaan dari pada yang dimiliki investor Brigham, 1999:35
dalam Susetyo, 2006. Asimetri informasi ini terjadi karena pihak manajemen
Universitas Sumatera Utara
37 mempunyai informasi yang lebih banyak dari pada para investor Husnan,
2003:325. Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka
melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi
asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar tentang informasi keuangan yang dapat
dipercaya yang akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang Wolk, 2000 dalam Sari, 2006, dengan demikian penerbitan
laporan arus kas sebagai salah satu bagian dari laporan keuangan akan menyebabkan investor dapat menilai kondisi keuangan perusahaan dan
mengurangi informasi asimetris.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh informasi arus kas terhadap harga saham antara lain:
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tahun Penelitian
Peneliti Judul Hasil
Penelitian 1998 Ambar
Pengaruh Publikasi
Laporan Arus Kas Terhadap Volume
Perdagangan Saham Perusahaan Di Bursa
Efek Jakarta. Dari hasil analisis terhadap
37 emiten yang sahamnya aktif diperdagangkan pada
periode tahun 1991 hingga 1994, didapati bahwa
periode 1991 dan 1992 tidak terjadi reaksi pasar
berupa perubahan rata-rata volume perdagangan saham
Universitas Sumatera Utara
38 yang signifikan sedangkan
pada publikasi laporan keuangan desember 1993
dan 1994 terdapat reaksi pasar berupa peningkatan
volume perdagangan saham.
1999 Yen Pengaruh Informasi
Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan
Saham Di Pasar Modal.
Menunjukkan bahwa arus kas dari aktifitas operasi
memiliki hubungan positif dengan volume
perdagangan saham, sedangkan arus kas dari
aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas
pendanaan tidak memiliki pengaruh terhadap volume
perdagangan saham.
2006 Daniati Pengaruh
Kandungan Informasi Komponen
Laporan Arus Kas, Laba Kotor Dan Size
Perusahaan Terhadap Expected Return
Saham. Pada penelitian yang
melakukan pengamatan pada sektor industri textile
dan automotive yang terdaftar di BEJ periode
tahun 1999-2004, dengan sampel sebanyak 34
perusahaan tersebut ditemukan bahwa variabel
arus kas dari aktivitas investasi, laba kotor dan
ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap expected return saham.
2006 Susanto Relevansi Nilai
Informasi Laba Dan Aliran Kas Terhadap
Harga Saham Dalam Kaitannya Dengan
Siklus Hidup Perusahaan.
Dari penelitian yang dilakukan pada periode
1993-2003 dengan menggunakan sampel
sebanyak 278 perusahaan ditemukan bahwa siklus
hidup perusahaan mempengaruhi relevansi
informasi laba dan aliran kas terhadap harga saham,
Universitas Sumatera Utara
39 dimana aliran kas investasi
dan aliran kas pendanaan mempunyai value-relevance
pada tahap start-up sedangkan laba, aliran kas
operasi, aliran kas pendanaan mempunyai
value-relevance pada tahap growth. Sedangkan tahap
mature laba dan komponen aliran kas mempunyai
value-relevance sedangkan pada tahap decline aliran
kas operasi dan aliran kas pendanaan yang
mempunyai
value- relevance.
2007 Fitra Pengaruh Informasi
Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan
Saham Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta
Menunjukkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi
dan pendanaan memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap volume perdagangan saham
perusahaan manufaktur di BEJ periode 2003-2006.
Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap volume
perdagangan saham.
Penelitian ini merupakan penelitian replika atas
penelitian Yen 1999.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis