55
a. Visi
Terwujudnya pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dengan gangguan penglihatan menjadi pribadi yang mandiri, taqwa, cerdas dan
terampil dalam masyarakat inklusif
b. Misi
1. Mengurangi dampak gangguan penglihatan melalui intervensi dini baik usia maupun kemampuan dan rehabilitasi
2. Meningkatkan memperluas pengetahuan, wawasan, pengalaman dan sikap percaya diri melalui pendidikan inklusif
3. Meningkatkan keterampilan dan memperluas peluang kerja melalui pendidikan inklusif
4. Mendorong terwujudnya
kesamaan hak
dan kesempatan
melalui kesetaraan perlakuan
B. Perpustakaan Sekolah Luar Biasa-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta
1. Sejarah Singkat
a. Awal Berdiri
Perpustakaan SLB-A PTN Jakarta berdiri seiring dengan berdirinya Sekolah Luar Biasa Tunanetra SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta, yaitu
sejak gedung SLB-A PTN Jakarta diresmikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Soeharto pada tanggal 9 Desember 1981. Pembukaan sekolah ini
56
merupakan realisasi dari salah satu program Nasional dalam usaha peningkatan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan bagi anak berkelainan
sekaligus sebagai puncak acara kegiatan Tahun Internasional para Carcat 1981. Perpustakaan SLB-A PTN Jakarta, termasuk salah salah satu bangunan
utama yang dipersiapkan Pemerintah untuk menunjang aktivitas kegiatan belajar mengajar. Bangunan ini sangat memadai bagi sebuah perpustakaan Braille yang
bertaraf Nasional, luas bangunan perpustakaan secara keseluruhan 172 M2 yang terbagi dalam 5 lokal ruang dengan ukuran berpariasi sesuai peruntukkannya.
Secara garis besar perkembangan Perpustakaan Braille SLB-A PTN Jakarta akan digambarkan sebagai berikut:
b. Periode Tahun 1981-1982 Periode tahun 1981 – 1982, SLB-A PTN belum memiliki murid dan
tenagapegawai yang memadai, maka pengelolaan gedung utama Perpustakaan Braille SLB-A PTN diadakan kerjasama dengan pihak swasta, dengan demikian
sejak berdirinya gedung perpustakaan Braille tersebut dikelola sepenuhnya oleh pihak swasta, yaitu dengan
nama “Dian Netra” Kelompok Tenaga Sukarela Penyalin Huruf Braille yang tenaga kerjanya kaum Ibu-ibu. Kelompok tenaga ini
di samping pengelolaan perpustakaan juga pelayanan pembraillean buku-buku yang dibutuhkan
para siswa-siwi SLB-A PTN khususnya para tunanetra di
sekolah lain. Kelompok Ibu-ibu ini cukup memberikan kontribusi yang baik dalam penyediaan buku-buku braille dan banyak dimanfaatkan oleh siswa-siswi
tunanetra khususnya di Jakarta. Namun dari jumlah 5 lima ruang yang ada hanya 2 dua ruang saja yang diperbolehkan dipergunakan, tiga ruang selebihnya
57
dipergunakan untuk ruang lain-lain. Kerjasama ini berlangsung kurang lebih 8 delapan tahun.
c. Periode Tahun 1983-1995 Seiring dengan perjalanan waktu, pada tahun 1985, diangkat kepala
sekolah SLB-A Pembina pertama dari Staf Dikdasmen, yaitu Ibu. Dra. T.S. Soekini Pradopo, secara berangsur SLB-A Pembina memiliki jumlah murid yang
cukup, seiring dengan itu pula SLB-A PTN merintis perpustakaan dengan bekerjasama dengan SLB-A Negeri Jakarta yang sudah lama memiliki
perpustakaan dan kebetulan antara SLB-A PTN dengan SLB-A Negeri Jakarta berada dalam satu lokasi dan satu atap dipergunakan oleh dua lembaga dengan
garapan layanan pendidikan yang sama untuk tunanetra. Perpustakaan yang dirintis bersama sama ini berada dilokasi gedung utama
sekolah dengan luas bangunan seluruhnya 144 m2 dan untuk administrasi 48 m2. Walaupun masa perintisan perpustakaan ini sudah memiliki tenaga khusus sebagai
ketuanya pada saat itu adalah Ibu. Woeryati, BA tenagastaf SLB-A Negeri Jkt, dan dibantu oleh Bp. Maryono guru SLB-A Negeri Jkt, Bpk. Dedi Supriadi guru
SLB-A PTN Jkt, Bpk. Suyitno alm, staf SLB-A Negeri Jkt, Bpk. Gumbreg staf SLB-A Negeri Jkt. Tugas pengelola perpustakaan di samping memberikan
layanan peminjaman buku, juga memproduksi buku braille dengan menggunakan alat yang cukup baik pada saat itu. Pengelolaan Perpustakaan dibawah
kepemimpinan Ibu. Woeryati ini cukup berkembang hingga kepindahannya Ibu. Woeryati ke Yogyakarta sekitar tahun 19891990, selanjutnya kepemimpinan
diserahkan kepada Bapak. Maryono tunanetra, dan tetap dibantu Bpk. Dedi
58
Supriadi guru SLB-A PTN Jkt, Bpk. Suyitno alm, staf SLB-A Negeri Jkt, Bpk. Gumbreg staf SLB-A Negeri Jakarta.
d. Periode Tahun 1996-2000 Pada masa kepemimpinan Kepala Sekolah Bpk. Drs, H. Harsana. Petugas
perpustakaan diserahkan pengelolaannya kepada Bpk. Drs. Dedi Supriadi, di samping bertugas di perpustakaan juga mengajar bidang studi orientasi dan
mobilitas. Mengingat jumlah murid SLB-A PTN semakin bertambah, terketuk hati ingin melanjutkan cita-cita yang telah teridam-idamkan lama, yaitu
mengnginkan adanya model perpustakaan bertaraf nasional sebagai contoh bagi sekolah sejenis lainnya. Dengan seizin kepala sekolah perpustakaan yang semula
menggunakan ruangan berukuran 96 m2 di gedung utama sekolah dipindahkan ke gedung khusus perpustakaan secara terpisah dari gedung utama sekolah,
sedangkan Kelompok Penyalin Huruf Braille Dian Netra pindah tempat ke ruang lain, kepindahan “Dian Netra” ini bertepatan juga dengan sudah habisnya masa
kontrak kerjasamanya. Pada masa itu pengelolaan perpustakaan dirasakan cukup baik, walaupun belum optimal, baik dalam penataan maupun pelayanan bagi para
pengunjung, karena masih belum juga ada tenaga tambahan yang bisa membantu dalam pengelolaannya.
e. Periode Tahun 2001-2003 Tahun 2001-2003 terjadi pergantian pimpinan sekolah, Kepala sekolah
lama Bpk. Drs. H. E. Harsana sudah purnabakti, dan untuk sementara ditugaskan Bpk. Drs. Dedi Supriadi sebagai PLH Pelaksana Harian Kepala SLB-A PTN
Jakarta, pada masa periode ini pengelolaan perpustakaan diserahkan atau
59
diberikan tugas kepada Ibu. Yuyu, S.Pd dan Ibu. Dra. Sunarni, keduanya pernah mengikuti pelatihan
pengelolaan perpustakaan, sehingga mendapat tugas
tambahan rangkap di samping mengajar di kelas juga mengelola perpustakaan. pada masa ini pun pengelolaan perpustakaan dirasakan juga belum optimal, hal ini
mungkin di samping waktu yang terbatas, juga pengetahuan dan praktik lapangan masih kurang. Namun walaupun demikian kesungguhan mereka sangat baik.
Pada masa ini pula perkembangan pengadaan buku perpustakaan sudah cukup memadai, karena bertepatan pada kepempimpinan PLH. Drs. Dedi
Supriadi, SLB-A Pembina Tingkat Nasional mendapat bantuan dari pemerintah tentang alat-alat pencetak huruf braille yang sangat memadai hasil kerjasama
pemerintah indonesia dengan pihak Norwegia. sehingga pada masa ini pula kebutuhan buku untuk diperpustakaan bisa tersedia lengkap.
f. Periode Tahun 2002-2008 Pada saat periode ini terjadi pergantian pimpinan, PLH. Kepala SLB-A
PTN Drs. Dedi Supriadi diganti oleh Dra. Kartini, M.Phil. SNE sebagai Kepala Sekolah Depinitif, dan pengelolaan perpustakaan diserahkan kepada Bpk. Drs.
Dedi Supriadi, di samping tugas diperpustakaan juga mengajar di kelas, serta mendapat
tugas di
Dinas Propinsi
DKI Jakarta,
sehingga pengelolaan
perpustakaan sempat tersendat. Namun hanya berlangsung satu tahun, tahun 2003 Bpk. Drs. Dedi Supriadi mendapat bea siswa dari pemerintah Norwegia untuk
melanjutkan pendidikan S2 di UPI Bandung, dan oleh kepala sekolah pengelolaan perpustakaan diserahkan kepada Bpk. Hartono Widodo, S.Pd juga seorang guru
guru Bahasa Indonesia di SLB-A PTN Jakarta. Penataan terus dilakukan, namun
60
pelayanan belum optimal karena beliau merangkap sebagai guru yang tugasnya pun cukup berat semua dilakukannya secara sukarela dan penuh pengabdian.
Tahun 2005, sekembalinya Drs. Dedi Supriadi, M.Pd, selesai mengikuti pendidikan,
pengelolaan perpustakaan diserahkan kembali kepadanya. Seiring dengan berjalannya waktu penataan pun terus dilakukan dan pengadministrasian
buku, layanan peminjaman pun cukup tertib dan buku-buku tertata dengan baik disesuaikan dengan kebutuhan siswa, serta memudahkan siswa dalam mencari
buku yang dibutuhkan. Pada tahun 2007 berdasarkan hasil akreditasi yang dilakukan oleh Tim
Badan Akreditasi Nasional, fasilitas pendukung pembelajaran “perpustakaan braille SLB-A PTN” dinilai “Sangat Baik”. Hal ini terlihat dari cara pengelolaan
maupun dalam pengadministrasiannya. Selanjutnya masih dalam masa kepemimpinan Dra. Kartini, M.Phil. SNE
Kepala SLB-A PTN periode 2002 hingga 2008, perpustakaan braille SLB-A PTN mendapat tambahan ruang baru, namun kondisi ruang-ruang lainnya sudah
memprihatinkan sepertinya tidak nyaman lagi untuk dijadikan sebagai ruang baca yang nyaman, sehingga buku-buku yang ada dipadatkan ke dalam ruang bangunan
baru. Pada masa ini pengelolaan perpustakaan mengalami perkembangan cukup baik.
g. Periode Tahun 2009 sampai sekarang Pada bulan Januari 2009 terjadi pergantian pimpinan sekolah, pimpinan
lama Dra. Kartini, M.Phil.SNE dimutasi ke wilayah Jakarta Barat, dan diganti oleh pimpinan baru yaitu Bapak Kastono, S.Pd, pada masa pimpinan beliau
61
perpustakaan braille dipindahkan kembali ke gedung utama sekolah berada di lingkungan kelas belajar siswa-siswi. Sedangkan yang semula perpustakaan
digunakan untuk kegiatan pendidikan di kelas bagi murid tunanetra ganda MDVI. Dengan kepindahan perpustakaan ini tentunya perlu penataan ulang dan
sangat selektif mengingat ruangan yang ada sekarang sangat tidak memadai karena ruang tersebut hanya berukuran luas 96 m2, sehingga jumlah banyak judul
buku yang ada tidak terakomodasi semua di dalam rak. Pengelolaan perpustakaan saat ini mengalami penurunan, baik dalam hal
pemberian layanan peminjaman kepada muridjuga guru, pengadministrasian buku, pengklasifikasian, penempatan buku, hal ini disebabkan tidak adanya tenaga
khusus yang bertugas, saat ini petugas pengelola perpustakaan Bapak Drs. Dedi Supriadi, M.Pd juga merangkap sebagai guru kelas di kelas khusus tunanetra
ganda. Sehingga dengan demikian pengelolaan secara keseluruhan perpustakaan kurang maksimal.
2. Fasilitas Perpustakaan SLB-A PTN