23
b. Instrumen Pasar
Modal
Pasar modal merupakan pasar bagi instrumen finansial jangka panjang lebih dari satu tahun jatuh temponya. Instrumen yang dimaksud adalah semua surat
berharga sekuritas yang diperdagangkan di bursa. Menurut Tandelilin 2001:39, jenis sekuritas yang diperdagangkan di bursa
efek adalah sebagai berikut: “1. Saham Biasa
2. Saham Preferen 3. Obligasi
4. Obligasi Konversi 5. Right Issue
6. Waran 7. Reksadana“
Saham stock merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer diantara instrumen-instrumen pasar modal lainnya. Menerbitkan saham
merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang
banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Kismono 2001:416 menyatakan: “Saham merupakan sebuah piagam yang berisi aspek-aspek penting bagi
perusahaan, termasuk hak dari pemilik saham dan hak khusus yang dimilikinya berkaitan dengan kepemilikan saham. Contohnya adalah hak
mendapatkan pendapatan tetap dari perusahaan disamping punya kewajiban untuk ikut menanggung risiko bila perusahaan dilikuidasi. Pemilik saham
juga berhak mengontrol perusahaan sesuai dengan kapasitas jumlah saham yang dimilikinya melalui rapat umum pemegang saham dengan menggunakan
hak suara yang dimilikinya”
Universitas Sumatera Utara
24 Saham dapat dibedakan menjadi saham preferen dan saham biasa. Saham
preferen merupakan gabungan hybrid antara obligasi dan saham biasa, artinya, disamping memiliki karakteristik seperti obligasi, juga memiliki karakteristik
saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya, saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen memberikan pilihan
tertentu atas hak pembagian deviden. Ada pembeli saham preferen yang menghendaki penerimaan deviden yang besarnya tetap setiap tahun, ada pula yang
menghendaki didahulukan dalam pembagian deviden, dan lain sebagainya. Memiliki karakteristik saham biasa, sebab tidak selamanya saham preferen bisa
memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki pemegangnya, jika suatu ketika emiten mengalami kerugian, maka pemegang saham preferen bisa tidak
menerima pembayaran deviden yang sudah ditetapkan sebelumnya. Perbedaannya dengan saham biasa adalah bahwa saham preferen tidak
memberikan hak suara kepada pemegangnya untuk memilih direksi ataupun manajemen perusahaan, seperti layaknya saham biasa.
Saham biasa sendiri adalah sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. Oleh
karena itu, pemegang saham mempunyai hak suara untuk memilih direktur ataupun manajemen perusahaan dan ikut berperan dalam pengambilan keputusan
penting perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Investor yang membeli saham biasa belum tentu akan mendapatkan
pendapatan secara tetap dari perusahaan, karena saham biasa tidak mewajibkan perusahaan untuk membayar sejumlah kas terhadap pemegang saham. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
25 sangat berbeda dengan obligasi yang memberikan pendapatan tetap dan waktu
jatuh tempo yang sudah ditentukan, sehingga saham mempunyai resiko yang relatif lebih besar dibandingkan obligasi. Meskipun investor tidak harus
memperoleh pendapatan yang tetap, investor dapat memanfaatkan fluktuasi harga saham untuk memperoleh keuntungan selisih harga saham capital gain.
Harga saham merupakan nilai pasar dari selembar saham sebuah perusahaan emiten pada waktu tertentu. Menurut Lubis 2006:60 “Harga pasar adalah harga
jual dari investor satu dengan investor lainnya”, dimana harga pasar saham bisa berubah-ubah dengan cepat, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1 Harapan dan perilaku investor,
2 Kondisi keuangan perusahaan,
3 Permintaan dan penawaran saham,
4 Tingkat efisiensi pasar modal.
2. Laporan Arus Kas