Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus I

53

D. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus I

1. Rencana Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan pelaksanaan tindakan siklus I disusun sebagai salah satu langkah persiapan sebelum pelaksanaan tindakan yang sebenarnya dilakukan. Perencanaan tersebut dimulai dengan: a. Menentukan materi yang akan diajarkan kepada siswa. b. Mempersiapkan media pembelajaran yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. c. Mempersiapkan lembar test dan observasi. d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang mencakup pelaksanaan pembelajaran selama tindakan berlangsung. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri atas sepuluh kali pertemuan dengan rincian satu kali pertemuan untuk melaksanakan pretest dan delapan kali pertemuan untuk pelaksanaan tindakan serta satu kali pertemuan untuk pelaksanaan posttest. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam kelas remedial yang diambil pada jam pulang sekolah selama 45 menit. Selama tindakan berlangsung, guru kelas berperan sebagai pelaksana tindakan dan peneliti mengobservasi pelaksanaan tindakan. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan menggunakan metode fonik, sebagai berikut: 54 a. Pertemuan I Pertemuan pertama dilakukan test hasil kemampuan membaca permulaan sebelum diberikan tindakan pretest. Pretest yang diberikan pada siswa, berupa soal tertulis berisi susunan 26 huruf acak yang harus di sebutkan siswa dalam waktu 120 menit. b. Pertemuan II 1 Kegiatan Awal a Mengkondisikan siswa untuk siap memulai belajar b Pembelajaran dibuka dengan salam dan berdoa 2 Kegiatan Inti a Guru mengenalkan siswa untuk membunyikan huruf. Ada 5 sekelompok huruf berdasarkan fonik atau pengartikulasiannya antara lain; kelompok 1 a, i, u, e, o kelompok 2 m, s, b, p, l, kelompok 3 d, n, t, w, s, r, kelompok4 c, j, y, z, v dan kelompok 5 h, kelompok 6 ng, ny, ai, au, ao. b Guru membimbing siswa untuk mencari bunyi huruf tertentu pada kata. Contoh mencari kata “d” pada kata dadu. Anak diminta mencari huruf “d” di depan, di tengah, dan di belakang c Guru membimbing siswa untuk mencari bunyi pada benda. Anak diminta memegang benda yang ada huruf “d” nya. d Guru membimbing siswa mencari bunyi pada kartu “gambar mana yang ada huruf “d” nya?”. 55 e Guru membimbing siswa mencari huruf pada kalimat sederhana. f Guru membimbing siswa membandingkan huruf yang ditulis dengan huruf model terbuat dari kayu, lilin, plastisin atau lainnya. g Setelah anak mengenal satu bunyi konsonan selanjutnya guru membimbing siswa menggabungkan huruf yang sedang dipelajari dengan huruf yang sudah dikuasai. h Selanjutnya guru membimbing siswa untuk dapat membentuk kata dari huruf yang sudah dikuasai. Contoh “mama” i Kegiatan tersebut diulang kembali untuk mengajarkan materi kata yang lainnya. 3 Kegiatan Akhir a Setelah semua materi kata telah dipelajari, guru melakukan pemanggilan kembali recall materi kata yang telah dipelajari untuk mengetahui kepahaman siswa dengan meminta siswa menyebutkan huruf-huruf yang terdapat pada kata. b Pembelajaran ditutup dengan berdoa. c. Pertemuan III hingga pertemuan VI 1 Kegiatan Awal a Mengkondisikan siswa untuk siap memulai belajar b Pembelajaran dibuka dengan salam dan berdoa 56 2 Kegiatan Inti a Guru melakukan pemanggilan kembali recall materi sebelumnya yang telah dipelajari dengan meminta siswa membaca kata dan menyebutkan huruf yang terdapat pada kata. b Guru membimbing siswa untuk mencari bunyi huruf tertentu pada kata dengan huruf di depan, di tengah, dan di belakang c Guru membimbing siswa untuk mencari bunyi pada benda. Anak diminta memegang benda yang ada huruf benda yang dipelajari d Guru membimbing siswa mencari bunyi pada kartu “gambar mana yang ada huruf “d” nya?”. e Guru membimbing siswa mencari huruf pada kalimat sederhana. f Guru membimbing siswa membandingkan huruf yang ditulis dengan huruf model terbuat dari kayu, lilin, plastisin atau lainnya. g Setelah anak mengenal satu bunyi konsonan selanjutnya guru membimbing siswa menggabungkan huruf yang sedang dipelajari dengan huruf yang sudah dikuasai. h Selanjutnya guru membimbing siswa untuk dapat membentuk kata dari huruf yang sudah dikuasai. 57 i Guru memberikan pengulangan apabila siswa masih kesulitan atau terjadi kesalahan dan difokuskan pada bagian yang masih salah untuk diulang. 3 Kegiatan Akhir a Setelah semua materi kata telah dipelajari, guru melakukan pemanggilan kembali recall materi kata yang telah dipelajari untuk mengetahui kepahaman siswa dengan meminta siswa menyebutkan huruf-huruf yang terdapat pada kata. Guru dapat menggabungkatan huruf yang sudah dipelajari dalam pertemuan sebelumnya dengan huruf yang baru dipelajari. Pembelajaran ditutup dengan berdoa. d. Pertemuan VII hingga pertemuan IX 1 Kegiatan Awal a Mengkondisikan siswa untuk siap memulai belajar b Pembelajaran dibuka dengan salam dan berdoa 2 Kegiatan Inti a Guru melakukan pemanggilan kembali recall materi sebelumnya yang telah dipelajari dengan meminta siswa membaca kata. b Selanjutnya guru menyiapkan kalimat sederhana berisi dua kata untuk diajarkan pada siswa. Guru membaca kalimat dan siswa mendengarkan. c Siswa mengulang membaca kalimat tersebut. 58 d Guru melanjutkan dengan kalimat yang lain dan siswa diminta untuk membaca secara mandiri. Guru membimbing siswa untuk membaca kata per kata hingga selesai. Kemudian guru membantu siswa untuk merangkai kata yang dibaca menjadi satu kalimat utuh. e Bila masih terdapat kata yang salah saat membaca, guru meminta siswa untuk menelusuri kata dan dibaca dengan benar kemudian dilanjutkan untuk membaca kalimat. 3 Kegiatan Akhir a Setelah semua materi kata telah dipelajari, guru melakukan pemanggilan kembali recall materi kalimat yang telah dipelajari untuk mengetahui kepahaman siswa dengan meminta siswa membaca kalimat secara utuh. b Guru dapat mengulang kembali meminta siswa membaca kata maupun kalimat yang telah dikuasai siswa. c Pembelajaran ditutup dengan berdoa. e. Pertemuan X Pertemuan terakhir dalam siklus I dilakukan test hasil belajar setelah diberikan tindakan posttest. Post test diberikan pada siswa untuk mengukur kemampuan siswa terhadap materi membaca permulaan setelah diberikan tindakan melalui metode fonik. Tes yang diberikan pada siswa berupa susunan huruf acak berjumlah 26 huruf. Tes dilaksanakan selama 2 menit 120 detik. 59 3. Observasi Tindakan Siklus I Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan kegiatan observasi atau pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan dan perilaku guru dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan observasi ini menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Beberapa aspek yang diamati selama observasi meliputi pengamatan terhadap pengajaran guru menggunakan metode fonik, keaktifan siswa dalam pembelajaran membaca pemulaan menggunakan metode fonik pada pembelajaran membaca pemulaan. Hasil observasi pada siklus I ini dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Deskripsi Pembelajaran Membaca Permulaan menggunakan Metode Fonik Hasil dari observasi pembelajaran membaca permulaan menggunakan metode fonik diperoleh dari pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran. Hasil dari pengamatan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 60 Tabel 8. Data Hasil Pengamatan Pembelajaran Membaca Permulaan Menggunakan Metode Fonik No Aspek Cek Ket Ya Tidak 1 Guru dapat membuka pelajaran dengan salam, doa dan sikap yang hangat. √ 2 Guru mempersiapkan alat dan media pembelajaran √ 3 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √ 4 Guru mengenalkan siswa abjad a-z, dengan kelompok 1 a, i, u, e, o kelompok 2 m, s, b, p, l, kelompok 3 d, n, t, w, s, r, kelompok4 c, j, y, z, v dan kelompok 5 h, kelompok 6 ng, ny, ai, au, ao. √ 5 Guru membimbing siswa untuk mencari bunyi huruf pada kata √ 6 Guru membimbing siswa untuk mencari bunyi pada benda √ 7 Guru membimbing siswa membandingkan padanan huruf yang ditulis √ 8 Guru membimbing siswa mengenal satu bunyi huruf konsonan dan menggabungkan dengan huruf yang dikuasai √ 9 Guru membimbing siswa menggabungkan huruf yang sedang dipelajari dengan huruf yang sudah dikuasai menjadi kata. √ 10 Guru mengulang kembali untuk mengajarkan materi kata yang lainnya. √ Tabel diatas adalah data Hasil pengamatan pembelajaran membaca permulaan menggunakan metode fonik yang diperoleh guru. Hal tersebut menggambarkan bahwa guru dapat melaksanakan langkah-langkah pengajaran membaca permulaan menggunakan metode fonik sesuai rencana. 61 b. Deskripsi Partisipasi Siswa Pelaksanaan pembelajaran remidial membaca permulaan siswa berkesulitan belajar membaca menggunakan metode fonik dilaksanakan di ruang kelas 2 SD Negeri Jagamangsan 1. Berdasarkan hasil observasi selama pelaksanaan pembelajaran, pada awal pembelajaran dimulai siswa nampak bersemangat. Siswa memperhatikan guru saat memberikan penjelasan tentang metode yang dilakukan. Beberapa saat berlangsung siswa nampak kurang bersemangat dan fokus mulai berkurang terlihat dari pertanyaan pertanyaan yang diajukan harus diulang berkali-kali agar siswa merespon pertanyaan dari guru. FY sudah mulai tidak nyaman karena waktu sudah siang dan temannya sudah pulang, sehingga guru sering mengingatkan agar FY lebih fokus lagi. Selanjutnya FY mulai mengeluh capek dan meminta menghentikan belajar, guru memberikan waktu istirahat selama 5 menit dan digunakan FY untuk bercerita tentang hal-hal yang akan dilakukan setelah pulang sekolah.pembelajaran dimulai kembali dan siswa mulai berani bertanya tentang hal-hal baru yang baru di temuinya. Siswa menjukkan sikap aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru, walaupun jawaban yang diberikan kurang tepat.setelah pembelajarn ke 6, siswa mulai menunjukan rasa percaya diri dalam membaca secara mandiri, namun FY akan mengeja dalam beberapa kata yang dirasa sulit. FY lebih aktif dan sering komunikatif saat berada di kelas 62 remidial, namun FY masih sering merasa malas dan mencari alasan- alasan agar menyudahi belajar. Sehingga perlu diberi reward agar FY lebih bersemangat. 4. Evaluasi Tindakan Siklus I Evaluasi hasil tindakan siklus I dilakukan setelah guru memberikan posttest pada siswa. Hasil postest dapat menjadi acuan untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan dari hasil posttest sebelum dilakukan tindakan terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan hasil pretest sebelum dilakukan tindakan. Tabel 9. Hasil Postest Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan menggunakan Metode Fonik Siklus I No Nama Skor yang diperoleh Persentase Nilai keterangan 1. FY 32 65,3 Belum tuntas Berdasarkan tabel hasil posttest setelah diberikan perlakuan meningkatkan kemampuan membaca permulaan menggunakan metode fonik pada anak berkesulitan belajar membaca permulaan kelas 2, FY dinyatakan belum tuntas. Hal tersebut disebabkan nilai prosttest yang diperoleh belum melampaui batas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan yakni 80 sedangkan persentase nilai yang diperoleh FY adalah 65,3. Sehingga telah terjadi peningkatan hadil belajar setelah dilakukan tindakan siklus I. 63 Peneliti menyiapkan materi posttest berupa susunan huruf abjad secara abjad, setiap huruf yang dapat disebutkan mendapat nilai 2 dan siswa diberi waktu 120 detik. Tabel 10. Rekam Data Jawaban Soal posttest Siklus I a l m n e b d g j y I r u v z o q f h w t s x c k p Keterangan: Huruf yang bercetak tebal adalah huruf yang belum dikuasai FY Persentase nilai yang diperoleh FY pada posttest adalah 65,3 belum melampaui kriteria yang ditetapkan sehingga dinyatakan belum tuntas. Dalam pelaksanaan tindakan siklus I dikarenakan siswa terlalu tergesa- gesa saat membaca dan kurang teliti sehingga banyak kata yang dibaca kurang sesuai. Selain belum tuntasnya nilai posstest yang diperoleh, disisi lain siswa menunjukkan peningkatan nilai kemampuan membaca dibandingkan saat belum memperoleh tindakan. Selama tindakan berlangsung siswa cukup aktif dan komunikatif meskipun ada kalanya siswa menolak dan kurang bersemangat. Siswa senang belajar menggunakan media yang mendukung metode fonik yang digunakan dalam pembelajaran membaca. Terlebih penggunaan media pendukung pembelajaran di kelas belum maksimal sehingga penggunaan media dalam 64 pembelajaran membaca permulaan menggunakan metode fonik dapat menarik minat siswa untuk belajar. Guru secara kontinyu mengadakan pemanggilan kembali recall terhadap materi yang sebelumnya telah dipelajari sehingga siswa dapat mengingat dan memahami lebih baik. Selama tindakan berlangsung, terjadi beberapa kesalahan membaca seperti sering terbalik saat membaca huruf yang bunyi atau bentuknya hampir sama, seperti p dan f, g dan q, b dan d. Saat membaca kata, siswa terkadang mengganti huruf dan kata dengan suku kata yang sering di dengar seperti kata nama dibaca “na na”. Dibawah ini merupakan rekaman kesalahan membaca yang dilakukan siswa selama pembelajaran siklus I berlangsung: Tabel 11. Rekam Data Kesalahan Membaca pada Siklus I Materi Kesalahan b dan d Kedua huruf ini sering dibaca terbalik, b dibaca d maupun d dibaca b m dan n Kedua huruf ini sering dibaca terbalik, n dibaca m q Siswa kesulitan membaca huruf q f dan p Siswa kesulitan membaca huruf f dan mengucap huruf p dengan huruf v Pada beberapa kali pertemuan yang telah dilaksanakan, siswa sudah mampu mengenal huruf dan sudah mampu membaca kata yang disediakan guru meskipun masih ada beberapa kata yang dibaca dengan bimbingan guru. Selanjutnya dalam membaca kalimat sederhana sering ditemukan siswa mampu membaca depan dari suku kata dan akhiir suku kata tidak sesuai dengan bacaan, seperti kata nama di baca “na na” dan pada kalimat 65 nama saya menjadi “nana saya”. Sehingga dalam membaca kalimat sederhana masih dalam bimbingan guru. 5. Analisis Data Tindakan Siklus I Data yang akan dianalisis meliputi data hasil observasi dan data peningkatan kemampuan membaca yang diperoleh melalui posttest. Berdasarkan dari hasil observasi yang telah dilakukan terhadap guru dalam proses pembelajaran membaca permulaan menggunakan metode fonik, dapat digambarkan bahwa guru dapat melaksanakan langkah-langkah pengajaranan membaca menggunakan metode fonik sesuai dengan rencana. Selama proses pembelajaran menggunakan metode fonik siswa menunjukan sikap kooperatif dengan guru, siswa juga menunjukkan sikap rasa tertarik untuk belajar menggunakan media yang telah disediakan. Meskipun ada beberapa waktu yang menunjukan siswa kurang fokus, jenuh dan meminta berhenti namun guru dapat mengendalikan siswa saat pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana. Berdasarkan hasil dari posttest pada siklus I, diketahui kemampuan membaca siswa berkesulitan belajar membaca telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pretest. Hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai dari 46,1 saat pretest menjadi 65,3 saat posttest pada tindakan siklus I. Dengan rumus sebagai berikut : Peningkatan = Nilai posttest – Nilai pretest x 100 Nilai Pretest 66 Dengan demikian FY mengalami peningkatan sebesar 41,6 setelah siklus I. Peningkatan kemampuan membaca permulaan menggunakan metode fonik pada siswa berkesulitan belajar membaca tersaji dalam tabel: Tabel 12. Data Hasil PreTest dan Posttest Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Metode Fonik No Nama Hasil Pre test Hasil Posttest Pening- katan Skor Nilai Ket Skor Nilai Ket 1. FY 24 46,1 Belum Tuntas 32 65,3 Belum Tuntas 41,6 Berdasarkan dari tabel yang tersaji diatas, dapat diketahui bahwa FY memperoleh skor 24 dengan persentase nilai 46,1 dengan keterangan belum tuntas karena nilai yang diperoleh belum mencapai Kriteris Ketuntasan Belajar KKM yang telah ditetapkan yakni 80. Setelah pembelajaran menggunakan metode fonik pada siklus I selesai dilakukan dan dilakukan posttest FY memperoleh skor 32 dengan persentase nilai 65,3 dengan keterangan belum tuntas karena nilai yang ditetapkan belum mencapai KKM yang ditetapkan. Dalam siklus I FY mengalami peningkatan sebesar 41,6. Gambaran dari hasil peningkatan nilai kemampuan membaca sebelum menggunakan metode fonik dan setelah menggunakan metode fonik dapat dilihat pada grafik berikut ini: 67 10 20 30 40 50 60 70 80 FY Nilai Pretest Siklus I 46,1 Nilai Posttest Siklus I 65,3 Gambar 2. Grafik Peningkatan kemampuan Membaca Permulaan melalui Metode fonik pada Siswa Berkesulitan Belajar Kelas 2 SiklusI 6. Refleksi Tindakan Siklus I Hasil dari pelaksanan pretest dan posttest dalam pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa FY mengalami peningkatan dalam membaca permulaan. Nilai pretest yang diperoleh FY belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan, dan setelah FY diberi tindakan pada siklus I nilai hasil posttest FY belum melampaui KKM sehingga FY dinyatakan belum tuntas meskipun terjadi peningkatan nilai. Hasil dari pretest yang diperoleh siswa sebelum tindakan pada siklus I adalah adalah 46,1 dan setelah tindakan diberikan, hasil posttest menunjukkan peningkatan menjadi 65,3. Penghitungan terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan setelah diberikan tindakan sebesar 41,6. 68 Siswa mengalami peningkatkan dalam membaca permulaan selama siklus I dilaksanakan. Siswa mampu memahami materi tentang abjad yang diberikan dengan baik dan mampu membaca beberapa kata secara mandiri. Berdasarkan dari hasil evaluasi siklus I yang dilakukan bersama guru, siswa belum optimal dalam membaca kalimat sederhana dan masih memerlukan bantuan, FY terbalik-balik saat membaca dan kadang mengubah kata saat membaca kalimat sederhana. Kesalahan yang dilakukan siswa saat membaca membuat kalimat yang dibaca menjadi kurang dapat dipahami. Sehingga guru akan memberikan perlakuan yang lebih optimal untuk mengajarkan FY yang masih kesulitan selama siklus I berlangsung. Berdasarkan dari pengamatan selama siklus I sering ditemukan siswa kurang bersemangat dalam belajar membaca, dan siswa ingin mengakhiri pembelajaran. Tindakan yang dilaksanakan setelah jam pulang sekolah membuat siswa ingin segera menyelesaikan belajar. Untuk itu peneliti dan guru merencanakan untuk pemberian reward sebagai motivasi kepada siswa agar lebih bersemangat dan sebagai apresiasi usaha membaca yang sudah dilakukan pada siklus II selanjutnya. Pada siklus II yang telah direncanakan, sebelum materi membaca diberikan guru akan memberikan pengulangan materi membaca dengan kata- kata yang mirip dengan huruf b-d, m-n, q. Materi membaca tersebut diberikan setiap pertemuan sebelum pembelajaran inti dilaksanakan dengan menggunakan metode fonik. 69 7. Rencana Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil refleksi setelah tindakan di siklus I dilakukan oleh peneliti dan guru memutuskan untuk memberikan tindakan siklus II karena peningkatan yang dirasakan belum optimal. Untuk langkah pertama pengulangan materi difokuskan pada huruf yang masih dirasa sulit oleh siswa. Pada siklus II ini, guru akan memberikan waktu pengulangan materi diawal pembelajaran, materi yang diajarkan pada awal pembelajaran ini digunakan sebagai acuan untuk membuat materi pada pembelajaran membaca permulaan. Untuk meningkatkan semangat siswa peneliti merencanakan memberikan reward jika siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dengan memberikan pujian dan menggunakan papan bintang. Sehingga diharapkan dengan siklus II ini dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan dan mencapai KKM. Selain pemberian reward, peneliti dan guru memberikan perubahan pada posttest pada siklus II. Posttest pada siklus II tidak diberikan seluruh huruf sekaligus, namun pemberian huruf tiga huruf dilanjut dengan tiga huruf berikutnya. Hal ini dikarenakan agar siswa lebih fokus. Untuk penilaian dan petunjuk pengerjaan tidak dirubah. Rencana siklus II dijabarkan sebagai berikut: a. Kegiatan awal 1 Membuka pelajaran dengan salam dan doa serta sikap yang hangat 70 2 Mempersiapkan materi dan alat yang digunakan selama pembelajaran b. Kegiatan inti 1 Guru mengawali pembelajaran dengan mengajak siswa mempelajari kata yang menjadi kesulitan siswa menggunakan metode fonik. Dalam pembelajaran ini siswa memepelajari kata-kata yang dirasa sulit dan difokuskan pada kesalahan membaca kata yang ditemui pada siklus I. 2 Guru membimbing siswa dan mengenalkan kembali bunyi huruf yang belum dipahami siswa 3 Guru memberikan satu kalimat sederhana dan membimbing siswa untuk membaca kalimat tersebut dengan benar. 4 Guru mengulang-ulang kembali membaca kalimat yang belum dibaca secara benar oleh siswa dan membetulkan kesalahan yang dilakukan siswa. c. Kegiatan akhir 1 Guru mengulang kembali materi yang telah dipelajari dengan memberikan pertanyaan agar siswa lebih paham. 2 Guru memberi reward setelah siswa selesai pembelajaran 3 Pelajaran diakhiri dengan doa. 71

E. Deskripsi Data Hasil Penelitian Tindakan Siklus II

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PRISKABER (PRISMA KATA BERGAMBAR) UNTUK ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN KELAS I SD

16 151 20

EFEKTIVITAS METODE FONETIKDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN Efektivitas Metode Fonetik Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Usia Dini.

0 2 14

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENGALAMAN BAHASA (LANGUAGE-EXPERIENCE APPROACH) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA :Penelitian Eksperimen dengan Single Subject Research pada Anak Berkesulitan Belajar Membaca Kelas

4 12 33

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS I SD NEGERI I BANGAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

1 4 17

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA.

1 4 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI AKOMODASI PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI KELAS III SD N BANGUNREJO 2.

0 2 157

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SAS (STRUKTUR ANALITIK SINTETIK) BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

0 0 207

KEEFEKTIFAN METODE LINGUISTIK PADA PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS II DI SD NEGERI MUSTOKOREJO.

0 0 218

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE FERNALD PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS II DALAM MODEL KELAS INKLUSI KLUSTER DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

1 14 213

KONTRTBUSI KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN SERTA KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK BERKESULITAN BELAJAR DI SD IMBAS GUGUS

1 1 81