Pendekatan Penelitian Desain Penelitian

34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 82 penelitian tindakan kelas adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk pengembangan inovatif dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Menurut Suyanto dalam Sujati 2000:2 mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan –tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik –praktik pembelajaran di kelas secara professional. berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang terprogram dan bersifat reflektif untuk mendeteksi dan memecahkan permasalahan yang ada di kelas. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas ini untuk memecahkan permasalahan kemampuan membaca permulaan pada siswa berkesulitan belajar kelas 2 di SD N Jagamangsan 1 yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa berkesulitan belajar kelas 2 SD N Jagamangsan 1. 35

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Rancangan peneniltian digambarkan seperti pada gambar berikut: SIKLUS I Gambar 1. Desain Penelitian Desain PTK pada penelitian ini adalah model Kemmis dan Taggart dalam Suharsimi Arikunto 2010:17 yaitu : 1. Perencanaan planning 2. Perlakuan acting 3. Pengamatan observing Permasalahan : siswa mengalami kesulitan dalam membaca permulaan di kelas Perencanaan : perencanaan kelas remidial, RPI pembelajaran, alat yang diperlukan saat pembelajaran dalam kelas remidial Tindakan : proses pembelajaran dilaksanakan dengan adanya kolaborasi bersama guru, dengan menerapkan metode Fonik dalam pembelajaran di kelas remidial Pengamatan : mengamati tingkah laku siswa, mengamati kerja siswa dan membuat catatatan lapangan Refleksi : mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil pekerjaan siswa dan catatan lapangan sebagai pertimbangan untuk siklus selanjutnya SIKLUS II 36 4. Refleksi reflecting Prosedur penelitian tindakan kelas dapat dilihat sebagai berikut : 1. Perencanaan tindakan “planning” a. Perencanaan pembuataan silabus dan RPP, b. Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang dicapai 80 c. Persiapan bahan ajaran dan metode d. Mempersiapkan pretest e. Mempersiapkan teknik evaluasi. 2. Tindakan “acting” Tindakan merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah disusun. Langkah – langkah yang dilakukan guru sebaiknya mengacu pada RPP yang telah disusun. Adapun recana tindakan yang akan dilakukan sebagai berikut: a. Kegiatan awal : mengkondisikan siswa untuk memulai pembelajaran, membuka pelajaran dengan berdoa dan salam dengan sikap yang hangat. b. Kegiatan inti : mengajarkan membaca pada siswa dengan metode fonik yang meliputi : mengenalkan huruf dengan bantuan cardboard, menggabungkan huruf dan membaca kata. c. Kegiatan akhir : mengadakan latihan soal terhadap materi yang telah dipelajari sebelumnya untuk mengecek kepahaman siswa mengenai materi pembelajaran. Pembelajaran ditutup dengan berdoa. 37 Hasil dari tindakan ini, diharapkan adanya peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui penggunaan Metode Fonik. 3. Pengamatan “observing” Kegiatan observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan. Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa dan mengamati pelaksanaan pengajaran membaca permulaan melalui metode Fonik yang dilakukan guru selama pembelajaran remidial berlangsung sesuai dengan instrumen yang telah disusun. 4. Refleksi “reflecting” Refleksi merupakan tahap untuk memproses hasil dari pengamatan dan hasil dari tindakan yang dilakukan. dalam tahap refleksi, hasil pengamatan maupun hasil test dapat diketahui melalui pedoman observasi dan hasil test siklus I Proses refleksi memegang peranan penting dalam menentukan suatu keberhasilan dari Penelitian Tindakan Kelas.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PRISKABER (PRISMA KATA BERGAMBAR) UNTUK ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN KELAS I SD

16 151 20

EFEKTIVITAS METODE FONETIKDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN Efektivitas Metode Fonetik Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Usia Dini.

0 2 14

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENGALAMAN BAHASA (LANGUAGE-EXPERIENCE APPROACH) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA :Penelitian Eksperimen dengan Single Subject Research pada Anak Berkesulitan Belajar Membaca Kelas

4 12 33

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS I SD NEGERI I BANGAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

1 4 17

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA.

1 4 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI AKOMODASI PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI KELAS III SD N BANGUNREJO 2.

0 2 157

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SAS (STRUKTUR ANALITIK SINTETIK) BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

0 0 207

KEEFEKTIFAN METODE LINGUISTIK PADA PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS II DI SD NEGERI MUSTOKOREJO.

0 0 218

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE FERNALD PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS II DALAM MODEL KELAS INKLUSI KLUSTER DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

1 14 213

KONTRTBUSI KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN SERTA KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK BERKESULITAN BELAJAR DI SD IMBAS GUGUS

1 1 81