Deskripsi Data Hasil Penelitian Tindakan Siklus II

71

E. Deskripsi Data Hasil Penelitian Tindakan Siklus II

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan Tindakan Siklus II dilaksanakan selama lima kali pertemuan yang berisi empat kali pertemuan untuk melaksanakan tindakan yang direncanakan dan satu kali pada pertemuan akhir untuk melakukan posttest. a. Pertemuan I 1 Kegiatan awal a Mengkondisikan siswa untuk siap memulai belajar b Pembelajaran dibuka dengan salam dan berdoa 2 Kegiatan inti a Guru membimbing siswa untuk mengulang kembali huruf-huruf yang dianggap sulit oleh siswa. b Guru mengulang kembali mengenalkan bunyi huruf pada huruf-huruf yang dianggap sulit oleh siswa. c Guru memberikan kalimat sederhana, dan membimbing siswa membaca kalimat sederhana. d Guru membimbing dalam mengulang kembali memberikan kalimat sederhana yang masih dianggap sulit dan siswa masih melakukan kesalahan dalam membaca. 72 3 Kegiatan akhir a Setelah semua materi kalimat telah dipelajari, guru melakukan pemanggilan kembali recall materi kalimat yang telah dipelajari untuk mengetahui kepahaman siswa dengan meminta siswa membaca kalimat sederhana. b Guru memberikan reward kepada siswa setelah pembelajaran selesai. c Pelajaran diakhiri dengan doa b. Pertemuan II 1 Kegiatan awal a Mengkondisikan siswa untuk siap memulai belajar b Pembelajaran dibuka dengan salam dan berdoa 2 Kegiatan inti a Guru membimbing siswa untuk mengulang kembali huruf-huruf yang dianggap sulit oleh siswa seperti pertemuan sebelumnya. b Sebelum melanjutkan materi pembelajaran, guru mengulang kembali materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru membimbing siswa pada kata-kata dengan mengandung huruf yang masih dianggap sulit pada siswa pada pertemuan sebelumnya. 73 c Guru memberikan kalimat sederhana pada siswa, guru membimbing siswa membaca dan memberikan bantuan bila siswa mengalami kesulitan dalam membaca. d Guru melanjutkan kembali pada materi selanjutnya dan mengulang membaca kalimat sederhana hingga siswa dapat membaca dengan benar 3 Kegiatan akhir a Setelah semua materi diberikan, guru melakukan pemanggilan kembali recall pada materi yang telah dipelajari untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. b Guru memberikan reward kepada siswa c Pelajaran diakhiri dengan doa c. Pertemuan III 1 Kegiatan awal a Mengkondisikan siswa untuk siap memulai belajar b Pembelajaran dibuka dengan salam dan berdoa 2 Kegiatan inti a Guru membimbing secara khusus pada kata-kata yang dianggap sulit seperti pada pertemuan sebelumnya menggunakan metode fonik. b Guru mengulang kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru 74 membimbing siswa mempelajari kata yang dianggap sulit seperti pertemuan sebelumnya. c Guru memberikan kalimat sederhana dan siswa membaca secara langsung dan guru memberikan bantua verbal ketika ada kata yang dibaca siswa kurang tepat. d Guru melanjutkan pada kalimat selanjutnya untuk dibaca oleh siswa. 3 Kegiatan akhir a semua materi diberikan, guru melakukan pemanggilan kembali recall pada materi yang telah dipelajari untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. b Guru memberikan reward kepada siswa c Pelajaran ditutup dengan doa d. Pertemuan IV 1 Kegiatan awal a Mengkonisikan siswa untuk siap memulai belajar b Pembelajaran dibuka dengan salam dan berdoa 2 Kegiatan inti a Guru mengulang kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru membimbing siswa mempelajari kata yang dianggap sulit seperti pertemuan sebelumnya. 75 b Guru mengulang kembali materi yang telah dipelajari materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru membimbing siswa mempelajari kata yang dianggap sulit seperti pertemuan sebelumnya. c Guru memberikan kalimat sederhana dan siswa membaca secara langsung dan guru memberikan bantua verbal ketika ada kata yang dibaca siswa kurang tepat d Guru melanjutkan memberikan kalimat sederhana selanjutnya untuk dibaca oleh siswa. 3 Kegiatan akhir a semua materi diberikan, guru melakukan pemanggilan kembali recall pada materi yang telah dipelajari untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. b Guru memberikan reward kepada siswa c Pelajaran ditutup dengan doa e. Pertemuan V Pertemuan kelima dan terakhir dalam siklus II ini dilaksanakan untuk melakukan posttest yang akan digunakan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah diberikan tindakan menggunakan metode fonik. Tes yang akan diberikan pada siswa adalah susunan huruf abjad yang disusun secara acak. 76 2. Observasi Tindakan Siklus II Observasi tindakan siklus II dilakukan sama seperti pada observasi tindakan siklus I yakni dengan melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa. Observasi ini dilakukan terhadap guru untuk mengetahui proses pembelajarann membaca permulaan menggunakan metode fonik. Observasi yang dilakukan terhadap siswa dilakukan untuk memperoleh data mengenai partisipasi siswa selama pengajaran membaca permulaan menggunakan metode fonik. Adapun data yang telah diperoleh dalam pengamatan tindakan siklus II sebagai berikut: a. Deskripsi Pembelajaran Membaca Permulaan Menggunakan Metode Fonik Hasil pengamatan terhadap pengajaran membaca permulaan yang dilakukan oleh guru pada siklus II diperoleh data sebagai berikut : Tabel 13. Data Hasil Pengamatan Pengajaran Membaca Permulaan Menggunakan Metode Fonik No Aspek Cek Ket Ya Tidak 1 Guru dapat membuka pelajaran dengan salam, doa dan sikap yang hangat. √ 2 Guru mempersiapkan alat dan media pembelajaran √ 3 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √ 4 Guru mengenalkan siswa abjad a-z, dengan kelompok 1 a, i, u, e, o kelompok 2 m, s, b, p, l, kelompok 3 d, n, t, w, s, r, kelompok4 c, j, y, z, v dan kelompok 5 h, kelompok 6 ng, ny, ai, au, ao. √ 5 Guru membimbing siswa untuk mencari bunyi huruf pada kata √ 6 Guru membimbing siswa untuk mencari bunyi pada benda √ 77 No Aspek Cek Ket Ya Tidak 7 Guru membimbing siswa membandingkan padanan huruf yang ditulis √ 8 Guru membimbing siswa mengenal satu bunyi huruf konsonan dan menggabungkan dengan huruf yang dikuasai √ 9 Guru membimbing siswa menggabungkan huruf yang sedang dipelajari dengan huruf yang sudah dikuasai menjadi kata. √ 10 Guru mengulang kembali untuk mengajarkan materi kata yang lainnya. √ Tabel diatas adalah data Hasil pengamatan pembelajaran membaca permulaan menggunakan metode fonik yang diperoleh guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru dapat melaksanakan langkah- langkah pengajaran membaca permulaan menggunakan metode fonik sesuai rencana. b. Deskripsi Partisipasi Siswa Pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan menggunakan metode fonik dilaksanakan dalam ruang kelas 2 SD N Jagamangsan 1. Dari hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran siswa terlihat lebih lancar dalam membaca dan sedikit mendapat bantuan untuk membaca. Siswa terlihat lebih percaya diri saat membaca, secara langsung mengulang kesalahan saat membaca sehingga sedikit bantuan yang diberikan guru. Pada siklus II ini siswa memberikan respon sangat baik, untuk mengapresiasi sikap siswa guru memberikan reward berupa bintang yang dapat dikumpulkan selama siklus II berlangsung. 78 3. Refleksi Tindakan Siklus II Evaluasi yang dilakukan berdasarkan hasil posttest siklus II pada kemampuan membaca permulaan menggunaan metode fonik dibandingkan dengan hasil posttest siklus I dapat diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 14. Hasil postest Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Metode Fonik Siklus II No Nama Skor yang diperoleh Persentase Nilai Ket. 1. FY 48 88,4 Tuntas Berdasarkan hasil postest pada siklus II FY dinyatakan tuntas. Hal ini dibuktikan pada tabel diatas bahwa skor yang diperoleh pada siklus II adalah 48 dengan persentase nilai 88,4 nilai tersebut telah mencapai nilai Kriteria ketuntasan Minimal KKM. Pada posttest siklus II setelah diberikan tindakan, peneliti telah menyiapkan soal test yakni berupa huruf secara acak yang diberikan kepada siswa dalam kelompok huruf berisi 3 huruf. Skor tiap huruf adalah 2 dan dalam menjawab soal test siswa diberi waktu selama 2 menit. 79 Tabel 15. Rekam Data Jawaban Soal posttest pada Siklus II a l u n e b d g j y i r m v z o q f h w t s x c k p keterangan :huruf yang bercetak tebal merupakan huruf yang salah FY dinyatakan tuntas dengan memperoleh skor 48 dan persentase nilai 88,4, nilai yang diperoleh tersebut telah melampaui KKM yang telah ditetapkan sebesar 80. Pada siklus II ini siswa diberikan materi tentang membaca kalimat sederhana selama lima kali pertemuan. Selama proses pembelajaran siswa lebih percaya diri dalam membaca kalimat sederhana walaupun ada beberapa kesalahan, namun FY berusaha memperbaikinya. Kemajuan membaca permulaan semakin 80 terlihat pada siklus II, kesalahan yang dilakukan lebih sedikit sehingga bantuan yang diberikan guru lebih sedikit. Pada siklus II ini, pemberian reward dirasa cukup berpengaruh pada rasa percaya diri FY, semangat untuk menyelesaikan membaca kalimat sederhana sangat jelas terlihat saat FY diberi kesempatan untuk menempel rewardnya sebagai tanda keberhasilan membaca pada papan yang telah disediakan. Dengan berakhirnya siklus II peneliti bersama guru telah menyepakati bahwa tindakan siklus II berhasil dan dinyatakan cukup sampai pada siklus II. 4. Analisis Data Tindakan Siklus II Pada siklus II dari hasil posttest diketahui kemampuan membaca permulaan FY menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan hasil posttest siklus I, hal ini terlihat dari meningkatnya nilai yang diperoleh pada siklus I. Persentase ilai yang dipeoleh FY pada postest siklus I adalah 65,3 dan persentase nilai yang diperoleh pada posttest siklus II adalah 88,4. Nilai posttest siklus II yang diperoleh FY dinyatakan tuntas karena nilai yang diperoleh dapat melampaui KKM yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah data hasil peningkatan kemampuan membaca permulaan menggunakan metode fonik. 81 Tabel 16. Data posttest Siklus I dan posttest siklus II Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Metode Fonik No Subjek Siklus I Siklus II Peningkatan Skor Persentase Nilai Skor Persentase Nilai 1. FY 32 65,3 48 88,4 35,3 Berdasarkan tabel diatas, FY mengalami peningkatan nilai dari posttest siklus I dan siklus II. Peningkatan setelah siklus II adalah sebesar 35,3. Peningkatan hasil postest pada siklus I dan siklus II membaca permulaan menggunakan metode fonik disajikan pada grafik dibawah ini: 10 20 30 40 50 60 70 80 90 FY Posttest Siklus I Posttest Siklus II Gambar 3. Grafik posttest Siklus I dan Siklus II Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Metode Fonik 82 Apabila diamati secara keseluruhan dari hasil pretest hingga pelaksanaan tindakan siklus I dan tindakan siklus II, hasil nilai yang diperoleh FY mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 17. Data Pretest, Postest Siklus I, dan Posttest Siklus II Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Metode Fonik No Subjek Pretest Posttest Siklus I Posttest Siklus II Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai 1. FY 24 46,1 32 65,3 48 88,4 Peningkatan 41,6 35,3 Tabel diatas menunjukkan perolehan skor dan nilai yang telah dicapai siswa selama pemberian tindakan berlangsung. Pada Pretest siklus I diketahui kemampuan awal membaca siswa memdapatkan skor 24 dengan persentase nilai 46,1 sehingga pada keterangan subyek dianggap belum tuntas karena nilai yang diperoleh dibawah KKM yang ditentukan. Setelah pemberian tindakan pada siklus I telah dilaksanakan dan dilakukan pengukuran kembali pada Posttest I subyek mendapatkan skor 32 dengan persentase nilai 65,3 dengan keterangan belum tuntas. Pada tahap siklus I ini subyek mengalami peningkatan perolehan skor 24 pada Pretest siklus I menjadi 32 pada Posttest siklus I yang berarti telah terjadi peningkatan 41,6. Pada siklus II peningkatan kemampuan membaca siswa terjadi kembali setelah pemberian tindakan dilakukan. Skor yang diperoleh subyek pada Posttest siklus I 32 dengan nilai persentase 65,3 dan pada Posttest siklus II subyek mendapat skor 48 dengan presentase nilai 88,4 dengan 83 keterangan tuntas. Sehingga peningkatan yang terjadi dari siklus I hingga siklus II sebesar 35,3 dengan keterangan tuntas karena subyek berhasil mencapai KKM sebesar 80. Peningkatan hasil Pretest, Posttest siklus I dan Posttest siklus II peningkatan kemampuan membaca permulaan menggunakan metode fonik dapat dilihat pada grafik dibawah ini: 20 40 60 80 100 FY Nilai Pretest Nilai Posttest Siklus I Nilai Posttest Siklus II Gambar 4. Grafik Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Metode Fonik Siklus I dan Siklus II

F. Pembuktian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PRISKABER (PRISMA KATA BERGAMBAR) UNTUK ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN KELAS I SD

16 151 20

EFEKTIVITAS METODE FONETIKDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN Efektivitas Metode Fonetik Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Usia Dini.

0 2 14

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENGALAMAN BAHASA (LANGUAGE-EXPERIENCE APPROACH) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA :Penelitian Eksperimen dengan Single Subject Research pada Anak Berkesulitan Belajar Membaca Kelas

4 12 33

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS I SD NEGERI I BANGAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

1 4 17

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA.

1 4 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI AKOMODASI PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI KELAS III SD N BANGUNREJO 2.

0 2 157

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SAS (STRUKTUR ANALITIK SINTETIK) BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

0 0 207

KEEFEKTIFAN METODE LINGUISTIK PADA PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS II DI SD NEGERI MUSTOKOREJO.

0 0 218

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE FERNALD PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS II DALAM MODEL KELAS INKLUSI KLUSTER DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

1 14 213

KONTRTBUSI KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN SERTA KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK BERKESULITAN BELAJAR DI SD IMBAS GUGUS

1 1 81