Kajian Tentang Pembelajaran Remidial

29 2. Fungsi Metode fonik Metode fonik memberikan suatu dasar bagi anak-anak dalam lafal yang berbeda-beda dari masing –masing simbol huruf. Sehingga dapat disampaikan bahwa metode ini dapat berfungsi sebagai berikut : a. Memperjelas proses penangkapan informasi dari guru kepada siswa, sehingga proses dan hasil belajar akan lancar serta meningkat. b. Metode ini dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi dan minat siswa untuk belajar membaca. c. Metode ini dapat memaksimalkan kemampuan berbagai indera. d. Membuat siswa lebih aktif selama proses aktivitas selama kegiatan

D. Kajian Tentang Pembelajaran Remidial

1. Pengertian Pembelajaran Remidial Dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas, ditemukan beberapa siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata atau kurang tuntas dalam satu mata pelajaran atau lebih. Sering kali pembelajaran yang belum tuntas ini sebagai materi prasyarat untuk mengikuti materi atau pembelajaran selanjutnya. Dan apabila siswa tersebut belum tuntas pada materi sebelumnya akan membuat siswa tersebut mengalami kesulitan pada materi-materi selanjutnya. 30 Menurut Endang Supartini 2001, pengajaran remidial ialah upaya guru untuk melakukan pembelajaran yang ditujukan pada menyembuhkan atau perbaikan usaha belajar, baik secara keseluruhan atau sebagian siswa yang mengalami kesulitan belajar supaya dapat meningkatkan belajarnya secara optimal, sehingga dapat memenuhi ktiteria keberhasilan minimal yang diharapkan. Pengajaran remedial bertujuan untuk a meningkatkan prestasi belajar siswa, b mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran berikutnya, c mengembangkan kepribadian dan penyesuaian diri dalam belajar, d mengatasi hambatan belajar yang terjadi, e dapat menyelesaikan tugas belajar yang diberikan. belajar yang terjadi, e dapat menyelesaikan tugas belajar yang diberikan. Strategi belajar dalam pembelajaran remedial lebih menyesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa, tingkat penguasaan materi, pengetahuan keterampilan prasyarat yang dimiliki. Beberapa ciri-ciri pengajaran remedial dapat dideskripsikan : a. Pengajaran remedial dilakukan setelah diketahui kesulitan belajar, dan dilakukan dengan memberikan pelayanan khusus sesuai dengan jenis, sifat dan latar belakang kesulitan belajarnya. b. Tujuan instruksional disesuaikan dengan kesulitan yang dihadapi. c. Metode pengajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan karakteristik kesulitan belajarnya. 31 d. Pelaksanaan pengajaran remedial dapat bekerjasama dengan beberapa pihak, seperti pembimbingkonselor, psikolog, dokter atau ahli lain yang terkait. Tujuan pengajaran remidial menurut Endang Supartini, 2001 adalah sebagai berikut: a. Membantu meningkatkan prestasi belajar siswa b. Untuk mencapai kriteria standar kemampuan minimal yang telah direncanakan c. Dapat membantu mengatasi hambatan belajar yang dialami siswa d. Menemukan dan mengembangkan cara belajar yang baru sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa e. Agar siswa mampu memahami dirinya sendiri, baik kekurangan maupun kelebihan yang dimiiki f. Dapat melaksanakan tugas belajar sesuai dengan harapan guru. Menurut Jessica Grainger 2003:204, program pelatihan bagi anak-anak dengan kelemahan membaca memerlukan intervensi yang sistematis, terstruktur, koheren, kokoh dan dapat dievaluasi. Siswa dengan kesulitan demikian tidak dapat hanya diberikan rangsangan dalam bentuk bahan cetak tetapi memerlukan pengajaran yang melibatkan keterampilan berkelanjutan dan intensif. Dalam proses pembelajaran, bila memungkinkan dipertimbangkan rasio antara guru dengan siswa adalah 1:1 atau kelompok kecil yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran remedial adalah salah satu 32 program yang melayani anak dengan kesulitan belajar, dengan catatan bahwa mereka memerlukan waktu belajar yang lebih banyak untuk dapat menuntaskan materi. Ketuntasan masing-masing siswa dalam pengajaran remedial harus dimonitor dan dikembangkan sebagai pertimbangan untuk program pengajaran materi selanjutnya. Dengan demikian pembelajaran remidial adalah dipilih sebagai setting penelitian dengan tujuan sebagai usaha yang dilakukan untuk membantu dan melayani siswa agar memperoleh ketuntasan materi yang belum dikuasai dengan disesuaikan dengan karakter dan kemampuan siswa sehingga pembelajaran dengan setting remidial dianggap sesuai dengan karakteristik siswa.

E. Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PRISKABER (PRISMA KATA BERGAMBAR) UNTUK ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN KELAS I SD

16 151 20

EFEKTIVITAS METODE FONETIKDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN Efektivitas Metode Fonetik Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Usia Dini.

0 2 14

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENGALAMAN BAHASA (LANGUAGE-EXPERIENCE APPROACH) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA :Penelitian Eksperimen dengan Single Subject Research pada Anak Berkesulitan Belajar Membaca Kelas

4 12 33

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS I SD NEGERI I BANGAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

1 4 17

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA.

1 4 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI AKOMODASI PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI KELAS III SD N BANGUNREJO 2.

0 2 157

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SAS (STRUKTUR ANALITIK SINTETIK) BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

0 0 207

KEEFEKTIFAN METODE LINGUISTIK PADA PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS II DI SD NEGERI MUSTOKOREJO.

0 0 218

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE FERNALD PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS II DALAM MODEL KELAS INKLUSI KLUSTER DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

1 14 213

KONTRTBUSI KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN SERTA KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK BERKESULITAN BELAJAR DI SD IMBAS GUGUS

1 1 81