Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

39 kesulitan dalam mengubah simbol huruf suku kata dan kata menjadi suara. Huruf yang belum dikuasai siswa meliputi huruf b d e f g j m n p q r v w y. Oleh karena kemampuan membaca yang rendah membuat siswa kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik yang berkaitan dengan membaca sehingga memiliki prestasi belajar yang rendah terutama pada mata pelajaran bahasa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Salah satu pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi. Sumarno 1997:7 dalam Sujati 2000:38 menggunakan istilah pengamatan untuk menggantikan kata observasi. Menurut pandangannya, pengamatan merupakan suatu metode yang sangat cocok untuk merekam data tentang perilaku, aktifitas dan proses lainnya. Observasi yang dilakukan peneliti disini menggunakan daftar cek. Daftar cek check list yaitu penataan yang dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observan disertai jenis gejala yang akan diamati. Tugas observer memberi tanda cek pada gejala yang muncul Nurul Zuriah 2006:174-176. Selama berlangsungnya proses observasi, pencatatan dilakukan terhadap aspek-aspek yang diperlukan sebagai bukti nyata pengamatan terkait dengan kebutuhan penelitian. 40 Teknik observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data-data tentang minat dan respon siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan menggunakan metode fonik. Peneliti mengamati siswa selama pembelajaran membaca pemahaman untuk mengambil data. Observasi terhadap siswa berkesulitan membaca dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca permulaan siswa selama pembelajaran dengan menggunakan skoring dan ceklist. 2. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes huruf, tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa mengenal huruf dan mengucapkannya. Tes digunakan untuk memperoleh data hasil peningkatan membaca permulaan. yang telah ditentukan peneliti. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Jumlah soal 26 butir dan setiap butir memiliki skor 2. 3. Wawancara Selain dua cara pengumpulan data diatas, wawancara digunakan pula sebagai sarana pengumpulan data mengenai siswa. Wawancara dilakukan kepada guru kelas sebagai salah satu sumber yang memahami kemampuan siswa selama berada di dalam kelas. Wawancara adalah bentuk teknik pengumpulan data yang dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual maupun kelompok. Nana Syaodih 2009:216. Teknik wawancara digunakan untuk mencari data 41 pelengkap agar lebih akurat. Menurut Sanapiah Faisal 1990:63 jenis wawancara antara lain: a. Wawancara tak berstruktur Pada jenis wawancara ini akan diajukan pertanyaan secara lebih luas dan leluasa tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. b. Wawancara Dilakukan Terang-terangan Metode ini digunakan dengan harapan dapat memperoleh informasi secara leluasa dengan baik dan benar dari lawan bicaranya. c. Wawancara yang menempatkan informan sebagai sejawat Dalam sebuah penelitian, hasil tergantung dari informasi yang diperoleh. Karena itu pemberi informasi memegang posisi kunci dan perlu ditempatkan sebagai sejawat peneliti itu sendiri. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara tak berstruktur terhadap siswa. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang pendapat guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran membaca dengan menggunakan metode fonik. Selain itu wawancara digunakan untuk mencari kebenaran datainformasi yang diperoleh tentang kesulitan siswa, bagian materi yang sulit dan pendapat siswa tentang penggunaan metode fonik dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan. 4. Dokumentasi Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda- benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya Suharsimi Arikunto, 2010:201. Dokumen yang dianalisis dalam penelitian ini antara lain adalah dokumen yang berkaitan dengan hasil belajar membaca permulaan. Selain itu pelaksanaan kegiatan penelitian peningkatan membaca permulaan dengan 42 menggunakan metode fonik didokumentasikan berupa foto selama proses pembelajaran.

F. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PRISKABER (PRISMA KATA BERGAMBAR) UNTUK ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN KELAS I SD

16 151 20

EFEKTIVITAS METODE FONETIKDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN Efektivitas Metode Fonetik Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Usia Dini.

0 2 14

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENGALAMAN BAHASA (LANGUAGE-EXPERIENCE APPROACH) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA :Penelitian Eksperimen dengan Single Subject Research pada Anak Berkesulitan Belajar Membaca Kelas

4 12 33

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS I SD NEGERI I BANGAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

1 4 17

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA.

1 4 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI AKOMODASI PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI KELAS III SD N BANGUNREJO 2.

0 2 157

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SAS (STRUKTUR ANALITIK SINTETIK) BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

0 0 207

KEEFEKTIFAN METODE LINGUISTIK PADA PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS II DI SD NEGERI MUSTOKOREJO.

0 0 218

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE FERNALD PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS II DALAM MODEL KELAS INKLUSI KLUSTER DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

1 14 213

KONTRTBUSI KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN SERTA KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK BERKESULITAN BELAJAR DI SD IMBAS GUGUS

1 1 81